PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report
157
7.  Perjanjian  perolehan  faslitas  pembiayaan  murabahah dalam  Rupiah  dari  PT  Bank  Syariah  Mandiri  kepada
EPN untuk pembiayaan perolehan 11 unit truk tangki dengan  jaminan  aset  yang  dibiayai  dari  fasilitas
pembiayaan tersebut dan piutang usaha sebesar Rp2 miliar.
8.  Perjanjian  sewa  pembiayaan  dengan  PT  Hewlett- Packard  Finance  Indonesia  untuk  pembelian  mesin
dan peralatan dengan jangka waktu sewa 4 tahun dan dijamin dengan aset sewa terkait.
KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN DAN PENGGUNAAN ESTIMASI
1.  Cadangan Penurunan Nilai Piutang
Sebelum tahun 2010, cadangan penurunan nilai piutang ditentukan berdasarkan analisis atas kolektibilitas saldo
piutang pada akhir periode. Piutang dihapuskan daam periode dimana piutang tersebut dipastikan tidak akan
tertagih.
2.  Instrumen Keuangan
Mulai  tanggal  1  Januari  2010  Perseroan  mengadopsi PSAK  No.  50  Revisi  2006  tentang  Instrumen
Keuangan: Penyajian dan Pelaporan dan PSAK No. 55 Revisi 2006 tentang Instrumen Keuangan: Pengakuan
dan Pengukuran. Penerapan PSAK ini dilakukan secara prospektif.  Biaya  transaksi  atas  kontrak  pembiayaan
yang sudah terjadi pada saat standar diterapkan, tidak diperhitungkan  dalam  perhitungan  suku  bunga  efektif
dari kontrak tersebut.
3.  Penggunaan Estimasi
Penyusunan  laporan  keuangan  konsolidasi  sesuai dengan  prinsip  akuntansi  yang  berlaku  umum
mengharuskan  Manajemen  membuat  taksiran  dan asumsi  yang  mempengaruhi  jumlah  yang  dilaporkan
dalam  laporan  keuangan  konsolidasi.  Oleh  karena terdapat  risiko  yang  melekat  dalam  suatu  estimasi,
maka hasil sebenarnya yang akan dilaporkan di masa mendatang  mungkin  didasarkan  pada  jumlah  yang
berbeda dari taksiran tersebut.
INFORMASI MATERIAL SESUDAH TANGGAL LAPORAN AUDITOR
Penerbitan FRN Fixed Rate Notes
Perseroan menandatangani perjanjian penerbitan FRN dengan Overseas-Chinese Banking Corporation, Ltd. pada tanggal 20
Januari 2011. Berdasarkan perjanjian tersebut, Perseroan akan menerbitkan FRN senilai USD50 juta pada tanggal 27 Januari
2011  dengan  jangka  waktu  5  tahun  dan  dijaminkan  dengan peralatan  yang  akan  dibiayai  oleh  dana  tersebut.  Dana  hasil
penerbitan FRN tersebut akan dipergunakan untuk pembiayaan belanja  modal  dan  modal  kerja.  Perusahaan  telah  menerima
dana hasil penerimaan sebesar USD48,4 juta setelah dikurangi dengan biaya-biaya penerbitan.
7. The Agreement on Rupiah-denominated Murabahah
financing facility from PT Bank Syariah Mandiri to EPN  to  finance  the  acquisition  of  11  units  tank
truck.  The  collateral  included  the  assets  being financed  by  such  financing  facility  and  operating
receivables as much as IDR2 billion.
8. The Agreement of financing lease commitment with
PT  Hewlett-Packard  Finance  Indonesia  to  purchase machines and equipments with 4 years leasing period
and being secured by the related leasing assets.
SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICY AND USE OF ESTIMATES
1.  Allowance for Impairment of Receivables
Prior to 2010, allowance for impairment of receivables was provided based on the analysis of the collectibility
of outstanding amounts at the end of the period. The receivable was written-off during the period in which
they are determined to be uncollectible.
2.  Financial Instruments
Starting  January  1,  2010,  the  Company  adopted Financial Accounting Standards PSAK No. 50 2006
Revision  on  Financial  Instruments:  Presentation and  Disclosures  and  PSAK  No.  55  2006  Revision
on  the  Financial  Instruments:  Recognition  and Measurement.  This  PSAK  imposition  is  applied
in  prospective  manner.  The  transaction  costs  of those  already  existing  contracts  at  the  time  these
standards were adopted, were not considered in  the calculation of effective interest of such contract.
3.  Use of Estimates
The preparation
of consolidated
financial statements  in  conformity  with  the  generally
accepted  accounting  principle  requires  the management to make estimations and assumptions
that  affect  amounts  reported  therein.  Due  to inherent  uncertainty  in  making  estimates,  actual
results reported in future periods may be based in amounts that differ from those estimates.
MATERIAL INFORMATION POST AUDITOR’S DATE REPORT SUBSEQUENT EVENT
The Issuance of Fixed Rate Notes FRN
The  company  signed  the  subscription  agreement of  FRN  with  Oversea-Chinese  Banking  Corporation,
Ltd on  January 20, 2011. Based on this agreement, the Company would issue USD50 million FRN on 27
January 2011, payable in 5 years and secured by the equipment  which  will  be  financed  by  proceeds  of
FRN. The proceeds of FRN issuance shall be utilized to finance the capital expenditure and working capital.
The company has received USD48.4 million proceeds after deducted by costs of issuance.
Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk
158
Perseroan terus melakukan perubahan dan perbaikan secara berkesinambungan sehingga dapat mengantisipasi setiap tantangan bisnis yang lebih dinamis
dan mampu meningkatkan nilai Perseroan bagi Pemegang Saham. Pengelolaan sumber daya manusia SDM yang efektif merupakan bagian yang integral di
dalam strategi Perseroan.
The Company continuously introduces changes and adjusment to anticipate any business dynamics and add greater values to shareholders. The effective human
resources management is integrated into corporate strategies.
LAPORAN SUMBER DAYA MANUSIA
Human Resources Report
PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report
159
Sejalan  dengan  strategi  usaha  jangka  panjang Perseroan  untuk  fokus  pada  bisnis  inti  dan  menata
kembali    struktur  bisnis  sehingga  menjadi  lebih kuat,  maka  Perseroan  memantapkan  kembali  pola
pengelolaan  sumber  daya  manusia  yaitu  dengan konsep  yang  berbasis  Human  Capital  sebagai  mitra
strategis manajemen dalam mewujudkan visi, misi dan tujuan  usaha  Perseroan.  Perseroan  terus  melakukan
perubahan  dan  perbaikan  secara  berkesinambungan sehingga  dapat  mengantisipasi  setiap  tantangan
bisnis  yang  lebih  dinamis  dan  mampu  meningkatkan nilai  Perseroan  bagi  Pemegang  Saham.  Pengelolaan
sumber  daya  manusia  SDM  yang  efektif  merupakan bagian yang integral di dalam strategi Perseroan.
Pada  tahun  2010,  Perseroan  menyusun  Human Resource Blue Print
sebagai acuan untuk perencanaan stratejik  dan  rencana  kerja  SDM  yang  selaras  dengan
rencana  bisnis  hingga  5  lima  tahun  ke  depan. Human  Resource  Blue  Print
mengkaji  seluruh  aspek pengelolaan sumber daya manusia secara menyeluruh
sehingga  memberikan  arahan  strategi  pengelolaan sumber  daya  manusia  dalam  rangka  mencapai  tujuan
Perseroan.  Salah  satu  hal  yang  mendasar  adalah melakukan  redefinisi  terhadap  konsep  dalam  fungsi
human  resources
yaitu  fungsi  human  resources sebagai  strategic  partner  bagi  fungsi  operation  dalam
Perseroan.  Untuk  itu  dilakukan  perubahan  struktur organisasi dalam fungsi human resources yang secara
fokus  menempatkan  human  resources  business partner
dalam setiap fungsi operation.
HUMAN RESOURCE BLUE PRINT PT ELNUSA TBK 2010-2015 HUMAN RESOURCE BLUE PRINT PT ELNUSA TBK 2010-2015
In  line  with  the  Company’s  long  term  business strategies  that  are  focused  on  its  core  business
and  reorganization  of  the  business  structure  to  be more  solid,  the  Company  reestablishes  the  pattern
of  the  human  resources  management  using  Human Capital based concept as the management’s strategic
partner in realizing the company’s vision, mission and objectives. The Company continues to hold sustainable
reform and improvements merely to anticipate a more dynamic  business  challenges  as  well  as  raise  the
company’s  value  for  the  shareholders.  An  effective human  resource  management  happens  to  be  the
integral part of the Company’s strategy.
In  2010,  the  Company  formulated  Human  Resources Blue  Print  as  the  reference  for  human  resources’
strategic planning and working plan that synchronizes the  business  plan  over  the  next  five  years.  Human
Resources Blue Print comprehensively reviews all the aspects of human resource management thus it directs
human  resources  management  strategy  in  achieving human resources goals merely to realize the company’s
goals. One of the fundamental things is to redefine the concept  of  the  human  resources  function  or  placing
human resources function as the strategic partner for the Company’s operational function. In order to realize
this, the Company holds a reform in the organizational structure  within  the  human  resource  function  that
primarily places human resources business partner in every operational function.
Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk
160
Sasaran  dari  rencana  stratejik  fungsi  human  resource adalah untuk mencapai high performance organization.
Untuk mencapai sasaran tersebut, maka perlu dilakukan langkah-langkah  melalui  tahapan-tahapan  stratejik
dengan  memfokuskan  pada  tiga  pilar  yaitu  people, organization
dan process  system.
