a. menjalankan segala macam urusan; b. didirikan untuk waktu tidak terbatas; dan
c. tidak ada seorang sekutu pun yang dikecualikan dari kewenangan bertindak dan menandatngani surat bagi persekutuan Firma Pasal 29 KUHD.
Sebenarnya, berdasarkan Pasal 26 dan Pasal 29 KUHD, dikenal dua jenis Firma, yaitu:
a. Firma umum, yakni Firma yang didirikan tetapi tidak didaftarkan serta tidak diumumkan. Firma ini menjalankan segala urusan, didirikan untuk jangka waktu
tidak terbatas, dan masing-masing pihak sekutu tanpa dikecualikan berhak bertindak untuk dan atas nama Firma.
b. Firma khusus, yakni Firma yang didirikan, didaftarkan serta diumumkan, dan memiliki sifat-sifat yang bertolak belakang dengan Firma umum seperti disebutkan
di atas. Kedudukan akta pendirian akta notaris Firma merupakan alat pembuktian utama
terhadap pihak ketiga mengenai adanya persekutuan Firma itu. Namun demikian, ketiadaan akta sebagaimana dimaksud di atas tidak dapat dijadikan alasan untuk lepas dari tanggung
jawab atau dengan maksud merugikan pihak ketiga. Dalam keadaan ini, pihak ketiga dapat membuktikan adanya persekutuan Firma dengan segala macam alat pembuktian biasa,
seperti surat-surat, saksi dan lain-lain.
4. Hubungan Antara Sekutu
Pada prinsipnya, para sekutu Firma memiliki hubungan yang setara sederajat satu sama lain. Masing-masing memiliki hak dan kewajiban yang sama atas Firma. Dengan
kata lain, semua sekutu Firma merupakan pengurus Firma dan bisa melakukan hubungan hukum keluar untuk dan atas nama Firma. Hal ini disebabkan Firma memiliki sifat
kebersamaan nama bersama. Perbuatan hukum salah seorang sekutu Firma dengan pihak ketiga akan mengikat sekutu-sekutu lainnya. Oleh sebab itulah tanggung jawab para sekutu
dalam Firma bersifat pribadi untuk keseluruhan tanggung renteng; solider; tidak terbatas.
Universitas Sumatera Utara
Namun demikian, tidak tertutup kemungkinan para sekutu menyepakati dalam akta pendirian mengenai sekutu tertentu yang menjadi pengurus dan menetapkan sekutu tertentu
yang menjadi pemegang kuasa untuk melakukan perbuatan hukum dengan pihak ketiga termasuk mewakili Firma di forum pengadilan.
Pengaturan mengenai hubungan antar sekutu Firma khususnya mengenai pembagian laba dan rugi tidak ditemukan dalam KUHD, oleh karenanya hal ini kembali
merujuk pada ketentuan Maatschap Pasal 1624 sd 1641 KUHPerdata. Ketentuan tersebut merupakan ketentuan pelengkap, dan diantara pasal-pasal itu terdapat Pasal 1634 dan 1635
yang merupakan ketentuan memaksa menyangkut pembagian laba rugi. Mengenai laba rugi merupakan hal penting untuk diatur dalam perjanjian pendirian Firma. Bila hal itu
tidak diatur maka berlakulah asas keseimbangan dari pemasukan inbreng sebagaimana diatur dalam Pasal 1633 KUHPerdata.
Sesuai dengan asas kebersamaan dalam Pasal 1618 KUHPerdata, pada hakekatnya antara para sekutu tidak boleh saling menyaingi. Namun bila hal itu terjadi berlakulah
pasal 1630 KUHPerdata, yakni kewajiban memberikan ganti kerugian.
5. Pengurusan Firma
Pengurus Persekutuan Firma harus ditentukan dalam perjanjian pendirian Firma gerant statutaire. Bila hal itu tidak diatur, maka harus diatur secara tersendiri dalam suatu
akta gerant mandataire, yang juga harus didaftarkan pada Kepaniteraan Pengadilan Negeri setempat, dan diumumkan dalam Tambahan Berita Negara RI. Pendaftran dan
pengumuman penting agar pihak ketiga dapat mengetahui siapa-siapa yang menjadi pengurus Firma, dengan siapa pihak ketiga itu akan mengadakan hubungan hukum.
Keberadaan pengurus dalam Firma semata-mata untuk memudahkan pihak ketiga berhubungan dengan Firma. Penunjukanpenetapan pengurus tidak membawa konsekuensi
pada tanggung jawab seperti yang berlaku dalam CV. Tanggung jawab diantara sekutu Firma adalah sama, baik secara internal maupun eksternal dengan pihak ketiga.
Dalam Firma, kemungkinan ada pemisahan antara pihak pengurus dan pihak yang mewakili Firma untuk bertindak keluar pemegang kuasa. Seorang sekutu Firma Pasal 17
Universitas Sumatera Utara
KUHD dapat dilarang bertindak keluar. Kalau larangan itu tidak ada, maka tiap sekutu dapat mewakili Firma, yang mengikat sekutu-sekutu lainnya Pasal 18 KUHD asal
tindakan sekutu yang bersangkutan ditujukan untuk kepentingan Firma. Sedangkan tindakan yang bersifat penguasaan harus ada kata sepakat dari semua sekutu.
Menurut beberapa yurisprudensi, tindakan pengurusan sebenarnya juga mencakup didalamnya tindakan dimuka Hakim bagi kepentingan Firma sepanjang hal itu ada
kaitannya dengan pekerjaan pengurus sehari-hari. Kecuali bila ada pembatasan dalam perjanjian pendirian Firma bahwa tindakan dimuka Hakim termasuk tindakan yang patut
dikuasakan.
6. Tanggungjawab Sekutu Baru