diukur operator harus sudah terbiasa dengan kondisi dan cara yang telah ditetapkan.
5. Mengurai pekerjaan atau elemen-elemen pekerjaan Semua pekerjaan sebelum diukur harus ditetapkan dahulu siklus kerjanya.
Pekerjaan dapat dibagi kedalam elemen-elemen gerakan yang lebih kecil dan lebih sederhana, dan selanjutnya elemen-elemen gerakan tersebutlah yang
diamati. 6. Mempersiapkan alat-alat pengukuran
Alat-alat yang diperlukan untuk pengukuran adalah : a. Jam henti stopwatch
b. Lembar pengamatan c. Alat-alat tulis, seperti pensil, pena
d. Alat-alat lain yang mendukung pengukuran
3.6.2. Tahapan Penentuan Waktu Normal
16
Dalam menentukan waktu normal, harus diperhitungkan rating performance. Jika pekerjaoperator bekerja secara wajar rating factor rf = 1,
artinya waktu siklus rata-rata sudah normal. Jika operator bekerja terlampau lambat bekerja dibawah normal, maka rating factor rf 1, dan sebaliknya
apabila operator bekerja terlalu cepat bekerja diatas normal, maka rating factor rf 1. Untuk menentukan apakah operator bekerja secara wajar atau tidak, maka
selama melakukan pengamatan dan pengukuran waktu kerja, pengukur harus
16
Wignjosoebroto.W. 1995. Ergonomi, Studi Gerak dan Waktu. Hal. 197-203
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
benar-benar memperhatikan kewajaran kerja yang ditunjukkan oleh operator. Kewajaran kerja seorang operator dapat dinilai oleh pengukur dengan suatu
standar nilai yang dibuat berdasarkan konsep tentang bekerja wajar. Untuk memudahkan pemilihan konsep wajar, seorang pengukur dapat mempelajari
bagaimana seorang operator dianggap berpengalaman bekerja tanpa usaha-usaha yang berlebihan sepanjang hari kerja, menguasai cara kerja yang ditetapkan dan
menunjukkan kesungguhan dalam menjalankan pekerjaannya. Konsep kewajaran ini dikemukakan oleh ILO International Labour Organization.
Selain konsep diatas, terdapat juga konsep lain yang lebih terperinci, yaitu cara Westinghouse. Pada metode ini, terdapat empat faktor yang menyebabkan
kewajaran atau ketidakwajaran dalam bekerja, yaitu keterampilan, usaha, kondisi kerja dan konsistensi.
Cara-cara untuk menentukan rating performance adalah sebagai berikut : a. Cara persentase
Rating performance sepenuhnya ditentukan oleh pengukur melalui pengamatannya. Disini dilihat bahwa rating performance diselesaikan dengan
cara yang sangat sederhana. Hal ini menunjukkan bahwa cara ini merupakan cara yang paling mudah, namun segera tampak adanya kekurangan dalam
ketelitian, sebagai akibat kasarnya penilaian. b. Cara Shumard
Rating performance ditentukan berdasarkan penilaian oleh pengukur melalui kelas-kelas performansi kerja, dimana setiap kelas mempunyai nilai sendiri-
sendiri. Dalam hal ini pengukur diberi patokan untuk menilai performansi kerja
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
dari operator menurut kelas-kelas tertentu. Adapun kelas-kelas tersebut beserta dengan nilai-nilainnya pada tabel 3.1. Penentuan rating performance dilakukan
dengan membandingkan nilai rating performance seorang operator yang diamati dan diukur dengan nilai rating performance seorang operator yang
bekerja secara normal.
Tabel 3.1. Rating Performance Menurut Cara Shumard
Kelas Rating Performance
Super Fast 100
Fast + 95
Fast 90
Fast - 85
Excellent 80
Good + 75
Good 70
Good - 65
Normal 60
Fair + 55
Fair 50
Fair - 45
Poor 40
c. Cara Westinghouse Dengan cara Westinghouse, rating performance ditentukan berdasarkan
penilaian pada empat faktor yang dianggap menentukan kewajaran atau ketidakwajaran dalam bekerja, yaitu :
1. Keterampilan Keterampilan adalah kemampuan untuk mengikuti cara kerja yang
ditetapkan secara psikologis.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
2. Usaha Usaha adalah kesungguhan yang ditunjukkan oleh pekerja atau operator
ketika melakukan pekerjaannya. 3. Kondisi Kerja
Kondisi kerja adalah kondisi fisik lingkungan seperti keadaan pencahayaan, temperatur dan kebisingan ruangan.
4. Konsistensi Faktor ini perlu diperhatikan karena angka-angka yang dicatat pada setiap
pengukuran waktu tidak pernah semuanya sama. Besar nilai Westinghouse factor secara terperinci dapat dilihat pada Tabel 3.2.
Tabel 3.2. Westinghouse Factor
Faktor Kelas
Lambang Penyesuaian
Ketrampilan Superskill
Excellent Good
Average Fair
Poor A1
A2 B1
B2 C1
C2 D
E1 E2
F1 F2
+ 0,15 + 0,13
+ 0,11 + 0,08
+ 0,06 + 0,03
0,00 - 0,05
- 0,10 - 0,16
- 0,22
Usaha Excessive
Excelent Good
Average Fair
Poor A1
A2 B1
B2 C1
C2 D
E1
E2 F1
F2 + 0,13
+ 0,12 + 0,10
+ 0,08 + 0,05
+ 0,02 0,00
- 0,04 - 0,08
- 0,12 - 0,17
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.2. Westinghouse Factor Lanjutan
Faktor Kelas
Lambang Penyesuaian
Kondisi Kerja Ideal
Excellenty Good
Average Fair
Poor A
B C
D E
F + 0,06
+ 0,04 + 0,02
0,00 - 0,03
- 0,07
Konsistensi Perfect
Excellenty Good
Average Fair
Poor A
B C
D E
F + 0,04
+ 0,03 + 0,01
0,00 - 0,02
- 0,04
d. Cara Objektif Cara objektif adalah cara menentukan rating performance yang
memperhatikan dua faktor, yaitu faktor kecepatan dan faktor tingkat kesulitan pekerjaan. Kedua faktor inilah yang dipandang secara bersama-sama
menentukan performance pekerja.
3.6.3. Tahapan Penentuan Waktu Baku