PROFIL SDM
Sampai  dengan  31  Desember  2010,  karyawan Perseroan  dan  Anak  Perseroan  berjumlah  1.670
karyawan,  terdiri  dari  1.081  karyawan  Perseroan  dan 589  karyawan  Anak  Perseroan.  Apabila  dibandingkan
dengan tahun sebelumnya, maka terlihat bahwa untuk karyawan  Perseroan  mengalami  penurunan  sebesar
15,  sedangkan  untuk  karyawan  Anak  Perusahaan relatif  sama.  Penurunan  jumlah  karyawan  pada
Perseroan  dikarenakan  adanya  program  pembenahan status  karyawan  pada  beberapa  posisi  pekerjaan
yang  non  core  dan  bersifat  administratif  dialihkan pengelolaannya  kepada  pihak  ketiga  outsourcing.
Selain itu Perseroan juga melakukan terminasi kepada karyawan yang sudah selesai proyeknya.
Tabel  dibawah  ini  menguraikan  rincian  karyawan Perseroan  dan  Anak  Perusahaan  berdasarkan  posisi
jabatan :
Headcount 2004 - 2010
Headcount Des Dec 2008
Des  Dec 2009 Des Dec 2010
Perseroan Company 1.206
1.251 1.080
Anak Perusahaan Subsidiary 594
587 590
Total 1.800
1.838 1.670
The strategic direction for human resources function seeks  to  achieve  high  performance  organization.  In
order  to  achieve  such  target,  the  company  needs to  undertake  particular  measures  through  several
strategic  phases  by  focusing  on  three  pillars,  which are people, organization and process  system.
HUMAN RESOURCES PROFILE
The  total  employees  of  the  company  and  its subsidiaries amounted up to 1,670 employees as per
31 December 2010, consisting of 1,081 employees of the company and 589 employees of its subsidiaries.
Compared  to  the  previous  year,  the  total  employees decreased  by  15  while  the  number  of  employees
in its subsidiaries was relatively similar. The declining number of employees was due to the reorganization of
the employees’ structural status where the company shifted  the  management  of  several  non-core  and
administrative positions to a third party outsourcing. Furthermore, the company applied particular contract
termination  for  the  employees  whose  projects  had been completed.
Following  table  unveiled  the  detailed  information  of the Company and its subsidiaries :
LAPORAN SUMBER DAYA MANUSIA HUMAN RESOURCES REPORT
No Jenjang Kepangkatan
Position Perseroan
Company Anak Perusahaan Subsidiaries
Total
SCU PND
EPN PBN
1 Direktur
Directors 5
1 1
3 2
12 1
2 Deputi Director Vice President
15 -
- -
15 1
3 Senior Manager
27 7
4 4
5 47
3 4
Manager Setara Manager
67 15
7 14
7 110
7 5
Jr. Manager Setara Jr. Manager
203 10
- -
4 217
13 6
Supervisor 338
68 13
49 24
492 29
7 Staff
425 104
41 94
113 777
47
Total 1.080
205 66
164 155
1.670 100
PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report
161
KOMPOSISI KARYAWAN
BERDASARKAN JENJANG PENDIDIKAN
Dibandingkan  dengan  tahun  2009  terjadi  perubahan jumlah  karyawan  berdasarkan  tingkat  pendidikan,
terutama pada kelompok pendidikan SLTA dan Diploma yang  mengalami  penurunan  serta  pada  kelompok
pendidikan  Sarjana  S1  yang  mengalami  kenaikan sebesar  11.  Jumlah  karyawan  pada  kelompok
pendidikan  Sarjana  S1  paling  tinggi  dibandingkan dengan  kelompok  pendidikan  yang  lain.  Hal  ini
menunjukkan  bahwa  pada  tahun  2010  Perseroan melakukan  perbaikan  terhadap  standard  pendidikan
penerimaan  karyawan  di  samping  pengalaman  sesuai dengan persyaratan jabatan yang ada. Penurunan pada
pendidikan  SLTA  karena  adanya  program  pengalihan status  karyawan  yang  non  core  business.  Pemetaan
karyawan  berdasarkan  pendidikan  dapat  dilihat  pada tabel di bawah ini.
KOMPOSISI KARYAWAN
BERDASARKAN JENJANG USIA
Sesuai  dengan  tabel  di  bawah,  maka  terlihat  bahwa jumlah  karyawan  pada  kelompok  usia  26-40  tahun
mendominasi jumlah
keseluruhan karyawan.
Hal  ini  menunjukkan  bahwa  Perseroan  memiliki jumlah  karyawan  dengan  usia  produktif  yang  cukup
signifikan sehingga memiliki potensi yang besar untuk memberikan kontribusi bagi Perseroan.
No Jenjang Pendidikan
Education Perseroan
31 DES 2009 Perseroan
31 DES 2010 1
Pasca Sarjana S2S3 98
8 92
9 2
Sarjana 541
43 604
56 3
Sarjana Muda 116
9 92
9 4
SLTA 496
40 292
27
TOTAL 1.251
100 1.080
100
No Jenjang Usia
Age Interval Perseroan
31 DES 2009 Perseroan
31 DES 2010 1
20 - 25 Tahun Year
120 10
85 8
2 26-30 Tahun
Year 264
21 227
21 3
31 - 35 Tahun Year
222 18
192 18
4 36 - 40 Tahun
Year 226
18 196
18 5
41 - 45 Tahun Year
177 14
160 15
6 46 - 50 Tahun
Year 134
11 112
10 7
51 - 56 Tahun year
108 9
108 10
TOTAL 1.251
100 1.080
100
COMPOSITION  OF  EMPLOYEES  BASED  ON EDUCATION
Compared  to  2009,  there  had  been  a  change  in  the number of the employees based on their educational
level.  The  number  of  employees  graduating  from senior  high  school  and  holding  Diploma  degree
declined  while  the  employees  holding  Bachelor Degree rose by 11. The number of Bachelor Degree-
employees  was  the  highest  compared  to  employee groups of other educational levels. This matter shows
that  the  company  set  better  educational  standard  in recruitment  process  in  2010  besides  demanding  for
sufficient  experiences  for  related  occupations.  The number  of  employees  graduating  from  senior  high
school somewhat decreased as the company changed the  structural  status  of  employees  at  its  non-core
businesses.  Following  is  the  table  of  the  employee mapping based on their educations.
COMPOSITION  OF  EMPLOYEES  BASED  ON AGE
In  the  following  table,  the  employees  of  age  26-40 years  old  dominate  the  total  amount  of  employees.
It proves that the company owns significant amount of  productive  employees,  whom  will  potentially  give
major contribution to the Company.
Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk
162
PRODUKTIVITAS SDM
Dalam  hal  tingkat  produktivitas  karyawan  rata-rata selama 4 empat tahun terakhir mengalami  kenaikan,
kecuali  laba  bersih  mengalami  penurunan.  Bila dibandingkan  tahun  2009  dengan  2010  produktivitas
SDM  menurun  cukup  signifikan  pada  laba  usaha dan  laba  bersih,  karena  laba  usaha  dan  laba  bersih
Perseroan  mengalami  penurunan  pada  periode tersebut, walaupun jumlah karyawan tahun 2010 sudah
mengalami penurunan.
Berikut  informasi  produktivitas  SDM  pada  tahun 2007 – 2010:
PROGRAM IMPROVEMENT SDM TAHUN 2010
Sesuai  dengan  perencanaan  stratejik  yang  telah ditetapkan  dalam  Human  Resource  Blue  Print,  maka
pada tahun 2010 Perseroan telah melakukan sejumlah perbaikan  dan  pengembangan  di  bidang  Sumber
Daya  Manusia  dengan  memfokuskan  pada  people, organization
dan  process    system.  Adapun  program perbaikan tersebut adalah sebagai berikut :
1.  Dalam hal pembenahan organisasi maka beberapa program telah dilakukan yaitu antara lain adalah :
a.  Melakukan  evaluasi  atas  fungsi-fungsi  dalam organisasi  untuk  mendukung  kegiatan  operasi,
seperti fungsi penguatan legal dan pembentukan divisi marketing yang terintegrasi sehingga dapat
memberikan  support  secara  komprehensif kepada aktivitas operasi. Perbaikan organisasi ini
juga bertujuan agar proses bisnis dapat berjalan lebih efektif dan proses pengambilan keputusan
dapat  dilakukan  dengan  lebih  cepat  sehingga diharapkan  dapat  lebih  kompetitif  terhadap
persaingan dunia usaha.
b.  Menjadikan parameter
key performance
indicator KPI  sebagai  salah  satu  kontrak
kinerja yang harus dilakukan oleh setiap fungsi yang  ada  dalam  Perseroan.  KPI  ini  merupakan
turunan dari strategi Perseroan yang dijabarkan ke  masing-masing  fungsi  yang  ada  dalam
Perseroan  dan  menjadi  komitmen  bersama untuk diimplementasikan.
Komponen Satuan
Unit 2007
2008 2009
2010
Rata-Rata Pertumbuhan
2007- 2010 Growth
COMPONENT Pendapatan Usaha  Jumlah Karyawan
Rp. Miliar 1.11
1.41 1.99
2.50 31
Operating Income  Total Employees Beban Usaha  Jumlah Karyawan
Rp. Miliar 0.13
0.11 0.14
0.17 10
Operating Expenses  Total Employees Laba Usaha  Jumlah Karyawan
Rp. Miliar 0.07
0.10 0.15
0.07 13
Operating Income  Total Employees Laba Bersih  Jumlah Karyawan
Rp. Miliar 0.05
0.07 0.08
0.03 -5
Net Income  Total Employees
HUMAN RESOURCES’ PRODUCTIVITY
In average, the employees productivity was improved over the last four years despite the fact that net income
did  decline.  Compared  to  2009,  the  employees’ productivity in 2010 significantly dropped particularly
in  the  operating  income  and  net  income  due  to  the declining  financial  performance.  This  resulted  into  a
weak business performance although the number of employees had declined.
