112 pernyataan hasil keseluruhan dinyatakan layak 100. Hasil uji coba
kelompok kecil dengan 5 siswa yang menyatakan layak dengan persentase 60. Hasil uji lapangan dengan 25 siswa, dengan hasil sebesar 52 dalam
kategori “sangat layak” dan sebesar 48 dalam kategori “layak”. Dari data tersebut jika dikorelasikan dengan nilai rerata berada pada kategori sangat
layak, dimana lebih dari 52 siswa menyatakan memahami materi, memahami penggunaan bahasa, dan sangat tertarik dengan komik
pembuatan busana secara industri. Berdasarkan hasil uji kelayakan dari siswa dapat disimpulkan bahwa komik pembuatan busana secara industri
bagi siswa kelas XI SMK N 1 Sewon sangat layak sebagai media pembelajaran bagi siswa.
B. Keterbatasan Produk
Komik pembuatan busana secara industri ini merupakan produk skripsi yang digunakan untuk uji coba kepada siswa kelas XI di SMK N 1 Sewon.
Pengembangan modul komik pembuatan busana secara industri ini masih terbatas pada isi materi yang hanya menampilkan secara singkat proses
pembuatan busana secara industri, selain itu tidak adanya media pendukung lain berupa video pembelajaran yang dapat memperjelas penyampaian materi
C. Pengembangan Produk Lebih Lanjut
Produk pengembangan media komik pembuatan busana secara industri sebaiknya dikembangkan dalam :
113 1.
Komik pembuatan busana secara industri selanjutnya dapat memuat semua mata pelajaran busana industri
2. Komik pembuatan busana secara industri sebaiknya dapat dikembangkan
menjadi produk komik dalam bentuk digital agar dapat diakses melalui media elektronik
D. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, ada beberapa saran yang hendaknya menjadi perhatian, yaitu :
1. Diharapkan komik ini dapat di implementasikandigunakan sebagai media
pembelajaran pada materi pembuatan busana secara industri 2.
Berdasarkan hasil kesimpulan, maka disarankan dalam pengembangan komik pembuatan busana secara industri sebaiknya perlu dipersiapkan
secara matang, mulai dari kebutuhan analisis produk sampai penyusunan materi dan produk akhir komik pembelajaran agar proses dan hasil
pengembangan lebih maksimal sehingga komik dapat digunakan sebagai media pembelajaran yang baik.
3. Komik pembuatan busana secara industri hendaknya dilanjutkan untuk
tahapan penelitian selanjutnya sehingga didapatkan produk komik yang bisa dipublikasikan secara massal sehingga kebermanfaatannya akan
semakin meluas.
114
DAFTAR PUSTAKA
Aas Asmawati.2006. Quality Assurance di Industri Garmen, Modul Pelatihan
Pengendalian Kualitas Produksi Busana PHK A
3
Jurusan Pendidikan Tata Boga dan Busana. Yogyakarta: UNY
Agustin Rinarti Heni Mustofani.2013. Pembuatan Busana Industri Tata
Busana.Surabaya: Centino Anas Sudjiono. 2012.
Pengantar Statistika Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Arief S. Sadiman,dkk. 2003. Media Pendidikan. Jakarta: PT. Raha Grafindo
Persada. Azhar Arzyad. 2004.
Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada Daryanto. 2010.
Media Pembelajaran. Yogyakarta : Penerbit Gava Media Dina Indriana.2011.
Ragam Alat Bantu Media Pengajaran.Yogyakarta: Diva Press
Djemari Mardapi.2012.
Pengukuran Penilaian
dan Evaluasi
Pendidikan.Yogyakarta: Nuha Medika D.John Latuheru.1988.
Media pembelajaran. Jakarta : DepDikBud Eko Nugroho.2008.
Pengenalan Teori Warna.Yogyakarta: Andi Eko Putro. 2014.
Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian. Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Endang Mulyatingsih.2012.
Metode Penelitian
Terapan Bidang
Pendidikan.Bandung:Alfabeta Gandi Adi, dkk.2013.
Pengembangan Komik Sains Berbasis Kontekstual Pada Pembelajaran Sistem Pernapasan. Jurnal MIPA.22.Hlm. 1-6
Hujair A H Sanaky. 2011. Media Pembelajaran Buku Pegangan Wajib Guru dan
Dosen. Yogyakarta: Kaukaba Dipantara. Idah Hadijah.2003.
Teknik Marker.Jakarta:Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan, Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen
Pendidikan Nasional. Laksmi Dewi.2009.
Media Grafis.Bandung: UPI. Diakses dari