Hakikat Buku Pelajaran Tinjauan Buku Pelajaran
1 Landasan Keilmuan Bahasa dan Sastra
Salah satu landasan penyusunan buku pelajaran adalah keilmuan mata pelajaran. Mata pelajaran Bahasa dan Sastra berada dalam lingkup keilmuan
Bahasa dan Sastra Indonesia, untuk itu pembelajarannya harus memperhatikan prinsip penggunaan bahasa. Prinsip-prinsip pembelajaran bahasa dan sastra
menurut Pusat Perbukuan Depdiknas 2006:7-10 adalah sebagai berikut. 1.
Prinsip Kebermaknaan Prinsip kebermaknaan dijadikan pemenuhan agar bahan ajar yang dibuat
dapat membantu siswa untuk mengungkapkan ide, pikiran, gagasan, perasaan dan informasi kepada orang lain baik secara lisan maupun tertulis.
2. Prinsip Keontetikan
Prinsip ini menekankan pada pemelihan dan pengembangan materi pelatihan bahasa sastra adalah sebagai berikut:
1 berupa teks atau wacana tulis dan lisan,
2 banyak memberikan ketrampilan kepada siswa utuk mengembangkan
kemahiran fungsi bahasanya, 3
menemukan fungsi komunikatif bahasa dan menekankan proses belajar mengajar,
4 memenuhi kebutuhan berbahasa manusia,
5 berisi petunjuk, pelatihan dan tigas-tugas dengan memanfaatkan media cetak
atau elektronik, 6
didasarkan atas hasil analisis kebutuhan berbahasa siswa, 7
mengundang pemakaian unsur bahasa yang bersifat selektif dan fungsional,
8 mendukung terbentuknya performasi komunikasi siswa yang handal.
3. Prinsip Keterpaduan
Keterpaduan pada penataan bahasa dan sastra secara fungsional menuju kebermaknaan yang maksimal. Penataan bahasa dan sastra dilakukan dengan
memperhatikan hal-hal berikut. 1
Mempertahankan keutuhan bahan. 2
Menuntut siswa untuk mengerjakan atau mempelajarai secara bertahap dan. 3
Secara fungsional yaitu bagian satu bergantung kepada bagian yang lain dalam jalanan yang padu dan harmonis menuju kebermaknaan yang maksimal.
2. Prinsip keberfungsian
Prinsip ini lebih tepat pada pemilihan metode dengan teknik pembelajaran. Hal-hal yang harus diperhatikan pada bagian ini adalah sebagai berikut.
1 Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengambil bagian dalam
peristiwa berbahasa yang seluas-luasnya. 2
Memberikan manfaat kepada siswa atau pengguna juga guru dalam memberikan atau menyajikan materi dengan menggunkan strategi PORPE.
3. Prinsip Performansi Komunikatif
Kompetensi komunikatif itu adalah keterkaiatan dan interaksi antara kompetensi gramatikal atau pengetahuan kaidah-kaidah bahasa dan mengacu
pada realisasi kompetensi kebahasaan dalam pemroduksian secara aktual. Bahasa yang dipelajarinya baik dalam produksi dari berbicara dan menulis
maupun dalam pemahaman membaca dan menyimak atau mendengarkan. 4.
Prinsip Kebertautan Konstektual
Pembelajaran bahasa dengan menggunakan pendekatan komunikatif menuntut penggunaan media dan sumber belajar diusahakan dapat memberikan
pengalaman langsung bagi siswa untuk belajar berbahasa reseptif maupun produktif, lisan maupun tulis. Materi setiap sajian berguna atau dapat
memanfaatkan setiap saat disekitarnya sesuai dengan tuntutan kegiatan berbahasa yang mungkin dihadapi di masyarakat, bervarian dan menentang.
5. Prinsip Penilaian
Pemilihan bahan, penentuan luas cakupan dan urutannya dalam pembelajaran dipertimbangkan dari kaidah- kaidah pendidikan dan keguruan.
1 Kemahiran berbahasa secara menyeluruh dan terpadu.
2 Siswa agar berlatih berbahasa Indonesia secara tulis atau lisan, baik produktif
maupun reseptif. 3
Kemampuan siswa dalam menghasilkan wacana lisan maupun tulisan.
2 Landasan Ilmu Pendidikan dan Keguruan
Pemilihan bahan, penentuan luas cakupan dan urutan pembelajaran dipertimbangkan berdasarkan kaidah-kaidah pendidikan dan keguruan, misalnya
dipertimbangkan dari segi perkembangan diri siswa dan penyajiannya dengan memilih metode dan teknik yang cocok dan sesuai dengan materi pelajaran
maupun dengan keadaan siswa Pusat Perbukuan Depdiknas, 2006:10. Selain itu, hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan buku teks menurut Muslich
2010:135 terutama hal-hal yang terkait dengan hakikat belajar, pembelajaran kontekstual, pembelajaran model pakem, pengembangan aktivitas, kreativitas, dan
motivasi siswa.