Following  is  the  information  on  human  resources productivity from 2007 to 2010:
HUMAN RESOURCES IMPROVEMENT PROGRAM IN 2010
In  line  with  the  strategic  plan  in  the  Human Resource Blue Print, the company undertook several
improvement and development actions in the Human Resources  Department  during  2010  particularly  by
focusing  on  the  people,  organization  and  process system. Such improvement programs were:
1.   In undertaking reorganization process, the company conducted several following programs:
a.   Evaluating  functions  within  the  organization to  support  operational  activities,such  as  legal
strengthening  function  and  the  establishment of integrated marketing division that may grant
comprehensive  support  to  the  operational activity.  Such  organization  improvement  also
aimed  to  produce  more  effective  business process  as  well  as  efficient  decision  making,
which in the end results into a more competitive nature in the business competition.
b.   Placing  key  performance  indicator  KPI  as one of the obligations that must be followed
by  every  function  within  the  company. KPI  is  the  company’s  strategy  derivative
that  is  further  specified  into  each  function within  the  company  and  serve  as  the  joint
commitment for further implementation.
LAPORAN SUMBER DAYA MANUSIA HUMAN RESOURCES REPORT
PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report
163
c.  Penguatan culture merupakan salah satu upaya yang  dilakukan  Perseroan  untuk  membangun
organisasi  menjadi  lebih  baik.  Program Internalisasi Code Of Conduct Pedoman Etika
Bisnis  dan  Etika  Kerja  merupakan  salah  satu mekanisme yang menjadi pengikat bagi setiap
karyawan  dalam  menjalankan  implementasi Good  Corporate  Governance
GCG  dengan penuh  komitmen  dan  konsistensi.  Program
internalisasi ini diharapkan mampu menciptakan mentalitas sumber daya manusia yang memiliki
integritas  baik  sehingga  menjadi  agent  of change
yang  melaksanakan  dan  menjadikan GCG  sebagai  budaya  Perseroan.  Metode
pelaksanaan  Internalisasi  Code  of  Conduct dilakukan dalam bentuk workshop dan ditujukan
kepada seluruh karyawan.
2.  Program-program  yang  telah  dilakukan  dalam pengelolaan sumber daya manusia antara lain adalah:
a.  Proses pembenahan atas pengelolaan karyawan terkait  dengan  status  karyawan  melalui
identifikasi  posisi-posisi  pekerjaan  non  core business outsource
yang bertujuan untuk lebih mengefektifkan proses kerja dan sesuai dengan
kebutuhan organisasi diimplementasikan secara penuh pada tahun 2010 yang telah dipersiapkan
dari tahun sebelumnya.
b.  Dimulainya  penyusunan  succession  planning dan  career  ladder  berdasarkan  konsep  talent
management yaitu  berdasarkan  mapping
kompetensi  karyawan  dan  kinerja  karyawan yang teridentifikasi dalam talent pooling.
c.  Dimulainya  Retention  Program  bagi  karyawan yang stratejik level atau posisi kunci dalam bentuk
pengembangan, kesempatan karir dan benefit. d.  Memantapkan  kembali  program  pengembangan
karyawan yaitu
dengan program-program
pendidikan dan pelatihan yang dikembangkan secara komprehensif dalam Elnusa Petroleum School.
3.  Untuk program pembenahan dalam hal proses dan sistem  maka  beberapa  hal  telah  dilakukan  yaitu
antara lain adalah : a.  Penyusunan,  evaluasi  dan  perbaikan  secara
menyeluruh  terhadap  proses  bisnis,  Kebijakan SDM dan Prosedur Kerja SDM.
b.  Mengoptimalkan dan
mengembangkan system  HRIS  Human  Resource  Information
System dalam  pengelolaan  database  dan
pelaksanaan  proses  administrasi  sehingga mampu  menunjang  pengambilan  keputusan
secara  lebih  cepat.  Beberapa  aplikasi  telah c.   Cultural reinforcement is one of the Companys
effort  to  build  better  organization.  The internalization program of Code of Conduct was
one binding mechanism in implementing Good Corporate Governance GCG consistently and
with  strong  commitment.  This  internalization program  is  expected  to  produce  strong
mentality of the human resources as well as the proper integrity, thus, in the end the employees
may become the agent of change that carried out  the  implementation  and  internalization
of  GCG  as  the  culture  of  The  Company.  The implementation  method  of  Code  of  Conduct
Internalization  was  in  the  form  of  workshop that involved all employees.
2.  Programs  that  has  been  conducted  in  Human Resource Management are as follows:
a.   The improvement over employee management with  regard  to  the  employees’  status  was
done  through  the  identification  of  non-core positions  outsource,  aiming  to  make  the
working process be more efficient and suit the organizational  needs.  These  programs  were
fully implemented in 2010 after being prepared since the previous year.
b.   Beginning with succession planning and career ladder formulation program based on the talent
management concept referred to the mapping of  employees’  competence  as  well  as  their
performance, which are identified in the talent pooling.
c.   The start of Retention Program for the strategic level  or  key  employees  was  done  through  a
development, career opportunities and benefits. d.  Reestablishing
the human
resources development was done through education and
training  programs  that  were  comprehensively developed by Elnusa Petroleum School.
3.   In improving the process and system, the company conducted following programs:
a.  The  comprehensive  formulation,  evaluation  and improvement  towards  the  business  process,
Human Resources Policy and Human Resources Working Procedures.
b.  Optimizing  and  developing  Human  Resources Information  System  HRIS  in  the  database
management  and  administration  process  that facilitate faster decision making. The company
had implemented several applications in 2010,
Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk
164
diimplementasikan  pada  tahun  2010  ini  yaitu aplikasi  e-recruit  yang  merupakan  aplikasi
yang  digunakan  untuk  melakukan  rekrutmen baik  dalam  pengajuan  permintaan  tenaga
kerja  maupun  dalam    melakukan  job  posting, sehingga  proses  rekrutmen  menjadi  lebih
mudah dan lebih cepat. Aplikasi induction online yaitu aplikasi yang digunakan untuk melakukan
induksi  kepada  karyawan  melalui  media website
,  sehingga  karyawan  dapat  melakukan induksi  di  manapun  mereka  berada  melalui
internet.  Aplikasi  yang  lain  adalah  aplikasi e-office  automation
yaitu  penggunaan  media intranet untuk proses-proses administrasi yang
ada  seperti  proses  perjalanan  dinas,  cuti  dan ijin meninggalkan pekerjaan. Aplikasi Employee
Self Service juga telah dibuat untuk membantu
karyawan melakukan
update informasi
mengenai data-data personal secara langsung.
PENGEMBANGAN SDM
Seperti pada tahun sebelumnya, maka dalam melakukan implementasi  program  pengembangan  sumber  daya
manusia didasarkan pada kompetensi, kebutuhan bisnis dan  target  kinerja.  Program  pengembangan  sumber
daya  manusia  mutlak  dilakukan  secara  konsisten  dan berkelanjutan  guna  memastikan  peningkatan  kualitas
sumber daya manusia sehingga mampu meningkatkan profesionalisme dan mampu menjawab tuntutan bisnis
yang ada. Pada  dasarnya  program  pengembangan  sumber  daya
manusia  dilakukan  berdasarkan  Profil  Kompetensi dan  Learning  Directory.  Profil  Kompetensi  yang  telah
disusun,  yaitu  berupa  pengetahuan, skillkeahlian  baik teknis maupun non teknis yang dipersyaratkan di setiap
bidangfungsi  kerja,  digunakan  sebagai  dasar  untuk memetakan  level  kompetensi  yang  dimiliki  karyawan
dan  untuk  melihat  kesenjangan  level  kompetensi karyawan  tersebut  dengan  tuntutan  kompetensi  yang
dipersyaratkan.
Selanjutnya untuk memenuhi kesenjangan kompetensi tersebut,  maka  dilakukan  program  pengembangan
yaitu  melalui  program  pelatihan  yang  terpadu  dan berkesinambungan  dengan  mengacu  pada  Learning
Directory
.  Learning  Directory  merupakan  panduan kompetensi  dan  pelatihan  yang  digunakan  untuk
program  pelatihan  dan  pengembangan  karyawan sesuai  dengan  kompetensi  yang  dipersyaratan  di  tiap
bidang  fungsi kerja. Pada akhirnya program pelatihan ini  bertujuan  untuk  meningkatkan  kompetensi
including  e-recruit  application.  This  application was used for the recruitment process, either in
labor proposal or in job posting, resulting in an easier and faster recruitment process. Induction
online  application  is  an  application  used  to undertake particular induction to the employees
through  website.  It  enables  the  employees to  conduct  induction  through  the  internet
connection  wherever  they  are.  The  other application  is  e-office  automation  application,
which  is  the  use  of  internet  in  handling  any administration  process  such  as  business  trip,
vacancy, and permission to leave the job. The company  had  also  created  Employee  Self
Service Application merely to assist employees in  updating  information  directly  regarding  the
personal data.
HUMAN RESOURCES DEVELOPMENT
As  in  the  previous  year,  the  company  implemented the human resources development program based on
the  competence,  business  needs  and  performance target.  The  human  resources  development  program
is a must to do, consistently and continually, merely to ensure better human resources quality to enhance
professionalism  and  enable  the  company  to  answer any business demands.
