hasil observasi, teks prosedur kompleks, teks eksposisi, teks anekdot, dan teks negosiasi. Penyajian materi dalam buku mengikuti langkah-langkah pembelajaran
dalam strategi PORPE. Langkah-langkah pembelajaran berdasarkan strategi PORPE
yakni; Memprediksi teks, mengorganisasi informasi yang diperoleh, berlatih menyerap informasi dan pengetahuan dari teks atau bacaan, praktik
mengingat informasi dari bacaan, kemudian mengevaluasi kemampuan dalam memahami teks sesuai dengan informasi dan pengetahuan yang diperoleh.
C. Penelitian yang Relevan
Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Siti Latifah Mubasiroh tahun 2013 dalam laporan penelitian yang
berjudul Pengembangan Buku Pembelajaran Ketrampilan Menulis Berbasis Pendekatan Proses Untuk Siswa SMA dan MA Kelas X
. Penelitian ini mengikuti desain pengembangan model R2D2 A Recursive, Reflective Design and
Developmet yang diperkenalkan oleh Willis 1995 yang terdiri dari tiga
komponen yaitu 1penetapan, 2 desain dan pengembangan, 3 penyebarluasan. Dalam uji coba produk dilakukan sebanyak tiga kali yaitu 1 uji ahli,
2 uji praktisi, 3 uji siswa.Bahan ajar ini terdiri dari tiga bagian yaitu a bagian pendahuluan b bagian isi dan c bagian tambahan. Dilanjutkan uji praktisi dan
uji penggunaan siswa menunjukkan bahwa model buku ajar yang dikembangakan termasuk dalam kategori layak atau baik. Rata-rata keseluruhan
yang diperoleh dari penilian ahli adalah 3,59, dan rata-rata keseluruhan dari penilian praktisi guru adalah 3, 82 dan rata-rata penilian dari siswa adalah 3, 85.
Penelitian relevan yang keduan dilakukan oleh Yuliastanti tahun 2013 yang berjudul “Pengembangan Bahan Ajar Membaca Sastra Berbasis Pendekatan
Konseptual Pada Siswa Kelas VIII SMP Kota Yogyakarta”. Dalam penelitian ini menggunakan model pengembangan Borg dan Goll yang disederhanakan menjadi
tiga langkah yaitu penelitian dan pengumpulan informasi, perencanaan, dan pengembangan produk. Penelitian ini menghasilkan produk berupa modul
membaca sastra untuk siswa SMP. Hasil uji validasi produk menyatakan bahwa modul yang dikembangkan
layak digunakan. Berdasarkan validasi ahli materi, guru Bahasa Indonesia dan siswa menunjukkan bahwa aspek kelayakan isi berkategori “baik”, aspek bahasa
dan gambar berkategori “baik”, aspek penyajian berkategori “baik”, dan aspek kegrafikaan juga “baik”.
Kedua penelitian tersebut memiliki perbedaan dengan penelitian ini. Pada penelitian yang dilakukan Siti Latifah Mubasiroh, perbedaan terletak pada
keterampilan, dan strategi yang dikembangkan. Buku pembelajaran yang dikembangkan dalam penelitian ini dengan keterampilan membaca dengan strategi
PORPE, sedangkan penelitian yang dilakukan Siti Latifah Mubasiroh
keterampilan yang dikembangkan menulis dengan menggunakan pendekatan Proses. Perbedaan juga terdapat pada penelitian ini dengan penelitian yang
dilakukan oleh Yuliastanti, perbedaan terletak pada pembelajaran yang digunakan. Penelitian tersebut menggunakan pendekatan konseptual sedangkan penelitian
menggunakan strategi PORPE memprediksi, mengorganisasi, berlatih, praktik dan evaluasi.
D. Kerangka pikir
Pembelajaran Membaca dalam kompetensi memahami teks dengan strategi PORPE di SMK atau MAK kelas X memiliki arti penting dalam kegiatan
belajar - mengajar. Pembelajaran mengunakan strategi PORPE dapat memberikan pelatihanmemahami teks sesuai langkah ataupun prosedur dalam strategi tersebut,
tidak hanya berkutat membaca suatu teks saja. Pembelajaran seperti itu akan meningkatkan keantusiasan peserta didik dalam memahami berbagai macam teks,
sehingga mampu memberikan sedikit suntikan untuk menggugah minat baca siswa dengan baik. Buku pembelajaran keterampilan membaca dengan strategi
PORPE mendorong siswa untuk dapat mengetahui konsep utama bacaan dandapat
membantu belajar siswa baik dalam proses pembelajaran maupun dalam pelaksanaan tugas.
E. Pertanyaan Penelitian
Berdasarkan batasan masalah dan rumusan masalah serta uraian yang telah dipaparkan di atas maka didapatkan beberapa pertanyaan penelitian sebagai
berikut: 1.
Seperti apa gambaran sikap siswa dan guru di SMK N 1 Sewon terhadap pembelajaran memahami teks dan manfaat buku teks.
2. Seperti apa wujud konstektual dan lingkungan sekolah siswa setelah digunakan
buku bahan ajar memahami teks berdasarkanstrategi PORPE. 3.
Bagaimana cara mengembangkan bahan ajar memahami teks berdasarkan strategi PORPE pada siswa kelas X di SMK N 1 Sewon.