Unsur Ekstralingual Tindak Tutur

2.2.4 Unsur Ekstralingual

Unsur ekstralingual merupakan unsur bahasa yang berada di luar bahasa. Pranowo 2012:90 mengungkapkan bahwa unsur kebahasaan mencakup bahasa verbal dan nonverbal, sedangkan unsur nonkebahasaan meliputi topik pembicaraan dan konteks situasi komunikasi. Jadi, unsur ekstralingual ini mencakup konteks tuturan dan bahasa nonverbal berupa tanda-tanda ketubuhan. Konteks tuturan beserta fenomena yang dapat memunculkannya telah dibahas sebelumnya lihat sub bab kajian bahasa secara pragmatik. Sebagai cermin kepribadian bangsa, kita harus mampu menerapkan tindak bahasa itu dalam kehidupan sehari-harinya, bukan hanya tindak bahasa yang bersifat verbal, tetapi juga tindak bahasa yang bersifat nonverbal. Menurut Pranowo 2012:3, bahasa nonverbal adalah bahasa yang diungkapkan dalam bentuk mimik, gerak gerik tubuh, sikap, atau perilaku. Dalam hubungannya dengan kajian daya bahasa dan nilai rasa bahasa, bahasa nonverbal digunakan untuk menganalisis unsur ekstralingual. Bahasa nonverbal unsur ekstralingual mempunyai peranan penting dalam tindak komunikasi. Seseorang berkomunikasi tidak selalu dalam bahasa lisan. Banyak orang yang memanfaatkan media bahasa tulis sebagai media komunikasi, seperti halnya karikatur dalam surat kabar. Peran bahasa nonverbal akan nampak jelas ketika seseorang mengamati gambar yang ada dalam karikatur. Bahasa nonverbal dapat berupa gesture. Gesture ini dapat berupa kinesik, mimik, dan kontak mata mata melotot. Pendapat tersebut sejalan dengan Danesi 2010:64 yang mengungkapkan bahwa kedipan mata, isyarat tangan, ekspresi wajah, postur, dan tindakan badaniah lainnya mengomunikasikan sesuatu yang relevan dengan budaya dalam situasi-situasi sosial tertentu. Bahasa nonverbal ini, biasanya digunakan penutur untuk memperkuat maksud yang diucapkan melalui bahasa verbal. Liliweri 1994:89 mengungkapkan bahwa komunikasi nonverbal acapkali dipergunakan untuk menggambarkan perasaan dan emosi. Saat pesan yang disampaikan melalui bahasa verbal kurang kuat efeknya, penutur dapat menggunakan tanda-tanda nonverbal sebagai pendukung. Di dalam suatu situasi komunikasi verbal, komunikasi nonverbal merupakan pelengkap dan penegas unsur-unsur intralingual yang digunakan. Namun, unsur ekstralingual berupa bahasa nonverbal ini tidak selalu menyertai suatu tuturan. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Liliweri 1994:88 yang mengungkapkan bahwa unsur ekstralingual berupa bahasa nonverbal ini tidak selalu menyertai suatu tuturan karena hanya digunakan sebagai penegas dan pelengkap. Liliweri juga mengungkapkan meskipun tidak mengeluarkan suatu tuturan, namun ekspresi wajah seseorang juga mampu mewakili pesan dengan makna tertentu terhadap orang lain. Tanda-tanda nonverbal yang termasuk dalam kajian ekstralingual ini, disinggung dalam ilmu semiotikaa, khususnya semiotikaa visual. Namun, tidak semua ilmu semiotikaa ini termasuk dalam kajian ekstralingual. Peneliti hanya mengambil beberapa tanda nonverbal yang dianggap diperlukan dalam penelitian ini, meliputi ekspresi wajah, sinyal tanda-tanda ketubuhan, dan tanda visual simbol, ikon, indeks. Masing-masing akan diuraikan sebagai berikut.

a. Ekspresi Wajah

Dokumen yang terkait

Unsur intralingual dan ekstralingual dalam daya bahasa dan nilai rasa bahasa pada ``Catatan Pinggir`` Majalah Tempo Edisi Januari - September 2013 sebagai penanda kesantunan berkomunikasi.

0 2 2

Fenomena deiksis pada rubrik opini di harian koran Tempo edisi September-Desember 2015.

0 11 383

Unsur intralingual dan ekstralingual dalam daya bahasa dan nilai rasa bahasa sebagai penanda kesantunan berkomunikasi pada top news di Metro TV bulan November-Desember 2014.

3 49 352

Penggunaan unsur intralingual dan ekstralingual dalam daya bahasa dan nilai rasa bahasa pada acara Sentilan Sentilun Metro TV periode Agustus dan September 2014 sebagai penanda kesantunan berkomunikasi.

0 1 391

Penggunaan unsur intralingual dan ekstralingual dalam daya bahasa dan nilai rasa bahasa pada dialog interaktif Indonesia Lawyers Club Tv One periode November 2014 sebagai penanda kesantunan berkomunikasi.

0 1 317

Penggunaan unsur intralingual dan ekstralingual dalam daya bahasa dan nilai rasa bahasa pada prosa lirik Pengakuan Pariyem sebagai penanda kesantunan berkomunikasi.

0 0 315

Penggunaan unsur intralingual dan ekstralingual dalam daya bahasa dan nilai rasa bahasa pada tuturan berita politik koran Kompas edisi September - Oktober 2014 sebagai penanda kesantunan berkomunikasi.

0 7 307

Daya bahasa pada iklan dalam majalah Tempo November dan Desember 2012.

0 0 155

Kesantunan Mahasiswa Dalam Berkomunikasi bahasa

0 0 6

B 02 Daya Bahasa dan Nilai Rasa Bahasa Sebagai Penanda Kesantunan Dalam Berkomunikasi

0 0 20