48 1 Pemasangan kancing buttoning
2 Penyetrikaan ironing Setelah semua bagian dinyatakan sempurna, setiap lembar pakaian
disetrika secara keseluruhan sampai licin dan dilipat sesuai standar yang dikehendaki.
3 Pembersihan sisa benang trimming Sisa-sisa benang halus yang masih menempel padakemeja dibersihkan
dengan mesin penghisap khusus, bila masih ada sisa benang panjang yang masih tersisa juga, bagian
trimming akan membersihkannya dengan gunnting trimming.
4 Perbaikan repairing Apabila ditemukan adanya cacat produksi dalam panel
inspection sewing bagian ini akan memperbiaki bgaian tersebut.
5 Pemeriksaan ukuran pakaian size sorting Yang perlu diperiksa meliputi ukuran lingkar badan,lingkar pinggang, lebar
muka, lebar punggung, panjang pakaian, panjang lengan, dll. 6 Pengelompokkan size dan type assorting size
Ukuran pakaian yang diterima dari bagian sewing terdiri dari 2 ukuran dalam dua warna, masing-masing ukuran akan dikelompokkan dala satuan
tertentu. 7 Memasang perlengkapan produk insert polybag
8 Pemeriksaan keseluruhan kualitas final quality control Untuk selalu menjaga mutu produk semua bagian pakaian selesai
dibersihkan masih harus diperiksa kembali kualitasnya secara keseluruhan.
49
h. Penyetrikaan busana
Bertujuan untuk
melicinkan atau
menghaluskan bahanpakaian.
Mengerjakan pengerpresan terdiri dar tiga langkah yaitu pengepresan awal, pengepresan dalam proses
sewing dan pengepresan finishing Agustin Rinarti dan Heni Mustofani, 2013:31-33, berikut penjabarannya :
1 Pengepresan awal Pengerpresan awal dilakukan pada proses awal sebelum proses
sewing proses menjahit . Tujuan pengepresan awal ini dikerjakan adalah untuk
pemasangan interlining kain keras kekomponen part bagian darigarmen untuk mempercantik dan memperkuat. Proses awal itu dilakukan setelah proses cutting
dan sudah di nomorin perkomponen istilah armen disebut numbering. Kenapa disini diberikan nomor perkomponen part karna di garmen proses
pemotongannya adalah secara masal sekali potong minimal 1 pcs dan maksimal sampai 600 pcs terantung jenis kain yang di potongnya.Contoh pengepresan
awal : a Pembuatan celana yang perlu dipres awal adalah : Lapisan zipper, lapisan
kantong, lapisan ban pinggang, dan lain-lain sesuai dengan ketentuan permintaan pelanggan.
b Pembuatan kemeja yang perlu di pres awal adalah lapisan daun kerah, lapisan kaki kerah dan plaket depan apabila perlu
c Blazer jas pria itu hampir semua komponen perlu diadakan pengepresan awal.
50 2 Pengepresan dalam proses sewing
Pengepresan dalam proses sewing yang disebut dengan proses membantu
sewing untuk mempermudah menjahit.Pengepresan dalam sewing di kerjakan dengan tujuan untuk mempermudah proses jahit. Alat pres yang digunakan
adalah setrika uap dan meja fakum, berikut penjelasannya : a Setrika uap, cara kerja seterika uap ini adalah dialiri uap dari central boiler
untuk mendapatkan uap panas. b Meka fakum, cara kerja meja fakum ini adalah dialiri angin dari kompresor
untuk memfakum menyedot atau mmeniup meja tersebut.Meja fakum ini atau istilah orang-orang mengatakan meja meja sedot fungsinya untuk
mempermudah proses dengan kain yan sulit dibentuk seperti bahan polyester.
c Pengepresan finishing, dilakukan setelah selesai penjahitan sebelum di packing.
3 Pengepresan finishing Pengepresan
finishing ini dikerjakan setelah garmen selesai dijahit untuk mendapatkan kelicinan pakaian sebelum di packing adapun alat yang dipakai
adalah sama dengan pressing yang digunakan pada proessewing, kecuali garmen
yang pembuatanya khusus seperti blazer atau jas.Langkah sebelum melakukan pengepresan:
a Dites terlebih dahulu sesuai dengan standart garmen yang diinginkan oleh buyer
b Dites temperaturnya