PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report
157
7. Perjanjian perolehan faslitas pembiayaan murabahah dalam Rupiah dari PT Bank Syariah Mandiri kepada
EPN untuk pembiayaan perolehan 11 unit truk tangki dengan jaminan aset yang dibiayai dari fasilitas
pembiayaan tersebut dan piutang usaha sebesar Rp2 miliar.
8. Perjanjian sewa pembiayaan dengan PT Hewlett- Packard Finance Indonesia untuk pembelian mesin
dan peralatan dengan jangka waktu sewa 4 tahun dan dijamin dengan aset sewa terkait.
KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN DAN PENGGUNAAN ESTIMASI
1. Cadangan Penurunan Nilai Piutang
Sebelum tahun 2010, cadangan penurunan nilai piutang ditentukan berdasarkan analisis atas kolektibilitas saldo
piutang pada akhir periode. Piutang dihapuskan daam periode dimana piutang tersebut dipastikan tidak akan
tertagih.
2. Instrumen Keuangan
Mulai tanggal 1 Januari 2010 Perseroan mengadopsi PSAK No. 50 Revisi 2006 tentang Instrumen
Keuangan: Penyajian dan Pelaporan dan PSAK No. 55 Revisi 2006 tentang Instrumen Keuangan: Pengakuan
dan Pengukuran. Penerapan PSAK ini dilakukan secara prospektif. Biaya transaksi atas kontrak pembiayaan
yang sudah terjadi pada saat standar diterapkan, tidak diperhitungkan dalam perhitungan suku bunga efektif
dari kontrak tersebut.
3. Penggunaan Estimasi
Penyusunan laporan keuangan konsolidasi sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum
mengharuskan Manajemen membuat taksiran dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan
dalam laporan keuangan konsolidasi. Oleh karena terdapat risiko yang melekat dalam suatu estimasi,
maka hasil sebenarnya yang akan dilaporkan di masa mendatang mungkin didasarkan pada jumlah yang
berbeda dari taksiran tersebut.
INFORMASI MATERIAL SESUDAH TANGGAL LAPORAN AUDITOR
Penerbitan FRN Fixed Rate Notes
Perseroan menandatangani perjanjian penerbitan FRN dengan Overseas-Chinese Banking Corporation, Ltd. pada tanggal 20
Januari 2011. Berdasarkan perjanjian tersebut, Perseroan akan menerbitkan FRN senilai USD50 juta pada tanggal 27 Januari
2011 dengan jangka waktu 5 tahun dan dijaminkan dengan peralatan yang akan dibiayai oleh dana tersebut. Dana hasil
penerbitan FRN tersebut akan dipergunakan untuk pembiayaan belanja modal dan modal kerja. Perusahaan telah menerima
dana hasil penerimaan sebesar USD48,4 juta setelah dikurangi dengan biaya-biaya penerbitan.
7. The Agreement on Rupiah-denominated Murabahah
financing facility from PT Bank Syariah Mandiri to EPN to finance the acquisition of 11 units tank
truck. The collateral included the assets being financed by such financing facility and operating
receivables as much as IDR2 billion.
8. The Agreement of financing lease commitment with
PT Hewlett-Packard Finance Indonesia to purchase machines and equipments with 4 years leasing period
and being secured by the related leasing assets.
SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICY AND USE OF ESTIMATES
1. Allowance for Impairment of Receivables
Prior to 2010, allowance for impairment of receivables was provided based on the analysis of the collectibility
of outstanding amounts at the end of the period. The receivable was written-off during the period in which
they are determined to be uncollectible.
2. Financial Instruments
Starting January 1, 2010, the Company adopted Financial Accounting Standards PSAK No. 50 2006
Revision on Financial Instruments: Presentation and Disclosures and PSAK No. 55 2006 Revision
on the Financial Instruments: Recognition and Measurement. This PSAK imposition is applied
in prospective manner. The transaction costs of those already existing contracts at the time these
standards were adopted, were not considered in the calculation of effective interest of such contract.
3. Use of Estimates
The preparation
of consolidated
financial statements in conformity with the generally
accepted accounting principle requires the management to make estimations and assumptions
that affect amounts reported therein. Due to inherent uncertainty in making estimates, actual
results reported in future periods may be based in amounts that differ from those estimates.
MATERIAL INFORMATION POST AUDITOR’S DATE REPORT SUBSEQUENT EVENT
The Issuance of Fixed Rate Notes FRN
The company signed the subscription agreement of FRN with Oversea-Chinese Banking Corporation,
Ltd on January 20, 2011. Based on this agreement, the Company would issue USD50 million FRN on 27
January 2011, payable in 5 years and secured by the equipment which will be financed by proceeds of
FRN. The proceeds of FRN issuance shall be utilized to finance the capital expenditure and working capital.
The company has received USD48.4 million proceeds after deducted by costs of issuance.
Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk
158
Perseroan terus melakukan perubahan dan perbaikan secara berkesinambungan sehingga dapat mengantisipasi setiap tantangan bisnis yang lebih dinamis
dan mampu meningkatkan nilai Perseroan bagi Pemegang Saham. Pengelolaan sumber daya manusia SDM yang efektif merupakan bagian yang integral di
dalam strategi Perseroan.
The Company continuously introduces changes and adjusment to anticipate any business dynamics and add greater values to shareholders. The effective human
resources management is integrated into corporate strategies.
LAPORAN SUMBER DAYA MANUSIA
Human Resources Report
PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report
159
Sejalan dengan strategi usaha jangka panjang Perseroan untuk fokus pada bisnis inti dan menata
kembali struktur bisnis sehingga menjadi lebih kuat, maka Perseroan memantapkan kembali pola
pengelolaan sumber daya manusia yaitu dengan konsep yang berbasis Human Capital sebagai mitra
strategis manajemen dalam mewujudkan visi, misi dan tujuan usaha Perseroan. Perseroan terus melakukan
perubahan dan perbaikan secara berkesinambungan sehingga dapat mengantisipasi setiap tantangan
bisnis yang lebih dinamis dan mampu meningkatkan nilai Perseroan bagi Pemegang Saham. Pengelolaan
sumber daya manusia SDM yang efektif merupakan bagian yang integral di dalam strategi Perseroan.
Pada tahun 2010, Perseroan menyusun Human Resource Blue Print
sebagai acuan untuk perencanaan stratejik dan rencana kerja SDM yang selaras dengan
rencana bisnis hingga 5 lima tahun ke depan. Human Resource Blue Print
mengkaji seluruh aspek pengelolaan sumber daya manusia secara menyeluruh
sehingga memberikan arahan strategi pengelolaan sumber daya manusia dalam rangka mencapai tujuan
Perseroan. Salah satu hal yang mendasar adalah melakukan redefinisi terhadap konsep dalam fungsi
human resources
yaitu fungsi human resources sebagai strategic partner bagi fungsi operation dalam
Perseroan. Untuk itu dilakukan perubahan struktur organisasi dalam fungsi human resources yang secara
fokus menempatkan human resources business partner
dalam setiap fungsi operation.
HUMAN RESOURCE BLUE PRINT PT ELNUSA TBK 2010-2015 HUMAN RESOURCE BLUE PRINT PT ELNUSA TBK 2010-2015
In line with the Company’s long term business strategies that are focused on its core business
and reorganization of the business structure to be more solid, the Company reestablishes the pattern
of the human resources management using Human Capital based concept as the management’s strategic
partner in realizing the company’s vision, mission and objectives. The Company continues to hold sustainable
reform and improvements merely to anticipate a more dynamic business challenges as well as raise the
company’s value for the shareholders. An effective human resource management happens to be the
integral part of the Company’s strategy.
In 2010, the Company formulated Human Resources Blue Print as the reference for human resources’
strategic planning and working plan that synchronizes the business plan over the next five years. Human
Resources Blue Print comprehensively reviews all the aspects of human resource management thus it directs
human resources management strategy in achieving human resources goals merely to realize the company’s
goals. One of the fundamental things is to redefine the concept of the human resources function or placing
human resources function as the strategic partner for the Company’s operational function. In order to realize
this, the Company holds a reform in the organizational structure within the human resource function that
primarily places human resources business partner in every operational function.
Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk
160
Sasaran dari rencana stratejik fungsi human resource adalah untuk mencapai high performance organization.
Untuk mencapai sasaran tersebut, maka perlu dilakukan langkah-langkah melalui tahapan-tahapan stratejik
dengan memfokuskan pada tiga pilar yaitu people, organization
dan process system.
