Nilai Rasa Salah Paham

Berdasarkan contoh karikatur yang memiliki kadar nilai rasa merasa bersalah di atas, dapat disimpulkan bahwa unsur intralingual yang dimunculkan nilai rasa merasa bersalah ialah kalimat. Kalimat karikatur yang bernilai rasa merasa bersalah dimaknai mengandung kadar kekecewaan, namun kekecewaan itu disadari penutur karena kesalahannya sendiri. Hal inilah yang menjadikan penanda bahwa nilai rasa merasa bersalah memiliki bentuk tuturan yang santun karena munculnya sifat rendah hati, yaitu tuturan selalu memperlihatkan rasa ketidakmampuan penutur di hadapan mitra tutur.

4.2.2.17 Nilai Rasa Salah Paham

Nilai rasa salah paham adalah nilai rasa yang timbul karena salah dan keliru dalam memahami pembicaraan, pernyataan, atau pun sikap orang lain. Nilai rasa salah paham pada Karikatur Koran Tempo hanya ditemukan 1 karikatur. Data tersebut yaitu: Mitra tutur : “Sikut aja... Jangan beri ruang dehKepuuung” Penutur : “Politik pasti nih... ah bikin malas” NR.KKT,1210014 Konteks : Saat ini, di Indonesia banyak terjadi manipulasi atau permainan politik yang dilakukan oleh para pejabat. Karikatur di atas dipersepsi memiliki nilai rasa salah paham. Nilai rasa salah paham dapat terlihat melalui unsur intralingual berupa kalimat percakapan di atas. Kalimat percakapan tersebut dipersepi sebagai nilai rasa salah paham karena tidak adanya keselarasan antar dialog. Nilai rasa salah paham semakin diperkuat oleh unsur ekstralingual berupa gerakan tangan yang diletakkan di samping kuping, sebagai tanda orang yang sedang menguping pembicaraan orang lain. Unsur ekstralingual nilai rasa salah paham juga dimunculkan melalui konteks berupa fenomena praanggapan dari penutur yang menganggap bahwa mitra tutur sedang membicarakan masalah politik. Pada kenyataannya, mitra tutur hanya bersorak sebagai ekspresi untuk memberi semangat kepada pemain sepak bola U21 yang dilihatnya di televisi. Tuturan tersebut dianggap sebagai tuturan yang tidak santun karena berlawanan dengan indikator kesantunan Leech dalam Pranowo, 2012:103 tentang maksim kebijaksanaan. Di dalam konteks ini mitra tutur akan merasa dirugikan karena penyampaian tuduhan atas dasar kecurigaan penutur kepada mitra tutur. Berdasarkan contoh karikatur yang memiliki kadar nilai rasa salah paham di atas, dapat disimpulkan bahwa unsur intralingual yang dimunculkan nilai rasa salah paham ialah kalimat. Kalimat karikatur yang bernilai rasa salah paham merupakan bentuk kalimat percakapan yang dipersepsi tidak adanya keselarasan antar dialog. Hal inilah yang menjadikan penanda bahwa nilai rasa salah paham memiliki bentuk bahasa yang tidak santun, karena di benak penutur pasti akan muncul berbagai tuduhan kepada mitra tutur yang belum tentu kebenarannya.

4.3 Pembahasan

Dokumen yang terkait

Unsur intralingual dan ekstralingual dalam daya bahasa dan nilai rasa bahasa pada ``Catatan Pinggir`` Majalah Tempo Edisi Januari - September 2013 sebagai penanda kesantunan berkomunikasi.

0 2 2

Fenomena deiksis pada rubrik opini di harian koran Tempo edisi September-Desember 2015.

0 11 383

Unsur intralingual dan ekstralingual dalam daya bahasa dan nilai rasa bahasa sebagai penanda kesantunan berkomunikasi pada top news di Metro TV bulan November-Desember 2014.

3 49 352

Penggunaan unsur intralingual dan ekstralingual dalam daya bahasa dan nilai rasa bahasa pada acara Sentilan Sentilun Metro TV periode Agustus dan September 2014 sebagai penanda kesantunan berkomunikasi.

0 1 391

Penggunaan unsur intralingual dan ekstralingual dalam daya bahasa dan nilai rasa bahasa pada dialog interaktif Indonesia Lawyers Club Tv One periode November 2014 sebagai penanda kesantunan berkomunikasi.

0 1 317

Penggunaan unsur intralingual dan ekstralingual dalam daya bahasa dan nilai rasa bahasa pada prosa lirik Pengakuan Pariyem sebagai penanda kesantunan berkomunikasi.

0 0 315

Penggunaan unsur intralingual dan ekstralingual dalam daya bahasa dan nilai rasa bahasa pada tuturan berita politik koran Kompas edisi September - Oktober 2014 sebagai penanda kesantunan berkomunikasi.

0 7 307

Daya bahasa pada iklan dalam majalah Tempo November dan Desember 2012.

0 0 155

Kesantunan Mahasiswa Dalam Berkomunikasi bahasa

0 0 6

B 02 Daya Bahasa dan Nilai Rasa Bahasa Sebagai Penanda Kesantunan Dalam Berkomunikasi

0 0 20