2. Biaya-biaya non-produksi Biaya non produksi adalah biaya diluar produksi yang digunakan perusahaan
untuk menjalankan usahanya, seperti memasarkan produknya dan menjalankan administrasinya, seperti :
a. Biaya Penjualan atau pemasaran, yaitu biaya yang digunakan untuk advertensi, pegiriman barang, biaya perjalanan petugas pemasaran, komisi
penjualan, gaji-gaji di bagian pemasaran. b. Biaya umum dan administrasi, adalah mencakup semua biaya seperti gaji
dan pengeluaran-pengeluaran lain untuk pimpinan perusahaan, biaya organisasi dan biaya pegawai di bagian akuntansi dan lain sebagainya.
3.4. Sistem Biaya Tradisional
Traditional Costing
12
Dalam sistem biaya secara tradisional dapat dilihat bahwa biaya-biaya yang terlibat biasanya hanya biaya langsung saja, yaitu biaya tenaga kerja dan
biaya material. Namun seiring dengan berjalannya waktu muncul biaya-biaya yang bisa digolongkan kedalam biaya langsung. Biaya-biaya tersebut seperti biaya
perawatan, dan lain sebagainya. Sistem biaya tradisional akan membebankan biaya tidak langsung kepada basis alokasi yang tidak representatrif. Pada sistem
biaya tradisional, dalam mengalokasikan biaya pabrik tidak langsung ke unit produksi, tetapi ditempuh dengan cara sebagai berikut :
1. Dilakukan alokasi biaya ke seluruh unit organisasi yang ada. 2. Biaya unit organisasi dialokasikan lagi ke setiap unit produksi.
12
Tunggal, Amin W. 2000. Activity Based Costing: Suatu Pengantar.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
Unsur- unsur biaya bersama dialokasikan secara proporsional dengan menggunakan suatu basis pembebanan atau faktor pembanding yang sesuai,
sedangkan unsur-unsur biaya lainnya dialokasikan secara langsung sesuai dengan perhitungan langsungnya masing-masing.
Basis pembebanan atau faktor pembanding yang digunakan diantaranya : - Jumlah unit produksi
- Jam tenaga kerja langsung - Biaya tenaga kerja langsung
- Biaya material langsung Pada perusahaan industri yang menghasilkan beberapa jenis produk,
biasanya terjadi berbagai jenis unsur biaya gabungan yang harus dialokasikan ke setiap produk gabungan yang bersangkutan pada titik pisahnya masing-masing.
Ada beberapa metode alokasi biaya secara tradisional yang biasa digunakan diantaranya:
1. Metode nilai jual Biaya produksi gabungan dialokasikan ke setiap produk gabungan yang
bersangkutan secara proporsional, sesuai dengan persentase kontribusi nilai jualnya masing-masing.
2. Metode jumlah fisik Biaya produksi gabungan dialokasikan ke setiap produk gabungan yang
bersangkutan sesuai dengan persentase jumlah fisiknya masing-masing.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
3.5. Value Chain