PROFIL SDM
Sampai dengan 31 Desember 2010, karyawan Perseroan dan Anak Perseroan berjumlah 1.670
karyawan, terdiri dari 1.081 karyawan Perseroan dan 589 karyawan Anak Perseroan. Apabila dibandingkan
dengan tahun sebelumnya, maka terlihat bahwa untuk karyawan Perseroan mengalami penurunan sebesar
15, sedangkan untuk karyawan Anak Perusahaan relatif sama. Penurunan jumlah karyawan pada
Perseroan dikarenakan adanya program pembenahan status karyawan pada beberapa posisi pekerjaan
yang non core dan bersifat administratif dialihkan pengelolaannya kepada pihak ketiga outsourcing.
Selain itu Perseroan juga melakukan terminasi kepada karyawan yang sudah selesai proyeknya.
Tabel dibawah ini menguraikan rincian karyawan Perseroan dan Anak Perusahaan berdasarkan posisi
jabatan :
Headcount 2004 - 2010
Headcount Des Dec 2008
Des Dec 2009 Des Dec 2010
Perseroan Company 1.206
1.251 1.080
Anak Perusahaan Subsidiary 594
587 590
Total 1.800
1.838 1.670
The strategic direction for human resources function seeks to achieve high performance organization. In
order to achieve such target, the company needs to undertake particular measures through several
strategic phases by focusing on three pillars, which are people, organization and process system.
HUMAN RESOURCES PROFILE
The total employees of the company and its subsidiaries amounted up to 1,670 employees as per
31 December 2010, consisting of 1,081 employees of the company and 589 employees of its subsidiaries.
Compared to the previous year, the total employees decreased by 15 while the number of employees
in its subsidiaries was relatively similar. The declining number of employees was due to the reorganization of
the employees’ structural status where the company shifted the management of several non-core and
administrative positions to a third party outsourcing. Furthermore, the company applied particular contract
termination for the employees whose projects had been completed.
Following table unveiled the detailed information of the Company and its subsidiaries :
LAPORAN SUMBER DAYA MANUSIA HUMAN RESOURCES REPORT
No Jenjang Kepangkatan
Position Perseroan
Company Anak Perusahaan Subsidiaries
Total
SCU PND
EPN PBN
1 Direktur
Directors 5
1 1
3 2
12 1
2 Deputi Director Vice President
15 -
- -
15 1
3 Senior Manager
27 7
4 4
5 47
3 4
Manager Setara Manager
67 15
7 14
7 110
7 5
Jr. Manager Setara Jr. Manager
203 10
- -
4 217
13 6
Supervisor 338
68 13
49 24
492 29
7 Staff
425 104
41 94
113 777
47
Total 1.080
205 66
164 155
1.670 100
PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report
161
KOMPOSISI KARYAWAN
BERDASARKAN JENJANG PENDIDIKAN
Dibandingkan dengan tahun 2009 terjadi perubahan jumlah karyawan berdasarkan tingkat pendidikan,
terutama pada kelompok pendidikan SLTA dan Diploma yang mengalami penurunan serta pada kelompok
pendidikan Sarjana S1 yang mengalami kenaikan sebesar 11. Jumlah karyawan pada kelompok
pendidikan Sarjana S1 paling tinggi dibandingkan dengan kelompok pendidikan yang lain. Hal ini
menunjukkan bahwa pada tahun 2010 Perseroan melakukan perbaikan terhadap standard pendidikan
penerimaan karyawan di samping pengalaman sesuai dengan persyaratan jabatan yang ada. Penurunan pada
pendidikan SLTA karena adanya program pengalihan status karyawan yang non core business. Pemetaan
karyawan berdasarkan pendidikan dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
KOMPOSISI KARYAWAN
BERDASARKAN JENJANG USIA
Sesuai dengan tabel di bawah, maka terlihat bahwa jumlah karyawan pada kelompok usia 26-40 tahun
mendominasi jumlah
keseluruhan karyawan.
Hal ini menunjukkan bahwa Perseroan memiliki jumlah karyawan dengan usia produktif yang cukup
signifikan sehingga memiliki potensi yang besar untuk memberikan kontribusi bagi Perseroan.
No Jenjang Pendidikan
Education Perseroan
31 DES 2009 Perseroan
31 DES 2010 1
Pasca Sarjana S2S3 98
8 92
9 2
Sarjana 541
43 604
56 3
Sarjana Muda 116
9 92
9 4
SLTA 496
40 292
27
TOTAL 1.251
100 1.080
100
No Jenjang Usia
Age Interval Perseroan
31 DES 2009 Perseroan
31 DES 2010 1
20 - 25 Tahun Year
120 10
85 8
2 26-30 Tahun
Year 264
21 227
21 3
31 - 35 Tahun Year
222 18
192 18
4 36 - 40 Tahun
Year 226
18 196
18 5
41 - 45 Tahun Year
177 14
160 15
6 46 - 50 Tahun
Year 134
11 112
10 7
51 - 56 Tahun year
108 9
108 10
TOTAL 1.251
100 1.080
100
COMPOSITION OF EMPLOYEES BASED ON EDUCATION
Compared to 2009, there had been a change in the number of the employees based on their educational
level. The number of employees graduating from senior high school and holding Diploma degree
declined while the employees holding Bachelor Degree rose by 11. The number of Bachelor Degree-
employees was the highest compared to employee groups of other educational levels. This matter shows
that the company set better educational standard in recruitment process in 2010 besides demanding for
sufficient experiences for related occupations. The number of employees graduating from senior high
school somewhat decreased as the company changed the structural status of employees at its non-core
businesses. Following is the table of the employee mapping based on their educations.
COMPOSITION OF EMPLOYEES BASED ON AGE
In the following table, the employees of age 26-40 years old dominate the total amount of employees.
It proves that the company owns significant amount of productive employees, whom will potentially give
major contribution to the Company.
Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk
162
PRODUKTIVITAS SDM
Dalam hal tingkat produktivitas karyawan rata-rata selama 4 empat tahun terakhir mengalami kenaikan,
kecuali laba bersih mengalami penurunan. Bila dibandingkan tahun 2009 dengan 2010 produktivitas
SDM menurun cukup signifikan pada laba usaha dan laba bersih, karena laba usaha dan laba bersih
Perseroan mengalami penurunan pada periode tersebut, walaupun jumlah karyawan tahun 2010 sudah
mengalami penurunan.
Berikut informasi produktivitas SDM pada tahun 2007 – 2010:
PROGRAM IMPROVEMENT SDM TAHUN 2010
Sesuai dengan perencanaan stratejik yang telah ditetapkan dalam Human Resource Blue Print, maka
pada tahun 2010 Perseroan telah melakukan sejumlah perbaikan dan pengembangan di bidang Sumber
Daya Manusia dengan memfokuskan pada people, organization
dan process system. Adapun program perbaikan tersebut adalah sebagai berikut :
1. Dalam hal pembenahan organisasi maka beberapa program telah dilakukan yaitu antara lain adalah :
a. Melakukan evaluasi atas fungsi-fungsi dalam organisasi untuk mendukung kegiatan operasi,
seperti fungsi penguatan legal dan pembentukan divisi marketing yang terintegrasi sehingga dapat
memberikan support secara komprehensif kepada aktivitas operasi. Perbaikan organisasi ini
juga bertujuan agar proses bisnis dapat berjalan lebih efektif dan proses pengambilan keputusan
dapat dilakukan dengan lebih cepat sehingga diharapkan dapat lebih kompetitif terhadap
persaingan dunia usaha.
b. Menjadikan parameter
key performance
indicator KPI sebagai salah satu kontrak
kinerja yang harus dilakukan oleh setiap fungsi yang ada dalam Perseroan. KPI ini merupakan
turunan dari strategi Perseroan yang dijabarkan ke masing-masing fungsi yang ada dalam
Perseroan dan menjadi komitmen bersama untuk diimplementasikan.
Komponen Satuan
Unit 2007
2008 2009
2010
Rata-Rata Pertumbuhan
2007- 2010 Growth
COMPONENT Pendapatan Usaha Jumlah Karyawan
Rp. Miliar 1.11
1.41 1.99
2.50 31
Operating Income Total Employees Beban Usaha Jumlah Karyawan
Rp. Miliar 0.13
0.11 0.14
0.17 10
Operating Expenses Total Employees Laba Usaha Jumlah Karyawan
Rp. Miliar 0.07
0.10 0.15
0.07 13
Operating Income Total Employees Laba Bersih Jumlah Karyawan
Rp. Miliar 0.05
0.07 0.08
0.03 -5
Net Income Total Employees
HUMAN RESOURCES’ PRODUCTIVITY
In average, the employees productivity was improved over the last four years despite the fact that net income
did decline. Compared to 2009, the employees’ productivity in 2010 significantly dropped particularly
in the operating income and net income due to the declining financial performance. This resulted into a
weak business performance although the number of employees had declined.
