inferensi yang digeneralisasikan untuk data yang lebih besar atau populasi Nurgiyantoro, dkk, 2009. Langkah-langkah analisis data sebagai berikut.
a. Data untuk setiap butir aspek penilian seluruh subyek penilian dijumlahkkan
b. Jumlah setiap hasil skor dibagi jumlah butir aspek penilian
M =
∑X N
Keterangan : M = Nilai rata-rata mean
∑ X =jumlah Skor N = jumlah subyek penilai
c. Nilai rata-rata tersebut kemudian dikonversi berdasarkan pedoman konversi
skala 5 sebagai berikut.
Tabel 2: Konverensi Data Kuantitatif Ke Data Kualiatif
Nilai Rentang Skor
Presentase Data Kualitatif
A X 4,2
81,9 =100 Sangat baik
B 3,4 X 4,2
61 =80 Baik
C 2,6X 3,4
41=60 Cukup baik
D 1,8X 2,6
21=40 Kurang baik
E 1,8
0=20 Sangat Kurang baik
Dalam penelitian ini, nilai kelayakan ditentukan dengan nilai minimum “C” dengan kategori cukup. Jadi jika hasil penelitian oleh ahli, guru dan siswa
skor rata- ratanya memperoleh nilai “C”, maka pengembangan buku ajar
berbasis pendekatan PORPE pada kelas X dianggap “layak” digunakan.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Sebelum dilakukan pengembangan buku pembelajaranketerampilan membaca, terlebih dahulu dilakukan studi pendahuluan dengan penelitian dan
pengumpulan informasi untuk menganalisis kebutuhan di lapangan. Penelitian dan pengumpulan informasi merupakan langkah awal yang dilakukan dalam
proses pengembangan buku pembelajaran keterampilan membaca yaitu dengan cara observasi, wawancara dan menyebarkan angket.
Penelitian pengembangan mengacu pada model pengembangan Research and Development oleh Borg dan Gall dalam Sukmadinata 2008: 169-
170 dari sepuluh langkah pengembangan, merumuskan menjadi lima langkah dalam proses ini. Hal ini dilakukan karena penelitian pengembangan yang
dilaksanakan peneliti hanya untuk satu sekolah saja dan menyesuaikan pada karakteristik, keterbatasan waktu, tenaga serta biaya. Kelima langkah tersebut
adalah 1 studi pendahuluan, 2 perencanaan dan pembuatan produk, 3 validasi produk, 4 revisi produk, 5 desiminasi terbatas.
1. Studi Pendahuluan
Berdasarkan kondisi di lapangan, belum semua guru Bahasa Indonesia menggunakan buku ajar yang di dalamnya terdapat strategi dalam satu
kompetensi berbahasa. Berikut adalah deskripsi hasil pengumpulan informasi yang diperoleh melalui proses observasi, wawancara dan pengisian angket.