4. Hubungan Intern antar Para Sekutu CV
Hubungan intern diantara sekutu biasapengurus gewone vennoot dengan sekutu komanditer terdapat perbedaan, dimana sekutu biasapengurus gewone vennoot selain
memasukkan uang atau benda ke dalam persekutuan juga memasukkan tenaga dalam rangka mengurusmenjalankan persekutuan. Disamping itu, sekutu biasapengurus juga
memikul tangggung jawab tidak terbatas atas kerugian yang diderita persekutuan dalam usahanya, kecuali jika ditentukan lain dalam perjanjian persekutuan. Sedangkan sekutu
komanditer, tidaklah dibebani kerugian yang lebih dari jumlah modal yang dimasukkannya.
50
Dasar hubungan hukum diantara para sesama sekutu CV pada dasarnya adalah hubungan kerjasama untuk mencarimembagi keuntungan. Hal itu ditetapkan dalam
ketentuan Pasal 1618 KUHPerdata yang menetapkan bahwa persekutuan adalah suatu perjanjian dengan mana dua orang atau lebih mengikatkan diri untuk memasukkan sesuatu
dalam persekutuan dengan maksud untuk membagi keuntungan yang diperoleh karenanya. Seorang sekutu komanditer yang memasukkan uangnya dalam persekutuan
bermaksud untuk mendapatkan keuntungan. Sebaliknya jika perseroan menderita kerugian, maka sekutu komanditer juga ikut memikulnya, akan tetapi tidak boleh melebihi
pemasukannya. Oleh undang-undang dan akta pendirian CV dalam hal-hal tertentu dapat
mengadakan ketentuan-ketentuan yang mengatur hak-hak intern daripada sekutu komanditer, seperti halnya sejauhmana para sekutu komanditer dapat ikut serta dalam
memberikan persetujuan,dan kemungkinan para sekutu komanditer dapat melihat pembukuan berkaitan dengan kepentingannya.Demikian pula halnya dengan pemberian
kewenangan kepada satu atau lebih sekutu komanditer untuk diangkat menjadi komisaris. Rancangan BW Nederland mengatur hak-hak dan kewenangan para sekutu tersebut
seperti kewenangaan melihat pembukuan dan surat-surat persekutuanperusahaan, pengesahan neraca tahunan dan sebagainya yang diatur dalam Pasal 7.13.1.9.
50
Ibid., hal.198
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan ketentuan-ketentuan tersebut di atas maka kedudukan sekutu komanditer sama dengan pesero dari suatu perseroan terbatas PT, dimana tidak boleh
dibebani kerugian yang melebihi jumlah modal atau saham yang dimasukkannya dalam persekutuan.Demikian juga halnya bila ternyata sekutu komanditer telah menerima
keuntungan dari persekutuan, maka tidak boleh diminta kembali jumlah keuntungan yang telah ia terima sebagaimana diatur dalam Pasal 1625 KUHPerdata dan Pasal 20 ayat 3
KUHD. Sekutu komanditer tidak diperkenankan menjadi sekutu pengurus atau bekerja
dalam perusahaan termasuk dengan surat kuasa Pasal 20 ayat 2 KUHD, dan bahkan penggunaan namanya pun dilarang menurut undang-undang.Hal ini dapat dimengerti
karena para sekutu komanditer tidak bertanggung jawab dalam pengurusan CV dan mereka hanya bertanggung jawab terbatas sesuai dengan jumlah uang yang dimasukkan. Keadaan
ini sama sekali tidak diketahui oleh pihak ketiga, dan pihak ketiga hanya tahu bahwa yang melakukan pengurusan CV adalah sekutu komplementer yang bertanggung jawab tidak
terbatas. Sekutu komanditer dapat melakukan pengawasan atas pengurusan CV apabila hal
itu ditetapkan dalam perjanjian pendirian CV, akan tetapi pengawasan tersebut hanya bersifat intern dan tidak boleh dilakukan sedemikian rupa sehingga memberikan suatu
kesan keluar seakan-akan ia sebagai sekutu pengurus.Dalam perjanjian pendirian CV dapat ditetapkan bahwa terhadap hal-hal tertentu yang sangat penting dalam pengurusan
persekutuan maka diharuskan adanya persetujuan dari para sekutu komanditer. Rancangan BW Nederland Pasal 7.13.3.2 ayat 3 menetapkan seorang sekutu
komanditer yang berbuat atas nama persekutuan sebagai sekutu pengurus, maka terhadap pihak ketiga bertanggung jawab sepenuhnya untuk perikatan yang sudah dilakukan seperti
yang diberlakukan dan menjadi sifat utama pada sekutu pengurus komplementer. Menurut Pasal 21 KUHD, sanksi terhadap pelanggaran Pasal 20 ayat 1 dan 2,
terikat oleh semua utang dan perikatan dari persekutuan secara perorangan untuk semuanya. Ketentuan ini mempunyai makna yang sama dengan Pasal 7.13.3.2 ayat 3
Universitas Sumatera Utara
Rancangan BW Nederland yang pada dasarnya cukup memberikan perlindungan kepada pihak ketiga.
5. Hubungan Hukum Ektern dengan Pihak Ketiga