Following is the information on human resources productivity from 2007 to 2010:
HUMAN RESOURCES IMPROVEMENT PROGRAM IN 2010
In line with the strategic plan in the Human Resource Blue Print, the company undertook several
improvement and development actions in the Human Resources Department during 2010 particularly by
focusing on the people, organization and process system. Such improvement programs were:
1. In undertaking reorganization process, the company conducted several following programs:
a. Evaluating functions within the organization to support operational activities,such as legal
strengthening function and the establishment of integrated marketing division that may grant
comprehensive support to the operational activity. Such organization improvement also
aimed to produce more effective business process as well as efficient decision making,
which in the end results into a more competitive nature in the business competition.
b. Placing key performance indicator KPI as one of the obligations that must be followed
by every function within the company. KPI is the company’s strategy derivative
that is further specified into each function within the company and serve as the joint
commitment for further implementation.
LAPORAN SUMBER DAYA MANUSIA HUMAN RESOURCES REPORT
PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report
163
c. Penguatan culture merupakan salah satu upaya yang dilakukan Perseroan untuk membangun
organisasi menjadi lebih baik. Program Internalisasi Code Of Conduct Pedoman Etika
Bisnis dan Etika Kerja merupakan salah satu mekanisme yang menjadi pengikat bagi setiap
karyawan dalam menjalankan implementasi Good Corporate Governance
GCG dengan penuh komitmen dan konsistensi. Program
internalisasi ini diharapkan mampu menciptakan mentalitas sumber daya manusia yang memiliki
integritas baik sehingga menjadi agent of change
yang melaksanakan dan menjadikan GCG sebagai budaya Perseroan. Metode
pelaksanaan Internalisasi Code of Conduct dilakukan dalam bentuk workshop dan ditujukan
kepada seluruh karyawan.
2. Program-program yang telah dilakukan dalam pengelolaan sumber daya manusia antara lain adalah:
a. Proses pembenahan atas pengelolaan karyawan terkait dengan status karyawan melalui
identifikasi posisi-posisi pekerjaan non core business outsource
yang bertujuan untuk lebih mengefektifkan proses kerja dan sesuai dengan
kebutuhan organisasi diimplementasikan secara penuh pada tahun 2010 yang telah dipersiapkan
dari tahun sebelumnya.
b. Dimulainya penyusunan succession planning dan career ladder berdasarkan konsep talent
management yaitu berdasarkan mapping
kompetensi karyawan dan kinerja karyawan yang teridentifikasi dalam talent pooling.
c. Dimulainya Retention Program bagi karyawan yang stratejik level atau posisi kunci dalam bentuk
pengembangan, kesempatan karir dan benefit. d. Memantapkan kembali program pengembangan
karyawan yaitu
dengan program-program
pendidikan dan pelatihan yang dikembangkan secara komprehensif dalam Elnusa Petroleum School.
3. Untuk program pembenahan dalam hal proses dan sistem maka beberapa hal telah dilakukan yaitu
antara lain adalah : a. Penyusunan, evaluasi dan perbaikan secara
menyeluruh terhadap proses bisnis, Kebijakan SDM dan Prosedur Kerja SDM.
b. Mengoptimalkan dan
mengembangkan system HRIS Human Resource Information
System dalam pengelolaan database dan
pelaksanaan proses administrasi sehingga mampu menunjang pengambilan keputusan
secara lebih cepat. Beberapa aplikasi telah c. Cultural reinforcement is one of the Companys
effort to build better organization. The internalization program of Code of Conduct was
one binding mechanism in implementing Good Corporate Governance GCG consistently and
with strong commitment. This internalization program is expected to produce strong
mentality of the human resources as well as the proper integrity, thus, in the end the employees
may become the agent of change that carried out the implementation and internalization
of GCG as the culture of The Company. The implementation method of Code of Conduct
Internalization was in the form of workshop that involved all employees.
2. Programs that has been conducted in Human Resource Management are as follows:
a. The improvement over employee management with regard to the employees’ status was
done through the identification of non-core positions outsource, aiming to make the
working process be more efficient and suit the organizational needs. These programs were
fully implemented in 2010 after being prepared since the previous year.
b. Beginning with succession planning and career ladder formulation program based on the talent
management concept referred to the mapping of employees’ competence as well as their
performance, which are identified in the talent pooling.
c. The start of Retention Program for the strategic level or key employees was done through a
development, career opportunities and benefits. d. Reestablishing
the human
resources development was done through education and
training programs that were comprehensively developed by Elnusa Petroleum School.
3. In improving the process and system, the company conducted following programs:
a. The comprehensive formulation, evaluation and improvement towards the business process,
Human Resources Policy and Human Resources Working Procedures.
b. Optimizing and developing Human Resources Information System HRIS in the database
management and administration process that facilitate faster decision making. The company
had implemented several applications in 2010,
Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk
164
diimplementasikan pada tahun 2010 ini yaitu aplikasi e-recruit yang merupakan aplikasi
yang digunakan untuk melakukan rekrutmen baik dalam pengajuan permintaan tenaga
kerja maupun dalam melakukan job posting, sehingga proses rekrutmen menjadi lebih
mudah dan lebih cepat. Aplikasi induction online yaitu aplikasi yang digunakan untuk melakukan
induksi kepada karyawan melalui media website
, sehingga karyawan dapat melakukan induksi di manapun mereka berada melalui
internet. Aplikasi yang lain adalah aplikasi e-office automation
yaitu penggunaan media intranet untuk proses-proses administrasi yang
ada seperti proses perjalanan dinas, cuti dan ijin meninggalkan pekerjaan. Aplikasi Employee
Self Service juga telah dibuat untuk membantu
karyawan melakukan
update informasi
mengenai data-data personal secara langsung.
PENGEMBANGAN SDM
Seperti pada tahun sebelumnya, maka dalam melakukan implementasi program pengembangan sumber daya
manusia didasarkan pada kompetensi, kebutuhan bisnis dan target kinerja. Program pengembangan sumber
daya manusia mutlak dilakukan secara konsisten dan berkelanjutan guna memastikan peningkatan kualitas
sumber daya manusia sehingga mampu meningkatkan profesionalisme dan mampu menjawab tuntutan bisnis
yang ada. Pada dasarnya program pengembangan sumber daya
manusia dilakukan berdasarkan Profil Kompetensi dan Learning Directory. Profil Kompetensi yang telah
disusun, yaitu berupa pengetahuan, skillkeahlian baik teknis maupun non teknis yang dipersyaratkan di setiap
bidangfungsi kerja, digunakan sebagai dasar untuk memetakan level kompetensi yang dimiliki karyawan
dan untuk melihat kesenjangan level kompetensi karyawan tersebut dengan tuntutan kompetensi yang
dipersyaratkan.
Selanjutnya untuk memenuhi kesenjangan kompetensi tersebut, maka dilakukan program pengembangan
yaitu melalui program pelatihan yang terpadu dan berkesinambungan dengan mengacu pada Learning
Directory
. Learning Directory merupakan panduan kompetensi dan pelatihan yang digunakan untuk
program pelatihan dan pengembangan karyawan sesuai dengan kompetensi yang dipersyaratan di tiap
bidang fungsi kerja. Pada akhirnya program pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi
including e-recruit application. This application was used for the recruitment process, either in
labor proposal or in job posting, resulting in an easier and faster recruitment process. Induction
online application is an application used to undertake particular induction to the employees
through website. It enables the employees to conduct induction through the internet
connection wherever they are. The other application is e-office automation application,
which is the use of internet in handling any administration process such as business trip,
vacancy, and permission to leave the job. The company had also created Employee Self
Service Application merely to assist employees in updating information directly regarding the
personal data.
HUMAN RESOURCES DEVELOPMENT
As in the previous year, the company implemented the human resources development program based on
the competence, business needs and performance target. The human resources development program
is a must to do, consistently and continually, merely to ensure better human resources quality to enhance
professionalism and enable the company to answer any business demands.