Basically,  human  resources  development  program is  realized  based  on  the  Competence  Profile  and
Learning  Directory.  The  Competence  Profile  that has  been  formulated  consists  of  knowledge,
technical  and  non  technical  skills  required  at  each departmentfunction, serves as the basis to map the
employees’ competence level as well as to discover the  gap  between  the  competence  and  the  required
competence demand.
Furthermore, in order to fill such competence gap, the company  undertook  particular  development  program
through an integrated and sustainable training program referring to the Learning Directory. Learning Directory
constitute  the  competence  and  training  guidelines being  used  during  human  resources  training  and
development, according to the required competence at  every  department  working  function.  In  the  end,
the training program aims to upgrade the employees’ competence, either technical competence, managerial
LAPORAN SUMBER DAYA MANUSIA HUMAN RESOURCES REPORT
PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report
165
karyawan  baik  dalam  hal  peningkatan  kompetensi teknis,  kompetensi  manajerial  maupun  sertifikasi
sehingga  diharapkan  mampu  memenuhi  kesenjangan kompetensi yang ada.
Implementasi  program  pengembangan  karyawan yang  dilakukan  sejalan  dengan  kebutuhan  bisnis  dan
pemenuhan  target  kinerja  sehingga  mendukung pencapaian  target  kerja  dan  tujuan  Perseroan.  Elnusa
Petroleum School merupakan program pelatihan yang dikembangkan secara komprehensif untuk memenuhi
dan  meningkatkan  kompetensi  teknis  maupun manajerial  di  bidang  migas.  Program  pelatihan  yang
telah dilakukan tersebut adalah sebagai berikut :
a.  Mandatory  Training  Program,  yaitu  pelatihan  yang berkaitan dengan persyaratan suatu pekerjaan baik di
bidang operation maupun support yang wajib diikuti oleh karyawan sesuai dengan fungsi pekerjaan dan
kepangkatannya. Pelatihan yang bersifat mandatory tersebut dapat berupa mandatory certification yaitu
pelatihan  yang  membutuhkan  sertifikasi  yang diwajibkan  oleh  institusi  pemerintah  di  bidang
migas  nasional  maupun  institusi  lain  yang  terkait dengan  bisnis  migas,  maupun  mandatory  non
certification
yaitu pelatihan untuk mengembangkan or  certification  and  in  the  end  may  fill  the  existing
competence gap.
The  implementation  of  employees’  development program  was  in  line  with  the  business  needs  and
the  accomplishment  of  performance  target,  thus  it supported  the  company  to  accomplish  its  working
target and goals. Elnusa Petroleum School is a training program  being  developed  comprehensively  by  the
company  merely  to  fulfill  and  foster  either  technical or  managerial  competence  in  oil  and  gas  sector.  The
company had undertaken following training programs:
a.  Mandatory  Training  Program,  a  training  related  to the  qualification  of  particular  occupation  both  in
operational  or  support  fronts.  All  the  employees must involve in this mandatory training according to
their function and structural level. This mandatory training may be in the form of mandatory certification,
a  training  requiring  legitimate  certification  being issued by governmental institutions in oil and gas
sector  or  other  institutions  relating  to  oil  and  gas business.  The  other  form  of  mandatory  training
is  mandatory  non  certification,  a  training  aims
Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk
166
kompetensi teknis yang bersifat wajib namun tidak memerlukan  sertifikasi  dari  lembaga  tertentu.
Mandatory training ini telah dilaksanakan sebanyak
541 Hari pelaksanaan training dalam satu hari kerja memungkinkan  terdapat  beberapa  pelaksanaan
training secara  paralel  dengan  jumlah  peserta
training sebanyak 1632 orang selama tahun 2010.
b.  Technical Training Program, yaitu pelatihan yang terkait dengan kompetensi teknis pendukung suatu jabatan
sesuai dengan fungsi pekerjaan dan kepangkatannya. Technical  training
ini  telah  dilaksanakan  sebanyak 307  Hari  pelaksanaan  training  dengan  jumlah
peserta training sebanyak 2239 Orang selama Tahun 2010. Pada tahun 2010 telah dilaksanakan Snubbing
School di  Divisi  Oilfield  Services  sebagai  bagian
dari pelaksanaan Technical Training Program. Batch pertama dilaksanakan pada bulan Agustus di Jakarta
untuk  crew  Snubbing  yang  beroperasi  di  daerah operasi  West  Java  Region.  Peserta  terdiri  dari  30
crew
dari  berbagai  jabatan,  mulai  dari  roughneck sampai  superintendent.  Batch  kedua  dilaksanakan
pada  bulan  Oktober,  di  Balikpapan  dengan  jumlah peserta 60 orang, yang masing-masing terdiri dari 24
crew snubbing yang bekerja untuk Total EP Indonesie
dan 36 crew snubbing yang bekerja untuk Chevron. Pelatihan  yang  isinya  20  teori  dan  80  praktek,
dimaksudkan  untuk  meningkatkan  kompetensi crew
,  khususnya dibidang core competence sebagai upaya meningkatkan pelayanan terhadap konsumen.
Technical  Training juga  dilaksanakan  dalam  bentuk
sharing knowledge , seperti yang dilakukan di Divisi
Geoscience Services secara rutin sekali dalam setiap
minggu  dengan  topik-topik  teknis  sesuai  dengan kebutuhan operasi.
c.  Managerial  Training  Program    General  Non  Core Training Program
, yang dimaksud dengan Managerial Training  Program
adalah  pelatihan  yang  bersifat manajerial  yang  berkaitan  dengan  soft  skill  sesuai
dengan  fungsi  pekerjaan  dan  kepangkatannya, sedangkan  General  Non  Core  Training  Program
adalah segala bentuk pembelajaran untuk menambah pengetahuan umum dan secara langsung tidak terkait
dengan  persyaratan  suatu  jabatan  atau  kompetensi suatu jabatan tertentu misalnya seminar kondisi krisis
keuangan  global,  corporate  valuation  dll.  Training managerial
dan general non core ini telah dilaksanakan sebanyak 37 Hari pelaksanaan training dengan jumlah
peserta training sebanyak 589 Orang. d.  Perseroan menyelenggarakan Program Pendidikan S2
bidang studi Geofisika yang ditujukan untuk karyawan PT. Elnusa Tbk, klien PT. Elnusa Tbk maupun beberapa
to  develop  technical  competence  that  does  not require any certification from particular institutions.
The  company  had  held  Mandatory  Training  in  541 days  of  training  one  working  day  may  consist  of
several  parallel  training  with  1632  participants  in 2010.
b.  Technical  Training  Program,  a  training  related  to supporting technical competence of an occupation
based  on  the  function  and  structural  level.  The company  had  held  such  technical  training  in  207
days, involving 2239 participants in 2010. In 2010, the company held Snubbing School in Oilfield Services
Division  as  the  part  of  Technical  Training  Program implementation. The first batch was conducted in
August in Jakarta for the Snubbing crew operating in  West  Java  Region.  The  participants  consisted
of  30  crews  from  various  kinds  of  position,  from roughneck  to  superintendent.  The  second  batch
took place on October in Balikpapan, involving  60 participants where 24 snubbing crews worked for
Total EP Indonesie and the remaining 36 snubbing crews worked for Chevron. The training comprising
of  20  theory  and  80  practice  was  aimed  to enhance the crews’ competence particularly in the
core competence aspect as it also parts of the effort to  improve  the  service  to  customers.  Technical
Training is also conduted by sharing knowledge, as conducted  at  the  Geoscience  Services  Divisions
routinely once a week with technical topics suited with the operational necessity.
c.  Managerial  Training  Program    General  Non  Core Training  Program.  Managerial  Training  Program  is
a  managerial  training  for  enhancing  the  soft  skills according  to  the  functions  and  structural  level.
General  Non  Core  Training  Program  covers  all kinds  of  learning  activities  to  improve  the  general
knowledge as it indirectly relates to the qualification or competence of particular occupation e.g. work
shop  on  the  condition  of  global  financial  crisis, corporate  valuation,  etc.  The  company  had  held
managerial  and  general  non-core  trainings  in  37 days, involving 589 participants.
d.  The  company  provides  Post-graduate  program program majoring in Geophysics, dedicated for the
employees  and  clients  of  The  Company  as  well
LAPORAN SUMBER DAYA MANUSIA HUMAN RESOURCES REPORT
PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report
167
perusahaan migas. Tujuan program ini adalah sebagai bentuk pengembangan kepada karyawan, memberikan
apresiasi  kepada  karyawan  yang  berprestasi  serta memperluas jaringan baik dengan klien maupun dengan
perusahaan  migas  yang  lain.  Program  ini  merupakan hasil  kerjasama  antara  PT.  Elnusa  Tbk  dan  Institut
Teknologi Bandung ITB yang pelaksanaannya di lokasi Perseroan  Jakarta  akan  dimulai  pada  kuartal  1  tahun
2011  sebanyak  satu  kelas  yang  dilakukan  setiap  hari Jumat sore dan Sabtu setiap minggunya. Staf pengajar
adalah dari ITB dengan kurikulum yang sesuai dengan yang  ada  di  ITB.  Konsep  kerjasama  dan  mekanisme
seleksi  penerimaan  sudah  dimulai  pada  akhir  tahun 2010 dan masih berlangsung sampai dengan saat ini.
Secara  keseluruhan  Elnusa  Petroleum  School  telah melaksanakan  884  Hari  pelaksanaan  training  dengan
jumlah peserta training sebanyak 4.460 Orang selama Tahun 2010 dengan Mandays sebanyak 9,60 Hari, yakni
satu orang di Perseroan mendapatkan pelatihan selama Tahun  2010  sebanyak  7,11  hari.  Pelatihan-pelatihan
yang  diadakan  Perseroan  tersebut  diberikan  kepada semua  karyawannya  dengan  kesempatan  yang  sama,
dengan memperhatikan kompetensi dan bidang kerja.
