Penyelesaian akhir finishing Kajian Teori 1. Tinjauan tentang Media Pembelajaran

50 2 Pengepresan dalam proses sewing Pengepresan dalam proses sewing yang disebut dengan proses membantu sewing untuk mempermudah menjahit.Pengepresan dalam sewing di kerjakan dengan tujuan untuk mempermudah proses jahit. Alat pres yang digunakan adalah setrika uap dan meja fakum, berikut penjelasannya : a Setrika uap, cara kerja seterika uap ini adalah dialiri uap dari central boiler untuk mendapatkan uap panas. b Meka fakum, cara kerja meja fakum ini adalah dialiri angin dari kompresor untuk memfakum menyedot atau mmeniup meja tersebut.Meja fakum ini atau istilah orang-orang mengatakan meja meja sedot fungsinya untuk mempermudah proses dengan kain yan sulit dibentuk seperti bahan polyester. c Pengepresan finishing, dilakukan setelah selesai penjahitan sebelum di packing. 3 Pengepresan finishing Pengepresan finishing ini dikerjakan setelah garmen selesai dijahit untuk mendapatkan kelicinan pakaian sebelum di packing adapun alat yang dipakai adalah sama dengan pressing yang digunakan pada proessewing, kecuali garmen yang pembuatanya khusus seperti blazer atau jas.Langkah sebelum melakukan pengepresan: a Dites terlebih dahulu sesuai dengan standart garmen yang diinginkan oleh buyer b Dites temperaturnya 51 c Setelah dicoba sesuai dengan standart lalu dites ukurannya sesuai dengan ukuran permintaan pelagga atau ada penyelewengan ukuran. Mengepres bahan tekstil berserabut atau berbulu pendek: a Pres pada sisi bagan buruk ke arah serabut, gunakan tekanan dan uap sesedikit mungkin. Ketika bahan tekstil masih panans, sikat sesuai arah serat. b Pres bahan berbulu dengan cara yang serupa, kecuali pada sisi berbulu diletakkan berlawana arah dengan papan jarum atau handuk tebal. Press perlahan. 4 Mengemas busana packing Pada perusahaan atau industri busana besar, dan untuk jenis produk tertentu, penyetrikaan atau pressing untuk busana yang akan dikemas dilakukan dengan cara digantung atau tidak dilipat. Pressing atau penyetrikaan dilakukan dengan menggunakan alat menyerupai lemari pakaian, produk dimasukkan pada alat pressing tersebut kemudian mengatur tombol dan dalam waktu tertentu produk sudah licin Agustin Rinarti dan Heni Mustofani, 2013:34.

B. Kajian Penelitian yang Relevan

Hasil penelitian yang dialkukan oleh beberapa peneliti berikut ini dapat dijadikan kajian yang relevan dengan penelitian yang akan dilakukan, diantaranya adalah: 52 1. Skripsi yang berjudul “Pengembangan Media Komik Untuk Menanamkan Pendidikan Karakter Kolaborasi Dan Jejaring Pada Pelajaran Dasar Desain ” oleh Sri Rondiyah2015. Hasil : komik untuk menanamkan pendidikan karakter kolaborasi dan jejaring pada pelajaran dasar desain dapat digunakan untuk menanamkan pendidikan karakter kolaborasi dan jejaring dengan kategori sangat layak dengan rerata nilai 152. 2. Skripsi yang berjudul “Pengembangan Media Komik Untuk Pembelajaran Layanan Prima Pada Materi Bekerja Dalam Satu Tim Untuk Siswa Kelas X Tata Busana SMK N 1 Wonosari ” oleh Margareta Rina2014. Hasil : siswa dapat memahami dan menyatakan komik sangat layak digunakan untuk pembelajaran materi bekerja dalam satu tim di SMK N 1 Wonosari. Relevansi antar penelitian tersebut adalah dengan penelitian yang peniliti lakukan yaitu mengembangkan komik. Berdasarkan penjelasan mengenai penelitan relevan yang telah dilakukan oleh ketiga peneliti diatas, maka untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam tabel di bawah ini: Tabel 2. Perbandingan Penelitian yang Relevan No Komponen Nama Peneliti Sri Rondiyah Margareta Rina Mita Septia 1. Tempat Penelitian SMK N 6 Godean SMK N 1 Wonosari SMK N 1 Sewon 2. Subjek Penelitian X 31 siswa XI 30 siswa XI 30 siswa 3. Materi Dasar Desain. Layanan Prima Pembuatan Busana Secara Industri 5. Jenis Penelitian RD RD RD