Basically, human resources development program is realized based on the Competence Profile and
Learning Directory. The Competence Profile that has been formulated consists of knowledge,
technical and non technical skills required at each departmentfunction, serves as the basis to map the
employees’ competence level as well as to discover the gap between the competence and the required
competence demand.
Furthermore, in order to fill such competence gap, the company undertook particular development program
through an integrated and sustainable training program referring to the Learning Directory. Learning Directory
constitute the competence and training guidelines being used during human resources training and
development, according to the required competence at every department working function. In the end,
the training program aims to upgrade the employees’ competence, either technical competence, managerial
LAPORAN SUMBER DAYA MANUSIA HUMAN RESOURCES REPORT
PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report
165
karyawan baik dalam hal peningkatan kompetensi teknis, kompetensi manajerial maupun sertifikasi
sehingga diharapkan mampu memenuhi kesenjangan kompetensi yang ada.
Implementasi program pengembangan karyawan yang dilakukan sejalan dengan kebutuhan bisnis dan
pemenuhan target kinerja sehingga mendukung pencapaian target kerja dan tujuan Perseroan. Elnusa
Petroleum School merupakan program pelatihan yang dikembangkan secara komprehensif untuk memenuhi
dan meningkatkan kompetensi teknis maupun manajerial di bidang migas. Program pelatihan yang
telah dilakukan tersebut adalah sebagai berikut :
a. Mandatory Training Program, yaitu pelatihan yang berkaitan dengan persyaratan suatu pekerjaan baik di
bidang operation maupun support yang wajib diikuti oleh karyawan sesuai dengan fungsi pekerjaan dan
kepangkatannya. Pelatihan yang bersifat mandatory tersebut dapat berupa mandatory certification yaitu
pelatihan yang membutuhkan sertifikasi yang diwajibkan oleh institusi pemerintah di bidang
migas nasional maupun institusi lain yang terkait dengan bisnis migas, maupun mandatory non
certification
yaitu pelatihan untuk mengembangkan or certification and in the end may fill the existing
competence gap.
The implementation of employees’ development program was in line with the business needs and
the accomplishment of performance target, thus it supported the company to accomplish its working
target and goals. Elnusa Petroleum School is a training program being developed comprehensively by the
company merely to fulfill and foster either technical or managerial competence in oil and gas sector. The
company had undertaken following training programs:
a. Mandatory Training Program, a training related to the qualification of particular occupation both in
operational or support fronts. All the employees must involve in this mandatory training according to
their function and structural level. This mandatory training may be in the form of mandatory certification,
a training requiring legitimate certification being issued by governmental institutions in oil and gas
sector or other institutions relating to oil and gas business. The other form of mandatory training
is mandatory non certification, a training aims
Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk
166
kompetensi teknis yang bersifat wajib namun tidak memerlukan sertifikasi dari lembaga tertentu.
Mandatory training ini telah dilaksanakan sebanyak
541 Hari pelaksanaan training dalam satu hari kerja memungkinkan terdapat beberapa pelaksanaan
training secara paralel dengan jumlah peserta
training sebanyak 1632 orang selama tahun 2010.
b. Technical Training Program, yaitu pelatihan yang terkait dengan kompetensi teknis pendukung suatu jabatan
sesuai dengan fungsi pekerjaan dan kepangkatannya. Technical training
ini telah dilaksanakan sebanyak 307 Hari pelaksanaan training dengan jumlah
peserta training sebanyak 2239 Orang selama Tahun 2010. Pada tahun 2010 telah dilaksanakan Snubbing
School di Divisi Oilfield Services sebagai bagian
dari pelaksanaan Technical Training Program. Batch pertama dilaksanakan pada bulan Agustus di Jakarta
untuk crew Snubbing yang beroperasi di daerah operasi West Java Region. Peserta terdiri dari 30
crew
dari berbagai jabatan, mulai dari roughneck sampai superintendent. Batch kedua dilaksanakan
pada bulan Oktober, di Balikpapan dengan jumlah peserta 60 orang, yang masing-masing terdiri dari 24
crew snubbing yang bekerja untuk Total EP Indonesie
dan 36 crew snubbing yang bekerja untuk Chevron. Pelatihan yang isinya 20 teori dan 80 praktek,
dimaksudkan untuk meningkatkan kompetensi crew
, khususnya dibidang core competence sebagai upaya meningkatkan pelayanan terhadap konsumen.
Technical Training juga dilaksanakan dalam bentuk
sharing knowledge , seperti yang dilakukan di Divisi
Geoscience Services secara rutin sekali dalam setiap
minggu dengan topik-topik teknis sesuai dengan kebutuhan operasi.
c. Managerial Training Program General Non Core Training Program
, yang dimaksud dengan Managerial Training Program
adalah pelatihan yang bersifat manajerial yang berkaitan dengan soft skill sesuai
dengan fungsi pekerjaan dan kepangkatannya, sedangkan General Non Core Training Program
adalah segala bentuk pembelajaran untuk menambah pengetahuan umum dan secara langsung tidak terkait
dengan persyaratan suatu jabatan atau kompetensi suatu jabatan tertentu misalnya seminar kondisi krisis
keuangan global, corporate valuation dll. Training managerial
dan general non core ini telah dilaksanakan sebanyak 37 Hari pelaksanaan training dengan jumlah
peserta training sebanyak 589 Orang. d. Perseroan menyelenggarakan Program Pendidikan S2
bidang studi Geofisika yang ditujukan untuk karyawan PT. Elnusa Tbk, klien PT. Elnusa Tbk maupun beberapa
to develop technical competence that does not require any certification from particular institutions.
The company had held Mandatory Training in 541 days of training one working day may consist of
several parallel training with 1632 participants in 2010.
b. Technical Training Program, a training related to supporting technical competence of an occupation
based on the function and structural level. The company had held such technical training in 207
days, involving 2239 participants in 2010. In 2010, the company held Snubbing School in Oilfield Services
Division as the part of Technical Training Program implementation. The first batch was conducted in
August in Jakarta for the Snubbing crew operating in West Java Region. The participants consisted
of 30 crews from various kinds of position, from roughneck to superintendent. The second batch
took place on October in Balikpapan, involving 60 participants where 24 snubbing crews worked for
Total EP Indonesie and the remaining 36 snubbing crews worked for Chevron. The training comprising
of 20 theory and 80 practice was aimed to enhance the crews’ competence particularly in the
core competence aspect as it also parts of the effort to improve the service to customers. Technical
Training is also conduted by sharing knowledge, as conducted at the Geoscience Services Divisions
routinely once a week with technical topics suited with the operational necessity.
c. Managerial Training Program General Non Core Training Program. Managerial Training Program is
a managerial training for enhancing the soft skills according to the functions and structural level.
General Non Core Training Program covers all kinds of learning activities to improve the general
knowledge as it indirectly relates to the qualification or competence of particular occupation e.g. work
shop on the condition of global financial crisis, corporate valuation, etc. The company had held
managerial and general non-core trainings in 37 days, involving 589 participants.
d. The company provides Post-graduate program program majoring in Geophysics, dedicated for the
employees and clients of The Company as well
LAPORAN SUMBER DAYA MANUSIA HUMAN RESOURCES REPORT
PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report
167
perusahaan migas. Tujuan program ini adalah sebagai bentuk pengembangan kepada karyawan, memberikan
apresiasi kepada karyawan yang berprestasi serta memperluas jaringan baik dengan klien maupun dengan
perusahaan migas yang lain. Program ini merupakan hasil kerjasama antara PT. Elnusa Tbk dan Institut
Teknologi Bandung ITB yang pelaksanaannya di lokasi Perseroan Jakarta akan dimulai pada kuartal 1 tahun
2011 sebanyak satu kelas yang dilakukan setiap hari Jumat sore dan Sabtu setiap minggunya. Staf pengajar
adalah dari ITB dengan kurikulum yang sesuai dengan yang ada di ITB. Konsep kerjasama dan mekanisme
seleksi penerimaan sudah dimulai pada akhir tahun 2010 dan masih berlangsung sampai dengan saat ini.
Secara keseluruhan Elnusa Petroleum School telah melaksanakan 884 Hari pelaksanaan training dengan
jumlah peserta training sebanyak 4.460 Orang selama Tahun 2010 dengan Mandays sebanyak 9,60 Hari, yakni
satu orang di Perseroan mendapatkan pelatihan selama Tahun 2010 sebanyak 7,11 hari. Pelatihan-pelatihan
yang diadakan Perseroan tersebut diberikan kepada semua karyawannya dengan kesempatan yang sama,
dengan memperhatikan kompetensi dan bidang kerja.
