3.5. Value Chain
13
Rantai nilai value chain menguraikan perusahaan menjadi aktivitas- aktivitas yang relevan secara strategis untuk memahami penilaian biaya dan
sumber diferensiasi yang sudah ada dan potensial, rantai nilai setiap perusahaan terdiri atas sembilan kategori generik aktivitas yang bernilai value activities
dikaitkan menjadi satu, yang menciptakan nilai tambah value added suatu perusahaan. Rantai generik digunakan untuk memperlihatkan bagaimana suatu
rantai nilai dapat dibangun untuk suatu perusahaan tertentu, yang mencerminkan aktivitas spesifik yang dilakukan perusahaan. Setiap perusahaan merupakan
kumpulan aktivitas yang dilakukan untuk mendesain, memproduksi, memasarkan, menyerahkan, dan mendukung produknya.
Sumber : Porter.M. 1985. Competitive Advantage
Gambar 3.1. Contoh Diagram Value Chain
13
Porter.M. 1985. Competitive Advantage. Hal. 33-47
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
Rantai nilai dan cara perusahaan menjalankan aktivitas individual merupakan cerminan dari riwayatnya, strateginya, pendekatannya terhadap
pelaksanaan strateginya dan ekonomi yang mendasari aktivitas-aktivitas itu sendiri. Rantai nilai perusahaan adalah teori tentang perusahaan yang memandang
perusahaan sebagai sekumpulan fungsi produksi yang terpisah tetapi berkaitan, seandainya fungsi produksi didefinisikan sebagai aktivitas. Perumusan rantai nilai
berfokus pada bagaimana aktivitas ini menciptakan nilai dan apa yang menentukan biaya mereka, sehingga perusahaan mendapatkan kebebasan yang
besar sekali dalam menentukan bagaimana aktivitas-aktivitas tersebut diintegrasikan.
Aktivitas-aktivitas dalam rantai nilai dapat dibagi menjadi dua jenis luas, aktivitas primer dan aktivitas pendukung. Aktivitas primer pada suatu perusahaan
merupakan aktivitas yang terdiri dari kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan input, proses dan output barang atau jasa yang terdapat dalam perusahaan. Ada
lima kategori generik aktivitas primer yang diperlukan dalam bersaing di dalam industri apa pun. Tiap kategori dapat dibagi menjadi beberapa aktivitas yang
berbeda tergantung pada industri tertentu dan strategi perusahaan Porter, 1985. Aktivitas primer tersebut adalah:
1. Logistik ke dalam inbound logistics; meliputi aktivitas seperti penanganan material, pergudangan, dan pengendalian persediaan, digunakan untuk
menerima, menyimpan, dan mengeluarkan input untuk produksi. 2. Operasi operations; aktivitas yang berhubungan dengan pengubahan
masukan menjadi bentuk produk akhir, seperti permesinan, pengemasan,
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
perakitan, pemeliharaan peralatan, pengujian, pencetakan dan pengoperasian fasilitas.
3. Logistik ke luar outbound logistics; merupakan aktivitas yang berhubungan dengan pengumpulan, penyimpanan, dan pendistribusian produk kepada
pembeli, seperti pengguda ngan barang jadi, penanganan bahan, operasi kendaraan pengirim, pemrosesan pesanan, dan penjadwalan.
4. Pemasaran dan penjualan marketing and sales; aktivitas yang berhubungan dengan pemberian sarana yang dapat digunakan oleh pembeli untuk membeli
produk dan mempengaruhi mereka untuk membeli, seperti iklan, promosi, tenaga penjual, penetapan kuota, seleksi penyalur, hubungan penyalur dan
penetapan harga. 5. Pelayanan services; mencakup aktivitas yang berhubungan dengan
penyediaan pelayanan untuk meningkatkan atau mempertahankan nilai produk, seperti pemasangan, reparasi, pelatihan, pasokan suku cadang,
dan penyesuaian. Sedangkan aktivitas pendukung yang diperlukan dalam suatu industri
dapat dibagi menjadi empat kategori generik. Aktivitas tersebut adalah: 1. Infrastruktur perusahaan firm intrustructure; terdiri atas beberapa aktivitas
termasuk manajemen umum, pengendalian kualitas, perencanaan, sistem keuangan, akuntansi, hukum, dan urusan pemerintah. Melalui infrastruktur,
perusahaan berusaha untuk mengidentifikasi peluang dan ancaman eksternal, mengidentifikasi sumber daya dan kemampuan, serta mendukung kompetensi
inti.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
2. Manajemen sumber daya manusia human resource management; terdiri atas aktivitas yang terlibat dalam perekrutan, pengangkatan, pelatihan training,
pengembangan dan kompensasi untuk semua jenis personel. Peningkatan pegawai dapat dilakukan melalui keterlibatan para pegawai ke dalam pelatihan,
seminar dan pelatihan pekerjaan proses pekerjaan. Sedangkan pemeliharaan para pegawai bisa dilakukan melalui pemberian reward dalam program kerja
dan penyediaan tugas-tugas menantang. Aktivitas ini mendukung baik aktivitas primer maupun aktivitas pendukung individual dan keseluruhan rantai nilai.
3. Pengembangan teknologi technology development; terdiri dari aktivitas yang dapat dikelompokkan secara luas ke dalam upaya untuk memperbaiki produk
perusahaan serta proses yang digunakan untuk menghasilkannya. Pengembangan teknologi terjadi dalam berbagai jenis, seperti rancangan
peralatan untuk proses, baik penelitian dasar dan rancangan produk serta prosedur pelayanan.
4. Pembelianpengadaan procurement; merujuk pada fungsi pembelian masukan yang digunakan dalam rantai nilai perusahaan, bukan pada masukan yang
dibeli itu sendiri. Pembelian dalam hal ini meliputi kegiatan-kegiatan yang saling berhubungan seperti prosedur pembelian, teknik untuk vendor, sistem
informasi, dan juga kegiatan yang tidak saling berhubungan seperti catering, pelayanan percetakan dan kebersihan. Walaupun masukan yang dibeli biasanya
dihubungkan dengan aktivitas primer, masukan yang dibeli ada di dalam setiap aktivitas nilai termasuk aktivitas pendukung.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
3.6. Pengukuran Waktu