Investasi pelatihan
dan pengembangan
yang dikeluarkan pada tahun 2010 adalah sebesar Rp 4,086
miliar  di  luar  biaya  perjalanan  dinasnya.  Rata-rata alokasi  biaya  pelatihan  per  seluruh  karyawan  adalah
sebesar  Rp  3,78  juta.  Adapun  total  peserta  pelatihan selama  tahun  2010  adalah  4.460  orang.  Total  peserta
pelatihan  dan  pengembangan  tahun  2010  mengalami kenaikan  sebesar  19  dibandingkan  dengan  tahun
2009.  Jumlah  mandays  juga  mengalami  peningkatan dari  tahun  sebelumnya  yaitu  sebesar  35.  Hal  ini
disebabkan  karena  perubahan  metode  pelaksanaan pelatihan  di  mana  pada  tahun  2010  penyelenggaraan
pelatihan  lebih  banyak  dilakukan  secara  inhouse sehingga  secara  investasi  dapat  lebih  efisien  namun
dapat mencakup peserta pelatihan yang lebih banyak. Selain  itu  Perseroan  juga  lebih  selektif  melakukan
pelatihan sesuai dengan prioritas dan lebih fokus pada pemenuhan kompetensi yang dibutuhkan.
Di  samping  pendidikan  dan  pelatihan,  program pengembangan  karyawan  juga  dilakukan  melalui
pelaksanaan mutasi promosi dan rotasi dimana untuk tahun  2010    telah  dilakukan  sebanyak  141  orang.
Sedangkan  total  jumlah  recruitment  mencapai  319 orang yang terdiri atas rekrutmen melalui program pro-
hire
dan fresh graduate. Jumlah tersebut di luar jumlah rekrutmen  untuk  karyawan  outsourcing  maupun
karyawan  project  base  yang  bersifat  temporer  dan jangka pendek.
as  several  oil  and  gas  companies.This  program is  aimed  to  further  develop  the  employees,
appreciate  the  best  performing  employees  and expand networks with clients and other oil and gas
companies. The program was a product of a joint collaboration between The Company and Bandung
Institute Of Technology. The program started in the first quarter of 2010 in the company’s office building
in Jakarta. One class is held every Friday afternoon and  Saturday.  The  instructors  were  from  ITB  as
the  program  was  included  in  ITB’s  curriculum  as well.  The  cooperation  concept  and  the  selection
mechanism  have  begun  since  the  end  of  2010 until now.
Overall, Elnusa Petroleum School has held 884 days of training programs, involving 4,460 participants in
2010 with 9.60 days of Mandays, where one person in Elnusa could join in 7.11 days of training in 2010.
The trainings conducted by the Company has been provided to all employees with equal opportunity, by
paying  attention  on  their  competency  and  areas  of work.
The  total  investment  on  training  and  development in  2010  was  IDR4.086  billion,  excluding  the  cost  of
business  travel.  The  allocation  of  average  training expense reached IDR3.78 million per employee. The
total training participant in 2010 was 4,460 participants. The  total  participants  of  training  and  development
programs  in  2010  grew  by  19  compared  to  2009. The number of mandays also rose by 35 compared to
the previous year merely due to the change of training implementation  method  where  the  company  held
more  in-house  training  2010.  This  particular  change resulted  into  a  more  efficient  investment  as  it  may
also  cover  more  participants.  Another  advantage  is that the company can be more selective in conducting
the training according to the priority and focus more on the fulfillment of the required competence.
Besides  education  and  training,  the  employee development  program  was  also  held  through
mutation  promotion  and  rotation,  in  which  during 2010,  the  company  had  sent  141  employees  for
mutation.  The  total  number  of  recruited  people  was 319 people recruited under prohire and fresh graduate
programs. This particular figure excluded the number of  outsourcing  employees,  or  temporary  and  short-
term, project-base employees.
Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk
168
Di sepanjang tahun 2010, konsep talent management masih  dilakukan  melalui  assessment  kompetensi
karyawan dan kinerja karyawan untuk mengidentifikasi karyawan potensial dalam talent pooling sebagai salah
satu  data  pendukung  untuk  kepentingan  promosi, penempatan  karyawan  dan  data  pendukung  suksesi.
Hingga  akhir  2010  telah  dilakukan  assessment  baik untuk  kebutuhan  promosi  maupun  pengembangan
terhadap  karyawan  di  level  manajerial  maupun supervisor.  Kegiatan  tersebut  dilakukan  secara
berkelanjutan  sejalan  dengan  program  penyusunan succession planning
dan career ladder.
RENCANA  PROGRAM  IMPROVEMENT  SDM YANG BERKELANJUTAN
Beberapa  rencana  program  continous  improvement telah dicanangkan sesuai dengan komitmen Perseroan
untuk  terus  melakukan  pengelolaan  manusia  yang sejalan  dengan  strategi  Perseroan  sehingga  pada
akhirnya  mampu  mencapai  tujuan  Perseroan  yang diharapkan. Program continous improvement diarahkan
untuk  mencapai  organisasi  yang  tangkas,  perbaikan sistem dan memastikan kesiapan sumber daya manusia
dalam menghadapi tuntutan bisnis yang ada. Rencana program  continous  improvement  tersebut  antara  lain
sebagai berikut :
1.  Melaksanakan  program  revitalisasi  SDM  yaitu dengan  melakukan  tinjauan  terhadap  struktur
organisasi yang ada, kinerja SDM, kompetensi dan alokasi sumber daya manusia sehingga diharapkan
tercipta organisasi yang lebih efektif, lebih tangkas dalam  menunjang  proses  bisnis,  menghasilkan
produktivitas  tinggi  dan  diharapkan  dapat  lebih kompetitif terhadap persaingan dunia usaha.
2.  Program penguatan culture masih dilakukan secara berkelanjutan  sebagai  dasar  untuk  membangun
budaya  Good Corporate Governance GCG melalui Program  internalisasi  code  of  conduct  Pedoman
Etika Bisnis dan Etika Kerja.
3.  Program perbaikan
sistem yang
akan dilaksanakan  adalah  dengan  melakukan  evaluasi
terhadap  Kebijakan  dan  Prosedur  SDM  dengan memperhatikan
pertimbangan efisiensi
dan efektifitas  proses  kerja.  Program  penyusunan
succession planning dan career ladder berdasarkan
konsep talent management  yang sudah dimulai pada tahun sebelumnya akan dilanjutkan dan diharapkan
dapat  diselesaikan  pada  tahun  berikutnya.  Begitu pula  untuk  kelompok  high  potential,  maka  Talent
Retention Program
akan dilaksanakan dalam bentuk pengembangan,  kesempatan  karir  dan  benefit.
Perbaikan  proses  resourcing  juga  akan  dilakukan During 2010, the concept of talent management was
carried out by assessing employees competence and performance  to  identify  potential  employees  in  the
talent pooling as one of supporting data for promotional purposes,  staff  placement  and  supporting  data  for
succession.  Until  the  end  of  2010,  assessment  has been  done  for  the  promotion  and  development  of
employees of both managerial and supervisor levels. The  activity  was  conducted  continuously  along  with
the succession planning and career ladder programs.
IMPROVEMENT PROGRAM
PLAN FOR
SUSTAINABLE HUMAN RESOURCES
Several  plans  of  continuous  improvement  programs were set up according to the companys commitment
to  continue  managing  human  resources  in  line  with corporate  strategy  to  help  it  achieve  the  expected
goals.  The  continuous  improvements  are  aimed  at creating  an  agile  organization,  system  improvement
and  ensuring  the  readiness  of  human  resources  for dealing  with  the  demands  of  the  existing  business.
The  continuous  improvement  program  plans  include the following things:
1.  Implementing  the  HR  revitalization  program, which is by conducting a review over the existing
organizational structure, the performance of human resources,  competence  and  allocation  of  human
resources, in order to create a more effective and agile  organization  to  support  business  process,
generate high productivity and grow competitively in business competition.
2.    Culture reinforcement program is done at sustainable manner  as  a  basis  for  building  a  Good  Corporate
Governance  GCG  culture  through  internalization program of code of conduct Guideline of Business
Ethics and Work Ethic.
3.   System improvement program to be implemented is  carried  out  by  evaluating  HR  Policies  and
Procedures as well as considering the efficiency and effectiveness of working process. The formulation
of succession planning and career ladder programs that are based on the concept of talent management
and have already begun since the previous year are expected to continue and to be completed by next
year. Similarly, for high potential group, the Talent Retention Program will be implemented in the form
of career development, opportunities and benefits.
LAPORAN SUMBER DAYA MANUSIA HUMAN RESOURCES REPORT
PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report
169
yaitu dengan lebih mengoptimalkan media sourcing yang ada, melakukan kerjasama dengan konsultan,
memperluas jaringan komunitas sosial, melakukan kerjasama dengan lembaga-lembaga pendidikan dan
mengikuti job fair serta melakukan penyempurnaan terhadap  database  khususnya  untuk  database
outsourcing
yang  belum  terorganisasi  secara optimal pada tahun sebelumnya.
