Sejarah Failure Mode and Effect Analysis FMEA Dasar Failure Mode and Effect Analysis FMEA

Gambar 3.3. Contoh Penggunaan Cause and Effect Diagram

3.9. Failure Mode and Effect Analysis FMEA

20

3.9.1. Sejarah Failure Mode and Effect Analysis FMEA

Di dalam mengevaluasi perencanaan sistem dari sudut pandang reliability, Failure Mode and Effect Analysis FMEA merupakan metode yang vital. Sejarah FMEA berawal pada tahun 1950 ketika teknik tersebut digunakan dalam merancang dan mengembangkan sistem kendali penerbangan. Sejak saat itu teknik FMEA diterima dengan baik oleh industri luas. Terdapat standar yang berhubungan dengan metode FMEA. Standar Inggris yang digunakan secara garis besar menjelaskan BS 5760 atau British Standar 5760, yaitu : Bagian 2 : Guide to the assesment of reability Bagian 3 : Guide to reabilitypractice Bagian 5 : Guide failure modes and effect analysis FMEA memberikan pedoman dalam pengaplikasian teknik tersebut. 20 Gaspersz, V., 2002. Pedoman Implementasi Program Six Sigma. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Standar militer Amerika, US MIL STD 1629 prosedur for performing a failure modes effect and criticality analysis yang banyak diperhitungkan menjadi referensi standar.

3.9.2. Dasar Failure Mode and Effect Analysis FMEA

21 FMEA merupakan salah satu alat dari Six Sigma, untuk mengidentifikasi sumber - sumber atau penyebab dari suatu masalah kualitas. Menurut Chrysler 1995, FMEA dapat dilakukan dengan cara : 1. Mengenali dan mengevaluasi kegagalan potensi suatu produk dan efeknya. 2. Mengidentifikasi tindakan yang bisa menghilangkan atau mengurangi kesempatan dari kegagalan potensi terjadi. 3. Pencatatan proses document the process. Sedangkan manfaat FMEA adalah sebagai berikut: 1. Hemat biaya. Karena sistematis, maka penyelesaiannya tertuju pada potensial causes penyebab yang potensial sebuah kegagalan kesalahan. 2. Hemat waktu karena lebih tepat pada sasaran. Kegunaan FMEA adalah sebaagai berikut: 1. Ketika diperlukan tindakan preventive pencegahan sebelum masalah terjadi. 2. Ketika ingin mengetahui mendata alat deteksi yang ada jika terjadi kegagalan. 3. Pemakaian proses baru. 4. Perubahan pergantian komponen peralatan. 5. Pemindahan komponen atau proses ke arah baru. 21 Ibid. Gaspersz, V., 2002 Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

3.9.3. Pengertian Failure Mode and Effect Analysis FMEA