45
e. Mengikat komponen busana bundling
Mengikat bundling adalah sutu proses pekerjaan menyatukan potongan-
potongan kain dalam satu model pakaian yang telah dikelompokkan sesuai dengan warna dan ukuran yang sejenis Agustin Rinarti dan Heni Mustofani ,
2013:. Proses mengikat dilakukan setelah selesai melakukan pekerjaan memilah dan memberi nomer. Sedangkan menurut Noor Fitrihana 2012:44,
bundling yaitu penyatuan komponen-komponen busana yang sudah dipotong sesuai
dengan proses operasi penjahitannya. Jadi dapat disimpulkan bundling adalah
proses penyatuan komponen-komponen busana yang telah dikelompokkan sesuai dengan warna dan ukuran yang sejenis.
Pada setiap bundelan ini disertai label yang berisi informasi, misalnya style
= seragam, ukuran = L, tahap = l, bendel = 2, nomor seri = 345-479, jumlah = 135, komponen = kantong, dan warna = biru.
f. Menggabungkan komponen busana sewing
Langkah kerja penggabungan komponen busana secara industri
Pembuatan pakaian dapat digolongkan sesuai langkah : 1 persiapan preparation
2 Perakitan assembly 3 Penyempurnaan finishing
Untuk setiap proses pembuatan pakaian terlebih dahulu diadakan analisa pekerjaan pada waktu sample telah mendapatkan persetujuann dari top
management. Dari hasil analisa pekerjaan tersebut dapat ditetapkan uraian pekerjaan
breakdown dari proses pembuatannya, termasuk pula mesin-mesin
46 yang dipergunakan dan tenaga kerja yang dibutuhkan Agustin Rinarti dan Heni
Mustofani, 2013:26. Analisa pekerjaan tersebut sangat diperlukan, bukan hanya untuk keperluan pelaksanaan proses pembuatannya, tetapi juga waktu serta
biaya yang harus dikeluarkan untuk membuat pakaian tersebut. Sebagai contoh dibawah ini diuraikan
breakdown pembuatan kemeja pria yang dikutipditerjemahkan dari
the singer company induatrian product division Agustin Rinarti dan Heni Mustofani, 2013:26-28 :
a Persiapan preparation 1 Pembuatan keerah collars
2 Pembuatan manset cuffs 3 Saku
4 Lengan 5 Bagian depan
6 Bagian belakang b Perakitan assembly
1 Jahit kedua bagian bahu 2 Pasangjahit kerah dengan bagian badan
3 Pasang jahit lengan 4 Jahit bagian samping
5 Kelim bagian bawah kemeja 6 Pasang kancing pada kerah
c Penyempurnaan finishing 1 Periksa dan rapikan benang-benang trimming
2 Seterika bagian lengan 3 Seterika bagian kerah dan manset
4 Seterika bagian badan 5 Lipat
6 Seterika setelah dilipat 7 Masukkan dalam plastik dan packing
Ada beberapa macam sistem proses pembuatan pakaian jadi Agustin Rinarti dan Heni Mustofani, 2013:28, yaitu :
1 Sistem Lengkap Seorang operator menjahit lengkap sepotong pakaian, bila perlu pindah ke
mesin jahit lain untuk mengerjakan jahitan-jahiatan khusus.
47 2 Sistem Bundeling
Seluruh komponen pakaian lengkap yang terdiridarimisalnya 12 potong, di bundel menjadi satu dan dikerjakan oleh satu kelompok pekerja menurut
uraian pekerjaann breakdown yang telah ditetapkan.
3 Sistem Ban Berjalan Cara ini biasa dipakaia pada perusahaan besar, dimana mesin-mesin dan
waktu diatur sedemikian rupa, sehingga urut-urutan proses sebagaiamana tercantum dalam
breakdown dapat dikerjakan secara berurutan dan dalam waktu yang relatif seimbang pada setiap tingkatan proses.
4 Sistem Setengah Jadi Pakaian diberikan dan disambung di luar pabrik, kemudian disetor kembali
setengah dan diselesaikan finish di dalam pabrik.
5 Sistem Borongan Pabrik hanya nama, semua diolah di luar pabrik mulai dari desain sampai
jadi. Yang dikerjakan di pabrik hanya pengepakan packing.
6 Sistem Sewa Nama gedung dan karyawan disewa oleh sebuah perusahaan lain yang
berasal dari daerah atau negara lain.
g. Penyelesaian akhir finishing
Finishing merupakan proses akhir dari serangkaian proses produksi pakaian dalam industri busana. Pakaian yang telah dijahit oleh
line sewing diterima oleh
line finishing untuk menyempurnakan keseluruhannya dalam beberapa hal Agustin Rinarti dan Heni Mustofani, 2013:29, yaitu :