Bubarnya CV PERUSAHAAN BUKAN BADAN HUKUM

sebagai badan hukum dan hal ini diperlakukan agar pihak ketiga lebih terjamin kepentingannya.

7. Bubarnya CV

Persekutuan Komanditer pada hakikatnya adalah Firma, sehingga cara pembubaran Firma berlaku juga pada CV, yaitu dengan cara sebagai berikut Pasal 31 KUHD: a. Berakhirnya jangka waktu CV yang ditetapkan dalam anggaran dasar b. Akibat pengunduran diri atau pemberhentian sekutu c. Akibat perubahan anggaran dasar Pembubaran CV sama dengan Firma, yaitu harus dilakukan dengan akta otentik yang dibuat di muka notaries, didaftarkan di kepaniteraan pengadilan negeri, dan diumumkan dalam Tambahan Berita Negara. Kelalaian pendaftaran dan pengumuman ini mengakibatkan tidak berlakunya pembubaran, pengunduran diri, pemberhentian, dan perubahan anggaran dasar terhadap pihak ketiga. 52 Setiap pembubaran CV memerlukan pemberesan, baik mengenai keuntungan maupun kerugian. Pemberesan keuntungan dan kerugian dilakukan menurut ketentuan dalam anggaran dasar. Apabila dalam anggaran dasar tidak ditentukan, berlakulah ketentuan Pasal 1633 sd 1635 KUHPerdata. Apabila pemberesan selesai dilakukan masih ada sisa sejumlah uang, sisa uang tersebut dibagikan kepada semua sekutu menurut perbandingan pemasukan inbreng masing-masing. Jika setelah pemberesan terdapat kekurangan kerugian, maka penyelesaian atas kerugian tersebut juga dilakukan menurut perbandingan pemasukan masing-masing. 53 Dari uraian di atas dapat disimpulkan beberapa kelebihan dan kekurangan yang dimiliki oleh badan usaha berbentuk CV ini bila dijalankan, sebagai berikut: 52 Abdulkadir Muhammad, Op.Cit., hal. 98 53 Ibid. Universitas Sumatera Utara Kelebihan: a Kemampuan manajemen lebih besar b Proses pendirianya relatif mudah c Modal yang dikumpulkan bisa lebih besar d Mudah memperoleh kredit Kekurangan : a Sebagian sekutu yang menjadi Persero Aktif memiliki tanggung tidak terbatas b Sulit menarik kembali modal c Kelangsungan hidup perusahaan tidak menentu PERBEDAAN ANTARA VENNOOTSCHAP ONDER FIRMA DAN COMMANDITAIRE VENNOOTSCHAP NO. FIRMA NO. CV 1. 2. 3. 4. 5. Tidak ada pembedaan kedudukan diantara para sekutu. Semua sekutu memiliki hak dan tanggung jawab yang sama. Jumlah inbreng diantara sekutu sama Pada dasarnya semua sekutu Firma boleh menjadi pengurus Firma, tetapi boleh ditunjuk satulebih sekutu tertentu dalam akta pendirian. Walaupun pada dasarnya sekutu pengurus bisa mewakili Firma keluar, tetapi boleh ditetapkan secara tegas satu atau lebih sekutu yang boleh melakukan perbuatan hukum dengan pihak ketiga pemegang kuasa Tidak mengenal adanya komisaris 1. 2. 3. 4. 5. Ada pembedaan kedudukan, hak tanggung jawab diantara para sekutu. Disebabkan adanya sekutu komanditer sekutu komplementer jumlah inbreng diantara sekutu tidak sama Pengurus CV mutlak dari sekutu komplementer. Pengurus CV sekutu komplementer juga berwenang melakukan perbuatan hukum keluar dengan pihak ketiga, tanpa surat kuasa. Mengenal adanya komisaris. Universitas Sumatera Utara

BAB III PERUSAHAAN BADAN HUKUM

A. BADAN HUKUM 1. Pengertian

Undang-undang tidak menjabarkan definisi badan hukum. Selama ini istilah badan hukum diadopsi dari istilah belanda rechtpersoon, atau istilah inggris legal persons, dan ada juga yang menyebutnya dengan istilah persona moralis. Badan hukum merupakan subjek hukum sama halnya seperti manusia pribadi. Menurut Meijers, badan hukum adalah meliputi sesuatu yang menjadi pendukung hak dan kewajiban.Ia juga menambahkan bahwa badan hukum itu merupakan suatu realitas, konkrit, riil, walaupun tidak bisa diraba, bukan khayal, suatu yuridische realiteit kenyataan yuridis. Logemann, menyebut badan hukum sebagai suatu personifikatie personifikasi yaitu suatu bestendigheid perwujudan;penjelmaan hak-kewajiban. E. Utrecht , menyatakan badan hukum adalah badan yang menurut hukum berkuasa berwenang menjadi pendukung hak, selanjutnya ia menjelaskan bahwa badan hukum ialah setiap pendukung hak yang tidak berjiwa, atau lebih tepat yang bukan manusia. 54 Sedangkan R.Subekti mengatakan badan hukum pada pokoknya adalah suatu badan atau perkumpulan yang dapat memiliki hak-hak dan melakukan perbuatan seperti seorang manusia, serta memiliki kekayaan sendiri, dapat digugat atau menggugat di depan hakim. R.Rochmat Soemitro mengemukakan, badan hukum rechtspersoon ialah suatu badan yang dapat mempunyai harta, hak serta kewajiban seperti orang pribadi. Sri Soedewi Machsun Sofwan menjelaskan, bahwa manusia adalah badan pribadi-itu adalah manusia tunggal. Selain dari manusia tunggal, dapat juga oleh hukum diberikan kedudukan sebagai badan pribadi kepada wujud lain-disebut badan hukum, yaitu kumpulan dari orang-orang bersama-sama mendirikan suatu badan perhimpunan dan kumpulan harta kekayaan, yang ditersendirikan untuk tujuan tertentu, seperti yayasan. 55 Disamping itu, Wirjono 54 Chidir Ali, Badan Hukum, Bandung: Alumni, 1991, hal. 18 55 Ibid., hal. 19 Universitas Sumatera Utara