Investasi pelatihan
dan pengembangan
yang dikeluarkan pada tahun 2010 adalah sebesar Rp 4,086
miliar di luar biaya perjalanan dinasnya. Rata-rata alokasi biaya pelatihan per seluruh karyawan adalah
sebesar Rp 3,78 juta. Adapun total peserta pelatihan selama tahun 2010 adalah 4.460 orang. Total peserta
pelatihan dan pengembangan tahun 2010 mengalami kenaikan sebesar 19 dibandingkan dengan tahun
2009. Jumlah mandays juga mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya yaitu sebesar 35. Hal ini
disebabkan karena perubahan metode pelaksanaan pelatihan di mana pada tahun 2010 penyelenggaraan
pelatihan lebih banyak dilakukan secara inhouse sehingga secara investasi dapat lebih efisien namun
dapat mencakup peserta pelatihan yang lebih banyak. Selain itu Perseroan juga lebih selektif melakukan
pelatihan sesuai dengan prioritas dan lebih fokus pada pemenuhan kompetensi yang dibutuhkan.
Di samping pendidikan dan pelatihan, program pengembangan karyawan juga dilakukan melalui
pelaksanaan mutasi promosi dan rotasi dimana untuk tahun 2010 telah dilakukan sebanyak 141 orang.
Sedangkan total jumlah recruitment mencapai 319 orang yang terdiri atas rekrutmen melalui program pro-
hire
dan fresh graduate. Jumlah tersebut di luar jumlah rekrutmen untuk karyawan outsourcing maupun
karyawan project base yang bersifat temporer dan jangka pendek.
as several oil and gas companies.This program is aimed to further develop the employees,
appreciate the best performing employees and expand networks with clients and other oil and gas
companies. The program was a product of a joint collaboration between The Company and Bandung
Institute Of Technology. The program started in the first quarter of 2010 in the company’s office building
in Jakarta. One class is held every Friday afternoon and Saturday. The instructors were from ITB as
the program was included in ITB’s curriculum as well. The cooperation concept and the selection
mechanism have begun since the end of 2010 until now.
Overall, Elnusa Petroleum School has held 884 days of training programs, involving 4,460 participants in
2010 with 9.60 days of Mandays, where one person in Elnusa could join in 7.11 days of training in 2010.
The trainings conducted by the Company has been provided to all employees with equal opportunity, by
paying attention on their competency and areas of work.
The total investment on training and development in 2010 was IDR4.086 billion, excluding the cost of
business travel. The allocation of average training expense reached IDR3.78 million per employee. The
total training participant in 2010 was 4,460 participants. The total participants of training and development
programs in 2010 grew by 19 compared to 2009. The number of mandays also rose by 35 compared to
the previous year merely due to the change of training implementation method where the company held
more in-house training 2010. This particular change resulted into a more efficient investment as it may
also cover more participants. Another advantage is that the company can be more selective in conducting
the training according to the priority and focus more on the fulfillment of the required competence.
Besides education and training, the employee development program was also held through
mutation promotion and rotation, in which during 2010, the company had sent 141 employees for
mutation. The total number of recruited people was 319 people recruited under prohire and fresh graduate
programs. This particular figure excluded the number of outsourcing employees, or temporary and short-
term, project-base employees.
Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk
168
Di sepanjang tahun 2010, konsep talent management masih dilakukan melalui assessment kompetensi
karyawan dan kinerja karyawan untuk mengidentifikasi karyawan potensial dalam talent pooling sebagai salah
satu data pendukung untuk kepentingan promosi, penempatan karyawan dan data pendukung suksesi.
Hingga akhir 2010 telah dilakukan assessment baik untuk kebutuhan promosi maupun pengembangan
terhadap karyawan di level manajerial maupun supervisor. Kegiatan tersebut dilakukan secara
berkelanjutan sejalan dengan program penyusunan succession planning
dan career ladder.
RENCANA PROGRAM IMPROVEMENT SDM YANG BERKELANJUTAN
Beberapa rencana program continous improvement telah dicanangkan sesuai dengan komitmen Perseroan
untuk terus melakukan pengelolaan manusia yang sejalan dengan strategi Perseroan sehingga pada
akhirnya mampu mencapai tujuan Perseroan yang diharapkan. Program continous improvement diarahkan
untuk mencapai organisasi yang tangkas, perbaikan sistem dan memastikan kesiapan sumber daya manusia
dalam menghadapi tuntutan bisnis yang ada. Rencana program continous improvement tersebut antara lain
sebagai berikut :
1. Melaksanakan program revitalisasi SDM yaitu dengan melakukan tinjauan terhadap struktur
organisasi yang ada, kinerja SDM, kompetensi dan alokasi sumber daya manusia sehingga diharapkan
tercipta organisasi yang lebih efektif, lebih tangkas dalam menunjang proses bisnis, menghasilkan
produktivitas tinggi dan diharapkan dapat lebih kompetitif terhadap persaingan dunia usaha.
2. Program penguatan culture masih dilakukan secara berkelanjutan sebagai dasar untuk membangun
budaya Good Corporate Governance GCG melalui Program internalisasi code of conduct Pedoman
Etika Bisnis dan Etika Kerja.
3. Program perbaikan
sistem yang
akan dilaksanakan adalah dengan melakukan evaluasi
terhadap Kebijakan dan Prosedur SDM dengan memperhatikan
pertimbangan efisiensi
dan efektifitas proses kerja. Program penyusunan
succession planning dan career ladder berdasarkan
konsep talent management yang sudah dimulai pada tahun sebelumnya akan dilanjutkan dan diharapkan
dapat diselesaikan pada tahun berikutnya. Begitu pula untuk kelompok high potential, maka Talent
Retention Program
akan dilaksanakan dalam bentuk pengembangan, kesempatan karir dan benefit.
Perbaikan proses resourcing juga akan dilakukan During 2010, the concept of talent management was
carried out by assessing employees competence and performance to identify potential employees in the
talent pooling as one of supporting data for promotional purposes, staff placement and supporting data for
succession. Until the end of 2010, assessment has been done for the promotion and development of
employees of both managerial and supervisor levels. The activity was conducted continuously along with
the succession planning and career ladder programs.
IMPROVEMENT PROGRAM
PLAN FOR
SUSTAINABLE HUMAN RESOURCES
Several plans of continuous improvement programs were set up according to the companys commitment
to continue managing human resources in line with corporate strategy to help it achieve the expected
goals. The continuous improvements are aimed at creating an agile organization, system improvement
and ensuring the readiness of human resources for dealing with the demands of the existing business.
The continuous improvement program plans include the following things:
1. Implementing the HR revitalization program, which is by conducting a review over the existing
organizational structure, the performance of human resources, competence and allocation of human
resources, in order to create a more effective and agile organization to support business process,
generate high productivity and grow competitively in business competition.
2. Culture reinforcement program is done at sustainable manner as a basis for building a Good Corporate
Governance GCG culture through internalization program of code of conduct Guideline of Business
Ethics and Work Ethic.
3. System improvement program to be implemented is carried out by evaluating HR Policies and
Procedures as well as considering the efficiency and effectiveness of working process. The formulation
of succession planning and career ladder programs that are based on the concept of talent management
and have already begun since the previous year are expected to continue and to be completed by next
year. Similarly, for high potential group, the Talent Retention Program will be implemented in the form
of career development, opportunities and benefits.
LAPORAN SUMBER DAYA MANUSIA HUMAN RESOURCES REPORT
PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report
169
yaitu dengan lebih mengoptimalkan media sourcing yang ada, melakukan kerjasama dengan konsultan,
memperluas jaringan komunitas sosial, melakukan kerjasama dengan lembaga-lembaga pendidikan dan
mengikuti job fair serta melakukan penyempurnaan terhadap database khususnya untuk database
outsourcing
yang belum terorganisasi secara optimal pada tahun sebelumnya.
4. Untuk menjamin kesiapan sumber daya manusia dalam menghadapi tuntutan bisnis yang ada, maka
perlu dipastikan bahwa kompetensi yang dimiliki oleh karyawan sesuai dengan kompetensi yang
dipersyaratkan dalam jabatannya. Oleh sebab itu pemantapan program pengembangan akan terus
dilakukan pada tahun-tahun berikutnya dengan memfokuskan pada pemenuhan kesenjangan
kompetensi yang ada dan dilaksanakan secara komprehensif melalui progam pelatihan dan
pendidikan
5. Mengembangkan program
Knowledge Management
sebagai bagian dari pengembangan SDM, yaitu berupa sarana untuk menyampaikan
ide, konsep dan informasi yang dapat diakses oleh seluruh karyawan, termasuk sarana untuk
mendokumentasikan informasi dan pengetahuan yang dimiliki oleh Perseroan.