4.  Untuk  menjamin  kesiapan  sumber  daya  manusia dalam menghadapi tuntutan bisnis yang ada, maka
perlu  dipastikan  bahwa  kompetensi  yang  dimiliki oleh  karyawan  sesuai  dengan  kompetensi  yang
dipersyaratkan  dalam  jabatannya.  Oleh  sebab  itu pemantapan  program  pengembangan  akan  terus
dilakukan  pada  tahun-tahun  berikutnya  dengan memfokuskan  pada  pemenuhan  kesenjangan
kompetensi  yang  ada  dan  dilaksanakan  secara komprehensif  melalui  progam  pelatihan  dan
pendidikan
5.  Mengembangkan program
Knowledge Management
sebagai  bagian  dari  pengembangan SDM,  yaitu  berupa  sarana  untuk  menyampaikan
ide,  konsep  dan  informasi  yang  dapat  diakses oleh  seluruh  karyawan,  termasuk  sarana  untuk
mendokumentasikan  informasi  dan  pengetahuan yang dimiliki oleh Perseroan.
6.  Melakukan pengembangan sistem HRIS sehingga dapat  digunakan  secara  optimal.  Aplikasi-aplikasi
dan  sistem  database  akan  dikembangkan  sesuai dengan kebutuhan yang ada yaitu seperti program
HR  Helpdesk ,  Certification  Online,  optimalisasi
e-recruit dan  e-office  automation  untuk  proses-
proses  pengelolaan  SDM  yang  saat  ini  masih manual.
PENGELOLAAN HUBUNGAN INDUSTRIAL
Tahun 2010 Pengelolaan SDM dirasakan makin terbuka dengan  pola  partnership  antara  Perseroan  dengan
Serikat  Pekerja  Elnusa  SPE.  Perseroan  melibatkan SPE  dalam  melakukan  beberapa  konsultasi  terkait
perpanjangan  Peraturan  Perusahaan  yang  habis  pada tahun  2010,  keikutsertaan  SPE  dalam  pemilihan
lembaga  Asuransi  untuk  pengelolaan  Dana  Pesangon serta  bersama-sama  mengikuti  event  Gerak  Jalan
Tripartit  Nasional  dalam  peringatan  Hari  Buruh Internasional Mayday.
Sebagai bentuk komitmen Pimpinan Perseroan dalam pengelolaan  SDM,  maka  dilakukan  Management
Visit ke  lokasi-lokasi  seperti  Proyek  Vico-Badak  Divisi
Drilling  Services ,  Proyek  Total  –  Kalimantan  Divisi
Oilfield Services dan Proyek Seismik yang ada di Divisi
Geoscience  Services .  Kunjungan  tersebut  bertujuan
The  improvement  process  of  resourcing  will  also be  carried  out  by  optimizing  the  existing  media
sourcing, a cooperation with consultants, expanding the  social  networks,  conducting  cooperation  with
educational  institutions,  participating  in  job  fair and  improving  the  database,  specifically  database
outsourcing that was not yet well organized in the previous year.
4.    To  ensure  that  our  human  resources  is  ready  to deal  with  the  existing  business  demands,  then
it  is  important  to  ensure  that  the  employees’ competence  is  appropriate  with  the  required
competencies in their job specification. Therefore, strengthening  the  development  program  will  be
continued  in  the  coming  years  with  the  focus  on the fullfilment of the existing competency gap and
implemented comprehensively through a series of training and educational programs.
5.   To develop the Knowledge Management program as part of HR development, which is formed as a facility
to  communicate  ideas,  concepts  and  information that  can  be  accessed  by  all  employees,  including
the  facilities  to  documenting  the  information  and knowledge which are owned by the Company.
6.    To  carry  out  HRIS  system  development  so  that  it can  be  used  at  optimum  level.  Applications  and
database system will be developed in accordance with  the  existing  requirements,  such  as  HR
Helpdesk,  Online  Certification,  optimization  of e-recruit  and  e-office  automation  program  to
process  human  resource  management  which  is still manually held.
MANAGEMENT OF INDUSTRIAL RELATIONS
In  2010,  Management  of  Human  Resources  felt  to be more opened by employing a partnership scheme
between  the  company  with  Elnusa  Workers  Union SPE. The company involves SPE for some consulting
sessions  related  with  extension  of  Company Regulations  that  expired  in  2010,  in  the  selection
process of an Insurance company to be assigned for managing Compensation Funds and to join the event
of  National  Tripartite  Marching  in  the  celebration  of International Labour Day Mayday.
As  part  of  commitment  of  The  Company  to  good human resource management, then the management
was  performed.  Visiting  several  locations  such  as Vico-Rhino  Project  of  Drilling  Services  Division,  Total
Project  -  Borneo  of  Oilfield  Services  Division  and Seismic  Project  of  Geoscience  Services  Division.
Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk
170
utama  untuk  peningkatan  program  Health,  Safety Environment
HSE, disamping untuk sosialisasi dalam rangka  mengetahui  aspirasi  langsung  dari  karyawan
pada proyek-proyek yang ada di Elnusa. Hubungan  Kerjasama  dengan  Instansi  Pemerintah
seperti  Departemen  Tenaga  Kerja  Pusat  dan  Daerah juga  tetap  dilakukan  untuk  mendapatkan  informasi,
diskusi  dan  pelatihan  ketenagakerjaan  terkait  dengan hubungan industrial.
Dalam rangka untuk menciptakan lingkungan kerja yang baik  di  antara  para  karyawan  dan  program  Community
Development untuk  lingkungan  sekitar,  maka  setiap
tahun Perseroan mengadakan perayaan Hari Ulang Tahun HUT seperti tahun-tahun sebelumnya, Untuk HUT yang
ke  41  tahun  2010  yang  kebetulan  bertepatan  dengan bulan suci Ramadhan 1431H, Perseroan telah melakukan
serangkaian  kegiatan  yang  dilaksanakan  dengan sederhana  seperti  kegiatan  Bakti  Sosial  yaitu  bingkisan
Ramadhan  untuk  kaum  duafa,  donor  darah,  kunjungan ke  panti    jompo,  beasiswa  untuk  anak-anak  karyawan
yang  berprestasi,  pengobatan  gratis  untuk  masyarakat sekitar  dan  buka  bersama  dengan  seluruh  karyawan.
Di  samping  itu,  setiap  bulan  Perseroan  juga  melakukan kegiatan keagamaan untuk meningkatkan keimanan dan
ketakwaan karyawan seperti pengajian bulanan bagi umat Islam  dan  pendalaman  iman  bagi  umat  Kristiani.  Selain
itu  Perseroan  juga  memberikan  kesempatan  kepada karyawan  untuk  melakukan  kegiatan  lainnya  untuk
menumbuhkan  semangat  kerja,  diantaranya  dengan program pengembangan seni budaya club musik dll dan
juga  program  pengembangan  olahraga  tenis  lapangan, tenis meja, bulutangkis, futsal, senam dan yoga.
PENGHARGAAN TERHADAP KARYAWAN
Sebagai  bentuk  apresiasi  terhadap  karyawan  atas pencapaian  kinerja  maupun  sikap  positif  dalam  bekerja,
serta  sebagai  upaya  untuk  menumbuhkan  performance based  culture
sekaligus  sebagai  salah  satu  bentuk dukungan manajemen terhadap prinsip pengelolaan SDM
sebagai Human Capital Asset, maka Perseroan melakukan program  apresiasi  kepada  karyawan.  Seperti  yang  sudah
dilakukan  pada  sebelumnya,  maka  pada  tahun  2010 program  apresiasi  kepada  karyawan  dilakukan  melalui
Program pemilihan karyawan Excellent, karyawan Favorite Elnusa Idol dan karyawan Perfect Attendance.
The  visit  was  aimed  to  improve  Health,  Safety Environment HSE program, in addition to socializion
effort for collecting the aspiration of employees at the Elnusa’s existing projects.
Cooperation  with  Government  Institutions  such  as Central  and  Local  Department  of  Labor  was  also
remains  done  to  gain  information,  have  discussions and  employment  training  related  with  industrial
relations.
In order to create a conducive working environment among the employees and Community Development
programs dedicated for the surrounding environment, then  every  year  The  Company  hold  an  anniversary
celebration just like in the previous years. The 41th anniversary  in  2010  was  coincided  with  the  holy
month of Ramadhan 1431H, thus The Company has conducted a series of Social Charity programs such
as  distributing  Ramadan  packages  for  the  poor, blood donors, visits to nursing homes, scholarships
for  employees’s  best  performing  children,  free medical  treatment  for  local  communities  and
breaking fast with all employees. Aside of that, The Company conducted religious activities to enhance
faith and religious piety of its employees by holding monthly  lectures  for  the  Moslems  and  Christians.
In  addition,  The  Company    also  managed  other activities  to  foster  the  spirit  of  the  employees,  by
cultural development activities music club, etc and sports activities as tennis, table tennis, badminton,
futsal, gymnastics and yoga.
APPRECIATION TO EMPLOYEES
As  a  token  of  appreciation  to  employees  for  their performance  and  positive  attitude  at  work,  as  well
as  an  effort  to  raise  performance-based  culture  and one  of  the  management’s  supports  for  the  principle
of  HR  management  as  Human  Capital  Assets,  the company conducts a reward program for employees.
As  in  previous  years,  in  2010  reward  program  was realized  through  a  selection  program  of  Excellent
employee, Favorite employee Elnusa Idol and Perfect Attendance employee.
LAPORAN SUMBER DAYA MANUSIA HUMAN RESOURCES REPORT
PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report
171
Karyawan dengan kategori excellent dinilai berdasarkan pemenuhan  atas  kriteria  SDM  sebagai  human  capital
asset melalui indikator sbb :
• Intellectual capability
• Emotional capability
• Social capability
• Virtual capability
• Adversity capability
• Healthy capability
Program rutin lain yang masih tetap dilakukan di tahun 2010 terkait apresiasi kepada karyawan adalah Program
Haji,  dimana  dalam  rangka  untuk  meningkatkan keimanan  dan  ketakwaan  karyawan,  maka  Perseroan
memberikan dukungan dalam bentuk bantuan Ongkos Naik Haji ONH kepada karyawan yang telah memenuhi
persyaratan yang berlaku.
