SUMBER HUKUM DAGANG Indonesia Hindia Belanda

C. SUMBER HUKUM DAGANG

Pada mulanya sumber utama hukum dagang Indonesia diatur dalam KUHPerdata sebagai genus, dan KUHD sebagai species. Belakangan dengan semakin pesatnya perkembangan dunia usaha pengaturan hukum dagang makin berkembang dalam berbagai peraturan perundang-undangan yang mengatur bagian-bagian khusus dari hukum bisnis. 1. Pengaturan Hukum di dalam Kodifikasi a. Kitab Undang-undang Hukum Perdata KUHPerdata Ketentuan penting dari KUHPerdata yang menjadi sumber hukum dagang adalah Buku III tentang Perikatan. Disamping itu, beberapa bagian dari Buku II tentang Benda juga merupakan sumber hukum dagang, khususnya titel XXI mengenai Hipotik. Namun demikian, tidak semua ketentuan hipotik ini diberlakukan, beberapa bagiannya seperti hipotik atas tanah sudah digantikan oleh UU No. 4 Tahun 1996 tentang Hak Tanggungan. Hanya ketentuan mengenai hipotik atas kapal laut dan pesawat udara yang masih berlaku hingga saat ini. b. Kitab Undang-undang Hukum Dagang KUHD Sebagaimana telah dikemukan sebelumnya, beberapa bagian dari ketentuan Buku I KUHD sudah dicabut, yaitu Pasal 2 sd Pasal 5. Demikian juga dengan Buku III yang sudah digantikan oleh UU Kepailitan saat ini UU No.37 Tahun 2004. Sedangkan Buku II secara keseluruhan hingga saat ini masih diberlakukan. 2. Pengaturan Hukum di luar Kodifikasi Banyak sekali produk perundang-undangan khusus yang mengatur masalah perdagangan atau aktivitas perusahaan pada saat ini, antara lain: a. UU No. 3 Tahun 1992, tentang Wajib Daftar Perusahaan; b. UU No. 8 Tahun 1995, tentang Pasar Modal; c. UU No. 8 Tahun 1997, tentang Dokumen Perusahaan; d. UU No. 10 Tahun 1998, tentang Perbankan; Universitas Sumatera Utara e. UU No. 5 Tahun 1999, tentang Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat f. UU No. 30 Tahun 2000, tentang Rahasia Dagang; g. UU No. 31 Tahun 2000, tentang Desain Industri; h. UU No. 32 Tahun 2000, tentang Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu i. UU No. 15 Tahun 2001, tentang Merek; j. UU No. 14 Tahun 2002, tentang Paten; k. UU No. 19 Tahun 2002, tentang Hak Cipta; l. UU No. 19 Tahun 2003, tentang Badan Usaha Milik Negara; m. UU No.37 Tahun 2004, tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran n. UU No. 40 Tahun 2007, tentang Perseroan Terbatas; o. dan lain-lain 3. Yurisprudensi 4. Hukum Kebiasaan

D. BENTUK-BENTUK BADAN USAHA PERUSAHAAN