6. Melakukan pengembangan sistem HRIS sehingga dapat digunakan secara optimal. Aplikasi-aplikasi
dan sistem database akan dikembangkan sesuai dengan kebutuhan yang ada yaitu seperti program
HR Helpdesk , Certification Online, optimalisasi
e-recruit dan e-office automation untuk proses-
proses pengelolaan SDM yang saat ini masih manual.
PENGELOLAAN HUBUNGAN INDUSTRIAL
Tahun 2010 Pengelolaan SDM dirasakan makin terbuka dengan pola partnership antara Perseroan dengan
Serikat Pekerja Elnusa SPE. Perseroan melibatkan SPE dalam melakukan beberapa konsultasi terkait
perpanjangan Peraturan Perusahaan yang habis pada tahun 2010, keikutsertaan SPE dalam pemilihan
lembaga Asuransi untuk pengelolaan Dana Pesangon serta bersama-sama mengikuti event Gerak Jalan
Tripartit Nasional dalam peringatan Hari Buruh Internasional Mayday.
Sebagai bentuk komitmen Pimpinan Perseroan dalam pengelolaan SDM, maka dilakukan Management
Visit ke lokasi-lokasi seperti Proyek Vico-Badak Divisi
Drilling Services , Proyek Total – Kalimantan Divisi
Oilfield Services dan Proyek Seismik yang ada di Divisi
Geoscience Services . Kunjungan tersebut bertujuan
The improvement process of resourcing will also be carried out by optimizing the existing media
sourcing, a cooperation with consultants, expanding the social networks, conducting cooperation with
educational institutions, participating in job fair and improving the database, specifically database
outsourcing that was not yet well organized in the previous year.
4. To ensure that our human resources is ready to deal with the existing business demands, then
it is important to ensure that the employees’ competence is appropriate with the required
competencies in their job specification. Therefore, strengthening the development program will be
continued in the coming years with the focus on the fullfilment of the existing competency gap and
implemented comprehensively through a series of training and educational programs.
5. To develop the Knowledge Management program as part of HR development, which is formed as a facility
to communicate ideas, concepts and information that can be accessed by all employees, including
the facilities to documenting the information and knowledge which are owned by the Company.
6. To carry out HRIS system development so that it can be used at optimum level. Applications and
database system will be developed in accordance with the existing requirements, such as HR
Helpdesk, Online Certification, optimization of e-recruit and e-office automation program to
process human resource management which is still manually held.
MANAGEMENT OF INDUSTRIAL RELATIONS
In 2010, Management of Human Resources felt to be more opened by employing a partnership scheme
between the company with Elnusa Workers Union SPE. The company involves SPE for some consulting
sessions related with extension of Company Regulations that expired in 2010, in the selection
process of an Insurance company to be assigned for managing Compensation Funds and to join the event
of National Tripartite Marching in the celebration of International Labour Day Mayday.
As part of commitment of The Company to good human resource management, then the management
was performed. Visiting several locations such as Vico-Rhino Project of Drilling Services Division, Total
Project - Borneo of Oilfield Services Division and Seismic Project of Geoscience Services Division.
Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk
170
utama untuk peningkatan program Health, Safety Environment
HSE, disamping untuk sosialisasi dalam rangka mengetahui aspirasi langsung dari karyawan
pada proyek-proyek yang ada di Elnusa. Hubungan Kerjasama dengan Instansi Pemerintah
seperti Departemen Tenaga Kerja Pusat dan Daerah juga tetap dilakukan untuk mendapatkan informasi,
diskusi dan pelatihan ketenagakerjaan terkait dengan hubungan industrial.
Dalam rangka untuk menciptakan lingkungan kerja yang baik di antara para karyawan dan program Community
Development untuk lingkungan sekitar, maka setiap
tahun Perseroan mengadakan perayaan Hari Ulang Tahun HUT seperti tahun-tahun sebelumnya, Untuk HUT yang
ke 41 tahun 2010 yang kebetulan bertepatan dengan bulan suci Ramadhan 1431H, Perseroan telah melakukan
serangkaian kegiatan yang dilaksanakan dengan sederhana seperti kegiatan Bakti Sosial yaitu bingkisan
Ramadhan untuk kaum duafa, donor darah, kunjungan ke panti jompo, beasiswa untuk anak-anak karyawan
yang berprestasi, pengobatan gratis untuk masyarakat sekitar dan buka bersama dengan seluruh karyawan.
Di samping itu, setiap bulan Perseroan juga melakukan kegiatan keagamaan untuk meningkatkan keimanan dan
ketakwaan karyawan seperti pengajian bulanan bagi umat Islam dan pendalaman iman bagi umat Kristiani. Selain
itu Perseroan juga memberikan kesempatan kepada karyawan untuk melakukan kegiatan lainnya untuk
menumbuhkan semangat kerja, diantaranya dengan program pengembangan seni budaya club musik dll dan
juga program pengembangan olahraga tenis lapangan, tenis meja, bulutangkis, futsal, senam dan yoga.
PENGHARGAAN TERHADAP KARYAWAN
Sebagai bentuk apresiasi terhadap karyawan atas pencapaian kinerja maupun sikap positif dalam bekerja,
serta sebagai upaya untuk menumbuhkan performance based culture
sekaligus sebagai salah satu bentuk dukungan manajemen terhadap prinsip pengelolaan SDM
sebagai Human Capital Asset, maka Perseroan melakukan program apresiasi kepada karyawan. Seperti yang sudah
dilakukan pada sebelumnya, maka pada tahun 2010 program apresiasi kepada karyawan dilakukan melalui
Program pemilihan karyawan Excellent, karyawan Favorite Elnusa Idol dan karyawan Perfect Attendance.
The visit was aimed to improve Health, Safety Environment HSE program, in addition to socializion
effort for collecting the aspiration of employees at the Elnusa’s existing projects.
Cooperation with Government Institutions such as Central and Local Department of Labor was also
remains done to gain information, have discussions and employment training related with industrial
relations.
In order to create a conducive working environment among the employees and Community Development
programs dedicated for the surrounding environment, then every year The Company hold an anniversary
celebration just like in the previous years. The 41th anniversary in 2010 was coincided with the holy
month of Ramadhan 1431H, thus The Company has conducted a series of Social Charity programs such
as distributing Ramadan packages for the poor, blood donors, visits to nursing homes, scholarships
for employees’s best performing children, free medical treatment for local communities and
breaking fast with all employees. Aside of that, The Company conducted religious activities to enhance
faith and religious piety of its employees by holding monthly lectures for the Moslems and Christians.
In addition, The Company also managed other activities to foster the spirit of the employees, by
cultural development activities music club, etc and sports activities as tennis, table tennis, badminton,
futsal, gymnastics and yoga.
APPRECIATION TO EMPLOYEES
As a token of appreciation to employees for their performance and positive attitude at work, as well
as an effort to raise performance-based culture and one of the management’s supports for the principle
of HR management as Human Capital Assets, the company conducts a reward program for employees.
As in previous years, in 2010 reward program was realized through a selection program of Excellent
employee, Favorite employee Elnusa Idol and Perfect Attendance employee.
LAPORAN SUMBER DAYA MANUSIA HUMAN RESOURCES REPORT
PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report
171
Karyawan dengan kategori excellent dinilai berdasarkan pemenuhan atas kriteria SDM sebagai human capital
asset melalui indikator sbb :
• Intellectual capability
• Emotional capability
• Social capability
• Virtual capability
• Adversity capability
• Healthy capability
Program rutin lain yang masih tetap dilakukan di tahun 2010 terkait apresiasi kepada karyawan adalah Program
Haji, dimana dalam rangka untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan karyawan, maka Perseroan
memberikan dukungan dalam bentuk bantuan Ongkos Naik Haji ONH kepada karyawan yang telah memenuhi
persyaratan yang berlaku.