SISTEM INFORMASI SDM
Sepanjang  tahun  2010,  telah  dilakukan  program pengembangan  dan  update  system  informasi  SDM
Human  Resource  Information  System  -  HRIS  sesuai dengan kebutuhan organisasi. Penerapan e-office untuk
pekerjaan-pekerjaan  yang  pengelolaan  SDM  sudah dilakukan  seperti  update  data  karyawan,  pengajuan
cuti, Ijin dan permintaan tenaga kerja sudah dilakukan menggunakan e-office yang dapat mempercepat proses
pengambilan  keputusan  dan  mengurangi  penggunaan kertas  paperless.  Selain  itu  aplikasi  lain  yang  telah
diimplementasikan  adalah  aplikasi  e-recruit,  induction online
dan employee self service. Di  tahun  2010  juga,  masalah  Presensi  karyawan
mulai  mendapatkan  perhatian  serius  dari  Direksi, pemberlakukan tindakan dan sanksi mulai dilaksanakan
kepada  karyawan  yang  sering  terlambat  atau  tidak melakukan  presensi.  Hal  ini  untuk  menumbuhkan
rasa  disiplin  kepada  setiap  karyawan  sehingga  dapat meningkatkan  efektifitas  dan  produktifitas  karyawan
dalam bekerja.
Pada akhir tahun 2010 juga sudah dimulai dibuat aplikasi untuk  sharing  informasi  dalam  bentuk  program  HR
Helpdesk kepada karyawan seputar Human Resource
dengan  berbasis  web  yang  bisa  diakses  oleh  seluruh karyawan. Aplikasi ini akan diluncurkan penggunaannya
pada kuartal 1 tahun 2011. The excellent employees meet the human resources
criteria as human capital asset, such as: •
Intellectual capability •
Emotional capability •
Social capability •
Virtual capability •
Adversity capability •
Healthy capability The  other  routine  program  in  2010  relating  to  give
appreciation  to  the  employees  was  Hajj  Program, aiming at strengthening faith and beliefs of employees,
and was given in the form of Hajj Fee to the employees that fill the applicable standards.
HUMAN RESOURCE INFORMATION SYSTEM
In  2010,  the  Company  took  improvements  and updated  Human  Resource  Information  System
HRIS  according  to  the  organization’s  needs.  The implementation  of  e-office  for  human  resources
management works was done by updating employees’ data,  proposal  for  vacation,  permission  and  demand
for workers, using e-office which can facilitate quick decision  making  and  minimize  the  paper  use  going
paperless. Besides, the other applications that were implemented included e-recruit, induction online and
employee self service.
In  2010,  the  employee’s  attendance  issue  caught serious  attention  of  the  Directors  thus  they  started
implementing  some  actions  and  sanctions  upon  the employees  who  were  often  late  or  failed  to  attend.
This  effort  is  aimed  at  building  discipline  in  every employee  so  as  to  improve  their  effectiveness  and
work productivity.
At  the  end  of  2010  a  web-based  application  for information  sharing  was  made  in  the  form  of  HR
Helpdesk program concerning Human Resource issue and accessible by all employees. This application will
be effectively launched in first quarter of 2011.
Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk
172
d
LAPORAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
Corporate Social Responsibility Reports
Sepanjang tahun 2010 dilaksanakan upaya-upaya menempatkan posisi tanggung jawab sosial perusahaan pada level yang strategis dalam
mendukung operasi untuk memperkuat basis hubungan dengan masyarakat.
During 2010, the Company took efforts to place corporate social responsibilities at a strategic level to support the operations to strengthen
the basis for social relation with surrounding community.
PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report
173
KONSEP DAN MANAJEMEN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
CONCEPT AND MANAGEMENT CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
Perseroan  yang  menjalankan  kegiatan  usahanya di  bidang  dan    atau  berkaitan  dengan  sumber
daya  alam  wajib  melaksanakan  Tanggung  Jawab Sosial dan Lingkungan. Pasal 74 ayat 1 UU No.40
Tahun 2007
Definisi  tanggung  jawab  sosial  perusahaan  yang digunakan oleh Perseroan adalah komitmen untuk
meningkatkan  kesejahteraan  masyarakat  dari bisnis  yang  dijalankan  dan  kontribusi  Perseroan
dari  sumber  daya  yang  dimiliki.  Phillip  Kotler Nancy Lee
Companies which conduct their business activities on their field and or  related with natural resources
must  conduct  corporate  social  and  environment reponsibility.  Article  74  paragraph  1  Law  No.40
Year 2007
The definition of Corporate Social Responsibility which is used by the Company is the commitment
to  escalate  community  welfare  from  the  business and  Corporate  contributions  from  its  resources.
Phillip Kotler  Nancy Lee
Tanggung  Jawab  Sosial  dan  Lingkungan  adalah komitmen  Perseroan  untuk  berperan  serta  dalam
pembangunan  berkelanjutan  guna  meningkatkan kualitas  kehidupan  dan  lingkungan  yang  bermanfaat,
baik  bagi  Perseroan,  komunitas  setempat,  maupun masyarakat  secara  luas.  Komitmen  Perseroan  ini
adalah  wujud  implementasi  dari  Undang-Undang Nomor  40  Tahun  2007  Pasal  74  dan  kepedulian
Perseroan  terhadap  komunitas  maupun  masyarakat secara  luas.  Sebagai  wujud  komitmen  Perseroan
dalam  penerapan  tanggung  jawab  sosial  perusahaan yang berdaya nilai, sepanjang tahun 2010 dilaksanakan
upaya-upaya  menempatkan  posisi  tanggung  jawab sosial  perusahaan  pada  level  yang  strategis  dalam
mendukung  operasi  untuk  memperkuat  basis hubungan  masyarakat  di  lokasi-lokasi  pekerjaan
berlangsung.
Tanggung Jawab
Sosial dilaksanakan
dengan menempatkan Perseroan sebagai bagian yang berpadu
tak  terpisahkan  dengan  lingkungannya  untuk  bernilai tambah  bagi  para  pemangku  kepentingan.  Pintu
koordinasi utama berada di unit kerja Komunikasi – Divisi Corporate Secretary dengan garis pelaporan langsung
kepada  Direktur  Utama  dan  bersinergi  melalui  pintu- pintu  CSR  tiga  Divisi  Operasi  Perseroan  Geoscience
Services, Drilling Services
dan Oilfield Services. Corporate  Social  and  Environment  Responsibilities
are  the  Company’s  commitment  to  participate  in sustainable development as a way to enhance quality
of life and useful environment, for either the Company, local  community,  and  wider  society.  The  Company’s
commitment  is  the  realization  of  implementation  of article 74 of Law No. 40 Year 2007 and the Company’s
concern  for  the  community  and  wider  society.  As  a part of commitment of the Company in implementing
valuable  corporate  social  responsibilities,  in  2010 the  Company  took  efforts  to  place  corporate  social
responsibilities  at  a  strategic  level  to  support  the operation  to  create  stronger  base  for  social  relation
with  surrounding  community  at  the  Company’s business location.
Corporate  Social  Responsibility  is  carried  out  by positioning  the  Company  as  an  integral  part  to  the
environment to create an added value for stakeholders. Main coordination gate is in Communication - Corporate
Secretary  Division  with  the  direct  reporting  line  to President  Director  and  has  synergy  through  three
Operational  Division  of  the  Company.  Geoscience Services, Drilling Services and Oilfield Services.
Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk
174
Menjadi perusahaan yang bernilai tambah dengan menyertakan kepedulian sosial dan pelestarian lingkungan sebagai bagian dari keberhasilan selain ukuran
kinerja perusahaan.
Being a value added company by including social and environmental concerns as part of a success as well as the companys performance.
President Director
All areas
Site Operation
Struktur Pelaksana Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Operational Structure
Corporate Social Responsibility
PT Elnusa Tbk. CSR Section
Corporate Secretary CSR Support
Drilling Services
CSR Support
Geosciences services
CSR Support
Oilfield Services
Level
Level
Konsep yang dibangun oleh Perseroan dalam tanggung jawab  sosial  perusahaan  adalah  dengan  Visi  Bisnis
Berkelanjutan.  Eksistensi  Perseroan  adalah  buah dari  pembangunan,  terlibat  dalam  pembangunan,
serta  membantu  pemerintah  untuk  mengarah  pada pembangunan  yang  berkelanjutan  dalam  lingkup
pembangunan  nasional  maupun  skala  global  sebagai warga dunia. Konsep ini merujuk pada MDGs Millenium
Development Goals
untuk memandu peran Perseroan dalam berkontribusi sesuai kemampuan.
Landasan  utama  pelaksanaan  tanggung  jawab  sosial perusahaan  adalah  triple  bottom  line  People-Planet-
Profit yang diterjemahkan menjadi visi CSR Corporate
Social Responsibility Perseroan yaitu:
The concept built for corporate social responsibilities is  a  Sustainable  Business  Vision.  The  Company’s
existence  is  resulted  from  development,  involves  in development, as well as help government to lead to
sustainable development in both nationally and globally as part of world’s community. The concept refers to
MDGs  Millennium  Development  Goals    to  direct the  role  of  the  Company  so  as  to  make  contribution
according to its capacity.