SISTEM INFORMASI SDM
Sepanjang tahun 2010, telah dilakukan program pengembangan dan update system informasi SDM
Human Resource Information System - HRIS sesuai dengan kebutuhan organisasi. Penerapan e-office untuk
pekerjaan-pekerjaan yang pengelolaan SDM sudah dilakukan seperti update data karyawan, pengajuan
cuti, Ijin dan permintaan tenaga kerja sudah dilakukan menggunakan e-office yang dapat mempercepat proses
pengambilan keputusan dan mengurangi penggunaan kertas paperless. Selain itu aplikasi lain yang telah
diimplementasikan adalah aplikasi e-recruit, induction online
dan employee self service. Di tahun 2010 juga, masalah Presensi karyawan
mulai mendapatkan perhatian serius dari Direksi, pemberlakukan tindakan dan sanksi mulai dilaksanakan
kepada karyawan yang sering terlambat atau tidak melakukan presensi. Hal ini untuk menumbuhkan
rasa disiplin kepada setiap karyawan sehingga dapat meningkatkan efektifitas dan produktifitas karyawan
dalam bekerja.
Pada akhir tahun 2010 juga sudah dimulai dibuat aplikasi untuk sharing informasi dalam bentuk program HR
Helpdesk kepada karyawan seputar Human Resource
dengan berbasis web yang bisa diakses oleh seluruh karyawan. Aplikasi ini akan diluncurkan penggunaannya
pada kuartal 1 tahun 2011. The excellent employees meet the human resources
criteria as human capital asset, such as: •
Intellectual capability •
Emotional capability •
Social capability •
Virtual capability •
Adversity capability •
Healthy capability The other routine program in 2010 relating to give
appreciation to the employees was Hajj Program, aiming at strengthening faith and beliefs of employees,
and was given in the form of Hajj Fee to the employees that fill the applicable standards.
HUMAN RESOURCE INFORMATION SYSTEM
In 2010, the Company took improvements and updated Human Resource Information System
HRIS according to the organization’s needs. The implementation of e-office for human resources
management works was done by updating employees’ data, proposal for vacation, permission and demand
for workers, using e-office which can facilitate quick decision making and minimize the paper use going
paperless. Besides, the other applications that were implemented included e-recruit, induction online and
employee self service.
In 2010, the employee’s attendance issue caught serious attention of the Directors thus they started
implementing some actions and sanctions upon the employees who were often late or failed to attend.
This effort is aimed at building discipline in every employee so as to improve their effectiveness and
work productivity.
At the end of 2010 a web-based application for information sharing was made in the form of HR
Helpdesk program concerning Human Resource issue and accessible by all employees. This application will
be effectively launched in first quarter of 2011.
Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk
172
d
LAPORAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
Corporate Social Responsibility Reports
Sepanjang tahun 2010 dilaksanakan upaya-upaya menempatkan posisi tanggung jawab sosial perusahaan pada level yang strategis dalam
mendukung operasi untuk memperkuat basis hubungan dengan masyarakat.
During 2010, the Company took efforts to place corporate social responsibilities at a strategic level to support the operations to strengthen
the basis for social relation with surrounding community.
PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report
173
KONSEP DAN MANAJEMEN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
CONCEPT AND MANAGEMENT CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
Perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan atau berkaitan dengan sumber
daya alam wajib melaksanakan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan. Pasal 74 ayat 1 UU No.40
Tahun 2007
Definisi tanggung jawab sosial perusahaan yang digunakan oleh Perseroan adalah komitmen untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat dari bisnis yang dijalankan dan kontribusi Perseroan
dari sumber daya yang dimiliki. Phillip Kotler Nancy Lee
Companies which conduct their business activities on their field and or related with natural resources
must conduct corporate social and environment reponsibility. Article 74 paragraph 1 Law No.40
Year 2007
The definition of Corporate Social Responsibility which is used by the Company is the commitment
to escalate community welfare from the business and Corporate contributions from its resources.
Phillip Kotler Nancy Lee
Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan adalah komitmen Perseroan untuk berperan serta dalam
pembangunan berkelanjutan guna meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat,
baik bagi Perseroan, komunitas setempat, maupun masyarakat secara luas. Komitmen Perseroan ini
adalah wujud implementasi dari Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Pasal 74 dan kepedulian
Perseroan terhadap komunitas maupun masyarakat secara luas. Sebagai wujud komitmen Perseroan
dalam penerapan tanggung jawab sosial perusahaan yang berdaya nilai, sepanjang tahun 2010 dilaksanakan
upaya-upaya menempatkan posisi tanggung jawab sosial perusahaan pada level yang strategis dalam
mendukung operasi untuk memperkuat basis hubungan masyarakat di lokasi-lokasi pekerjaan
berlangsung.
Tanggung Jawab
Sosial dilaksanakan
dengan menempatkan Perseroan sebagai bagian yang berpadu
tak terpisahkan dengan lingkungannya untuk bernilai tambah bagi para pemangku kepentingan. Pintu
koordinasi utama berada di unit kerja Komunikasi – Divisi Corporate Secretary dengan garis pelaporan langsung
kepada Direktur Utama dan bersinergi melalui pintu- pintu CSR tiga Divisi Operasi Perseroan Geoscience
Services, Drilling Services
dan Oilfield Services. Corporate Social and Environment Responsibilities
are the Company’s commitment to participate in sustainable development as a way to enhance quality
of life and useful environment, for either the Company, local community, and wider society. The Company’s
commitment is the realization of implementation of article 74 of Law No. 40 Year 2007 and the Company’s
concern for the community and wider society. As a part of commitment of the Company in implementing
valuable corporate social responsibilities, in 2010 the Company took efforts to place corporate social
responsibilities at a strategic level to support the operation to create stronger base for social relation
with surrounding community at the Company’s business location.
Corporate Social Responsibility is carried out by positioning the Company as an integral part to the
environment to create an added value for stakeholders. Main coordination gate is in Communication - Corporate
Secretary Division with the direct reporting line to President Director and has synergy through three
Operational Division of the Company. Geoscience Services, Drilling Services and Oilfield Services.
Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk
174
Menjadi perusahaan yang bernilai tambah dengan menyertakan kepedulian sosial dan pelestarian lingkungan sebagai bagian dari keberhasilan selain ukuran
kinerja perusahaan.
Being a value added company by including social and environmental concerns as part of a success as well as the companys performance.
President Director
All areas
Site Operation
Struktur Pelaksana Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Operational Structure
Corporate Social Responsibility
PT Elnusa Tbk. CSR Section
Corporate Secretary CSR Support
Drilling Services
CSR Support
Geosciences services
CSR Support
Oilfield Services
Level
Level
Konsep yang dibangun oleh Perseroan dalam tanggung jawab sosial perusahaan adalah dengan Visi Bisnis
Berkelanjutan. Eksistensi Perseroan adalah buah dari pembangunan, terlibat dalam pembangunan,
serta membantu pemerintah untuk mengarah pada pembangunan yang berkelanjutan dalam lingkup
pembangunan nasional maupun skala global sebagai warga dunia. Konsep ini merujuk pada MDGs Millenium
Development Goals
untuk memandu peran Perseroan dalam berkontribusi sesuai kemampuan.
Landasan utama pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan adalah triple bottom line People-Planet-
Profit yang diterjemahkan menjadi visi CSR Corporate
Social Responsibility Perseroan yaitu:
The concept built for corporate social responsibilities is a Sustainable Business Vision. The Company’s
existence is resulted from development, involves in development, as well as help government to lead to
sustainable development in both nationally and globally as part of world’s community. The concept refers to
MDGs Millennium Development Goals to direct the role of the Company so as to make contribution
according to its capacity.
The basic principal for implementing corporate social responsibility programs are the triple bottom line People-
Planet-Profit which is translated into a CSR Corporate Social Responsibility vision of the Company namely:
LAPORAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY REPORT
Dari visi tersebut, Perseroan menurunkannya menjadi empat misi penyelenggaraan tanggung jawab sosial
perusahaan yaitu: 1. Mengutamakan manfaat bagi masyarakat di sekitar
wilayah operasi pekerjaan. 2. Mempunyai efek strategis untuk komunitas sesuai
kebutuhan masyarakat. 3. Berorientasi pelestarian budaya, kearifan lokal dan
cinta alam. 4. Menerapkan model kerja sama dalam pelaksanaan
untuk sinergi dan investasi sosial. From that vision, the Company formulates 4 four
missions related to corporate social responsibilities, namely:
1. Prioritizing benefits to community at the operational
areas of the Company. 2. Having strategic impacts for the community
according to the needs of the Community. 3. Having orientation to cultural preservation, local
values and nature’s passion. 4. Implementing partnership model in conducting
synergy and social investment.
PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report
175
1
Lintas Divisi Inter Division
2
Spesialisasi di Internal sebagai Operator Kegiatan Internal Specialization as an Activity Operator
3
Kerja Sama Perseroan dengan Lembaga Nirlaba Organisasi Kemanusiaan
Corporate Partnership with Non-profit Organization Humanitarian Organization
Perseoran melalui divisi-divisi operasi yang tersebar diseluruh wilayah Indonesia melakukan
layanan kemasyarakatan, sosial dan aktivitas CSR lainnya.
The Company through the Operation Divisions which are spread throughout Indonesia conducted
communal, social service and other CSR activities. Perseroan membentuk Yayasan Baitul Hikmah
Elnusa sebagai operator CSR khusus kawasan Graha Elnusa, Jakarta.
The Company established the Baitul Hikmah Elnusa Foundation as the CSR operator particularly
in the Graha Elnusa area, Jakarta. Kerja sama EER dengan lembaga ACT Aksi Cepat
Tanggap dalam aksi kepedulian pada fase darurat dan pemulihan awal di kawasan bencana.
Cooperation of EER with ACT Aksi Cepat Tanggap in concern actions at emergency phase and initial
recovery in disaster areas. Inisiasi Green Office dengan observasi program
JGO Jakarta Green Office dan kampanye internal dengan pelaksana Elnusa Building Manage-
ment dikoordinir unit CSRSustainability Affairs
Perseroan. Green Office initiation with JGO observation
program and internal campaign Elnusa Building Management as executor coordinated by CSR unit.
Elnusa Emergency Response EER berdasarkan SK
Direksi No. 122ENKTTPS000D2008. Elnusa Emergency Response EER based on the
Director’s decree No.122ENKTTPS000D2008. Sumbangsih keahlian profesional, alat kerja
pemboran air bersih dan kepedulian karyawan Elnusa Group bekerja sama dengan lembaga nirlaba
internasional Islamic Relief Worldwide melalui Yayasan Baitul Hikmah Elnusa.
Professional expertise contribution, water drilling equipment and Elnusa Group employee concern
in cooperation with international non profit orga- nization Islamic Relief Worldwide through Baitul
Hikmah Elnusa Foundation.
Kedermawanan berupa penggalangan dana dari keluarga besar Elnusa Group dalam kegiatan
kemanusiaan dan aksi hijau. Generosity act in form of fund raising from Elnusa
Group in humanitarian and go green act. Elnusa Volunteer Club
sebagai operator pendamp- ingan Desa Binaan Elnusa di Yogyakarta.
Elnusa Volunteer Club as operating assistance of Desa Binaan Elnusa in Yogyakarta.
Kerja sama EER di lokasi bencana dengan tim- tim kemanusiaan dari Departemen ESDM dan
Pertamina Peduli. Cooperation between EER in disaster location with
humanitarian teams from the Department of Energy and Mineral Resources as well as Pertamina.
Kepedulian terhadap Keamanan, Kesehatan, Keselamatan Kerja dan Lingkungan – termasuk
kesiapsiagaan bencana yang berlaku bagi seluruh karyawan dan keluarganya, mitra kerja, penyewa
Graha Elnusa serta pengunjung di Graha Elnusa dengan pusat koordinasi di Divisi HSE Health,
Safety and Environment
. Concern towards Security, Health, Safety, and
Environment- including disaster preparedness which applies to all employees and their families,
partners, Graha Elnusa tenants as well as visitor- swith coordination center at the HSE Division.
Masjid Baitul Hikmah Elnusa sebagai pusat aktivitas religi Islam dan layanan karitatif.
Baitul Hikmah Elnusa Mosque as an Islamic activ- ity center and charity service.
Inisiasi kerja sama Perseroan dengan pengelola pe- lestari alam di Kalimantan, masing-masing Badan
Pengelola Hutan Lindung Sungai Wain BPHLSW dan Borneo Orangutan Survival Foundation.
I nitiation of the Company’s cooperation with
nature conservationist management in Kalimantan, respectively the Bureau of Wain River Conservation
Forrest and Borneo Orangutan Survival Foundation.
Layanan kesempatan Praktek Kerja Lapangan dan Magang di berbagai Divisi dengan koordinasi dari
Divisi SDM. Work Practices and internship opportunity in
various divisions with coordination from the HR Division.
Perhimpunan Umat Kristiani sebagai pusat aktivi- tas religi Kristiani dan layanan karitatif.
Christians association as a Christian activity center and charity services.
Kerja sama berkelanjutan dalam bidang kesehatan melalui Yayasan Baitul Hikmah Elnusa dengan
lembaga kemanusiaan PKPU. Sustainable cooperation in Health through Baitul
Hikmah Elnusa Foundation with a humanitarian organization namely PKPU.
Aktivitas inisiatif komunitas hobi, seni dan olah- raga oleh klub internal Perseroan; dimotori oleh
karyawan lintas Divisi sesuai minat dan bakat. Initiative activities of interest, art and sport
community by the Company’s internal club; driven by employees across division according to their
interest and talent. Kopen Medika sebagai operator Balai Pengobatan
Umum di lokasi Graha Elnusa. Kopen Medika as the medical center operator
located at Graha Elnusa. Kerja sama berkelanjutan antara Perseroan melalui
Klub Donor Darah Elnusa dengan Palang Merah Indonesia PMI.
Sustainable cooperation between the Company through the Elnusa Blood Donor Club with the
Indonesia Red Cross. Pelaksanaan kegiatan temporary kepanitiaan
oleh karyawan lintas Divisi dan Anak Perusahaan dalam rangka Hari Besar Keagamaan dan Hari
Besar Nasional. Implementation of the temporary activities by
employees across division in commemorating religious and national days.
Perseroan mengalokasikan dana CSR untuk Persatuan Wanita Patra dalam menyelenggarakan
Pendidikan Anak Usia Dini PAUD khusus Taman Kanak-kanakTK Umum.
The Company allocates CSR fund to the Patra Women Association in organizing Early Age Childs
Education for kindergarten. Kerja sama Perseroan dalam Superqurban dengan
Rumah Zakat. T
he Company’s cooperation in Superqurban with Rumah Zakat.
Pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan ditangani Perseroan melalui beberapa jalur:
The implementation of corporate social responsibilities is carried out through several ways:
Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk
176
PROGRAM CSR PT Elnusa Tbk. 2010 PT Elnusa Tbk. 2010 CSR Program
Li n
g ku
n g
a n
H id
u p
En vi
ro nm
en t
K o
m u
n it
a s
C om
m un
it y
Fokus tanggung jawab sosial perusahaan diaplikasikan dalam bentuk kegiatan dengan pendekatan Komunitas
dan Lingkungan Hidup. Penanganan komunitas berorientasi pada pemberdayaan melalui tiga kebutuhan
dasar untuk peningkatan hidup yang lebih baik Three Fundamentals for a Better Life
, yaitu Ekonomi, Pendidikan, Kesehatan. Adapun aktivitas perhatian
terhadap lingkungan hidup adalah gerakan hijau untuk menjaga kelestarian bumi dan program berorientasi
kepedulian dan kemanusiaan. The focus of Corporate Social Responsibility is
applied on the activity that employ community and environmental approach. Community handling is
oriented to development through ‘Three Fundamentals for a Better Life’, Economy, Education and Health.
Whereas, the environmental activity includes Go Green Action as part of the effort to preserve earth
and care-and-humanitarian-oriented program.
LAPORAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY REPORT
Ekonomi
Economy
Hari Pengusaha Kecil Small Entrepreneur Day Tabung Hikmah Mandiri
Beasiswa Terpadu Integrated Scholarship Taman Belajar Elnusa Elnusa Learning Center
TK Patra VII Praktek Kerja Lapangan Work Practice
Magang Internship Penelitian Mahasiswa Research
Inisiasi Sehat Health Initiation Peringatan Hari Bumi Earth Day Commemoration
Revitalisasi Hutan Lindung Preserved Revitalization
Supporting Borneos Orangutan Pos Sehat Research
Balai Pengobatan Medical Center Forum Posyandu Health Center Forum
Donor Darah Blood Donor
Pendidikan
Education
Kesehatan
Health
Gerakan Hijau
Green Campaign
Drilling for Water
Kerelawanan
Voluntary
Elnusa Volunteer Camp Volunteer for Wasior
Safety Drilling Disaster Preparedness
Elpiji Safety Campaign
Kesiapsiagaan Bencana
Disaster Preparedness
PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report
177
KOMUNITAS
1. Ekonomi