The  basic  principal  for  implementing  corporate  social responsibility programs are the triple bottom line People-
Planet-Profit which is translated into a CSR Corporate Social Responsibility vision of the Company namely:
LAPORAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY  REPORT
Dari  visi tersebut, Perseroan menurunkannya  menjadi empat  misi  penyelenggaraan  tanggung  jawab  sosial
perusahaan yaitu: 1.  Mengutamakan manfaat bagi masyarakat di sekitar
wilayah operasi pekerjaan. 2.  Mempunyai efek strategis untuk komunitas sesuai
kebutuhan masyarakat. 3.  Berorientasi pelestarian budaya, kearifan lokal dan
cinta alam. 4.  Menerapkan model kerja sama dalam pelaksanaan
untuk sinergi dan investasi sosial. From  that  vision,  the  Company  formulates  4  four
missions  related  to  corporate  social  responsibilities, namely:
1.  Prioritizing benefits to community at the operational
areas of the Company. 2.  Having  strategic  impacts  for  the  community
according to the needs of the Community. 3.  Having  orientation  to  cultural  preservation,  local
values and nature’s passion. 4.  Implementing  partnership  model  in  conducting
synergy and social investment.
PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report
175
1
Lintas Divisi Inter Division
2
Spesialisasi di Internal sebagai Operator Kegiatan Internal Specialization as an Activity Operator
3
Kerja Sama Perseroan dengan Lembaga Nirlaba Organisasi Kemanusiaan
Corporate Partnership with Non-profit Organization Humanitarian Organization
Perseoran melalui divisi-divisi operasi yang tersebar diseluruh wilayah Indonesia melakukan
layanan kemasyarakatan, sosial dan aktivitas CSR lainnya.
The Company through the Operation Divisions which are spread throughout Indonesia conducted
communal, social service and other CSR activities. Perseroan membentuk Yayasan Baitul Hikmah
Elnusa sebagai operator CSR khusus kawasan Graha Elnusa, Jakarta.
The Company established the Baitul Hikmah Elnusa Foundation as the CSR operator particularly
in the Graha Elnusa area, Jakarta. Kerja sama EER dengan lembaga ACT Aksi Cepat
Tanggap dalam aksi kepedulian pada fase darurat dan pemulihan awal di kawasan bencana.
Cooperation of EER with ACT Aksi Cepat Tanggap in concern actions at emergency phase and initial
recovery in disaster areas. Inisiasi Green Office dengan observasi program
JGO Jakarta Green Office dan kampanye internal dengan pelaksana Elnusa Building Manage-
ment dikoordinir unit CSRSustainability Affairs
Perseroan. Green Office initiation with JGO observation
program and internal campaign Elnusa Building Management as executor coordinated by CSR unit.
Elnusa Emergency Response EER berdasarkan SK
Direksi No. 122ENKTTPS000D2008. Elnusa Emergency Response EER based on the
Director’s decree No.122ENKTTPS000D2008. Sumbangsih keahlian profesional, alat kerja
pemboran air bersih dan kepedulian karyawan Elnusa Group bekerja sama dengan lembaga nirlaba
internasional Islamic Relief Worldwide melalui Yayasan Baitul Hikmah Elnusa.
Professional expertise contribution, water drilling equipment and Elnusa Group employee concern
in cooperation with international non profit orga- nization Islamic Relief Worldwide through Baitul
Hikmah Elnusa Foundation.
Kedermawanan berupa penggalangan dana dari keluarga besar Elnusa Group dalam kegiatan
kemanusiaan dan aksi hijau. Generosity act in form of fund raising from Elnusa
Group in humanitarian and go green act. Elnusa Volunteer Club
sebagai operator pendamp- ingan Desa Binaan Elnusa di Yogyakarta.
Elnusa Volunteer Club as operating assistance of Desa Binaan Elnusa in Yogyakarta.
Kerja sama EER di lokasi bencana dengan tim- tim kemanusiaan dari Departemen ESDM dan
Pertamina Peduli. Cooperation between EER in disaster location with
humanitarian teams from the Department of Energy and Mineral Resources as well as Pertamina.
Kepedulian terhadap Keamanan, Kesehatan, Keselamatan Kerja dan Lingkungan – termasuk
kesiapsiagaan bencana yang berlaku bagi seluruh karyawan dan keluarganya, mitra kerja, penyewa
Graha Elnusa serta pengunjung di Graha Elnusa dengan pusat koordinasi di Divisi HSE Health,
Safety and Environment
. Concern towards Security, Health, Safety, and
Environment- including disaster preparedness which applies to all employees and their families,
partners, Graha Elnusa tenants as well as visitor- swith coordination center at the HSE Division.
Masjid Baitul Hikmah Elnusa sebagai pusat aktivitas religi Islam dan layanan karitatif.
Baitul Hikmah Elnusa Mosque as an Islamic activ- ity center and charity service.
Inisiasi kerja sama Perseroan dengan pengelola pe- lestari alam di Kalimantan, masing-masing Badan
Pengelola Hutan Lindung Sungai Wain BPHLSW dan Borneo Orangutan Survival Foundation.
I nitiation of the Company’s cooperation with
nature conservationist management in Kalimantan, respectively the Bureau of Wain River Conservation
Forrest and Borneo Orangutan Survival Foundation.
Layanan kesempatan Praktek Kerja Lapangan dan Magang di berbagai Divisi dengan koordinasi dari
Divisi SDM. Work Practices and internship opportunity in
various divisions with coordination from the HR Division.
Perhimpunan Umat Kristiani sebagai pusat aktivi- tas religi Kristiani dan layanan karitatif.
Christians association as a Christian activity center and charity services.
Kerja sama berkelanjutan dalam bidang kesehatan melalui Yayasan Baitul Hikmah Elnusa dengan
lembaga kemanusiaan PKPU. Sustainable cooperation in Health through Baitul
Hikmah Elnusa Foundation with a humanitarian organization namely PKPU.
Aktivitas inisiatif komunitas hobi, seni dan olah- raga oleh klub internal Perseroan; dimotori oleh
karyawan lintas Divisi sesuai minat dan bakat. Initiative activities of interest, art and sport
community by the Company’s internal club; driven by employees across division according to their
interest and talent. Kopen Medika sebagai operator Balai Pengobatan
Umum di lokasi Graha Elnusa. Kopen Medika as the medical center operator
located at Graha Elnusa. Kerja sama berkelanjutan antara Perseroan melalui
Klub Donor Darah Elnusa dengan Palang Merah Indonesia PMI.
Sustainable cooperation between the Company through the Elnusa Blood Donor Club with the
Indonesia Red Cross. Pelaksanaan kegiatan temporary kepanitiaan
oleh karyawan lintas Divisi dan Anak Perusahaan dalam rangka Hari Besar Keagamaan dan Hari
Besar Nasional. Implementation of the temporary activities by
employees across division in commemorating religious and national days.
Perseroan mengalokasikan dana CSR untuk Persatuan Wanita Patra dalam menyelenggarakan
Pendidikan Anak Usia Dini PAUD khusus Taman Kanak-kanakTK Umum.
The Company allocates CSR fund to the Patra Women Association in organizing Early Age Childs
Education for kindergarten. Kerja sama Perseroan dalam Superqurban dengan
Rumah Zakat. T
he Company’s cooperation in Superqurban with Rumah Zakat.
Pelaksanaan  tanggung  jawab  sosial  perusahaan ditangani Perseroan melalui beberapa jalur:
The implementation of corporate social responsibilities is carried out through several ways:
Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk
176
PROGRAM CSR PT Elnusa Tbk. 2010 PT Elnusa Tbk. 2010 CSR Program
Li n
g ku
n g
a n
H id
u p
En vi
ro nm
en t
K o
m u
n it
a s
C om
m un
it y
Fokus tanggung jawab sosial perusahaan diaplikasikan dalam bentuk kegiatan dengan pendekatan Komunitas
dan  Lingkungan  Hidup.  Penanganan  komunitas berorientasi pada pemberdayaan melalui tiga kebutuhan
dasar untuk peningkatan hidup yang lebih baik Three Fundamentals  for  a  Better  Life
,  yaitu  Ekonomi, Pendidikan,  Kesehatan.  Adapun  aktivitas  perhatian
terhadap lingkungan hidup adalah gerakan hijau untuk menjaga  kelestarian  bumi  dan  program  berorientasi
kepedulian dan kemanusiaan. The  focus  of  Corporate  Social  Responsibility  is
applied  on  the  activity  that  employ  community  and environmental  approach.  Community  handling  is
oriented to development through ‘Three Fundamentals for  a  Better  Life’,  Economy,  Education  and  Health.
Whereas,  the  environmental  activity  includes  Go Green  Action  as  part  of  the  effort  to  preserve  earth
and care-and-humanitarian-oriented program.
LAPORAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY  REPORT
Ekonomi
Economy
Hari Pengusaha Kecil Small Entrepreneur Day Tabung Hikmah Mandiri
Beasiswa Terpadu Integrated Scholarship Taman Belajar Elnusa Elnusa Learning Center
TK Patra VII Praktek Kerja Lapangan Work Practice
Magang Internship Penelitian Mahasiswa Research
Inisiasi Sehat Health Initiation Peringatan Hari Bumi Earth Day Commemoration
Revitalisasi Hutan Lindung Preserved Revitalization
Supporting Borneos Orangutan Pos Sehat Research
Balai Pengobatan Medical Center Forum Posyandu Health Center Forum
Donor Darah  Blood Donor
Pendidikan
Education
Kesehatan
Health
Gerakan Hijau
Green Campaign
Drilling for Water
Kerelawanan
Voluntary
Elnusa Volunteer Camp Volunteer for Wasior
Safety Drilling Disaster Preparedness
Elpiji Safety Campaign
Kesiapsiagaan Bencana
Disaster Preparedness
PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report
177
KOMUNITAS
1.  Ekonomi