10
BAB II KAJIAN TEORI
A. Kajian Tentang Pengembangan Membaca Permulaan
1. Pengertian Membaca Permulaan
Sulzby dalam Morrow, 1993: 123 mengemukakan penemuannya tentang kemampuan awal membaca tercermin dari perkembangan membaca pada anak
usia dua sampai lima tahun yaitu usaha anak “membaca” cerita-cerita dalam buku yang sudah dikenal melalui gambar, cerita yang terbentuk belum baik, anak
terdengar menceritakan kisah dalam buku namun tidak membacanya, anak juga tertarik pada cetakan hurufnya. Semakin bertambah usia anak, kemampuan
membaca anak dituangkan dalam perilaku yang mendekati membaca konvensional. Yaitu anak belajar membaca cetakan huruf, cerita yang
disampaikan telah terbentuk dengan baik, dan bahasa yang digunakan sudah terdengar seperti sedang membaca. Dari teori tersebut, anak belajar “membaca”
dari buku-buku cerita yang sering ditemui dan dibacakan. Semakin sering anak beraktivitas dengan buku, maka semakin bertambah juga kemampuan dalam
membaca. Pada tahap awal membaca, anak berusaha membaca cerita-cerita yang
sudah dikenal. Guru berperan untuk mengenalkan cerita-cerita tersebut pada anak melalui metode story telling dengan cara klasikan atau individual. Setelah guru
selesai membacakan cerita pasti anak akan berkomentar tentang cerita yang baru saja disampaikan guru. Komentar dan pertanyaan awal anak-anak selama
membaca cerita berhubungan dengan gambar dan makna dari cerita yang dibaca
11 atau dibacakan. Selama pengalaman anak dengan membaca cerita bertambah,
komentar-komentar dan pertanyaan-pertanyaan yang anak ajukan mulai mengarah pada nama-nama huruf, pembacaan kata-kata secara terpisah dari kalimatnya, atau
usaha untuk melafalkan kata-kata Morrow, 1993: 123. Seperti yang dinyatakan Nurbiana Dhieni 2005: 9.3 tentang tanda-tanda
kesiapan anak untuk belajar membaca adalah bahwa anak sudah dapat memahami bahasa lisan, mengucapkan kata-kata dengan jelas, mengingat kata-kata,
mengucapkan bunyi huruf, menunjukkan minat membaca, dan membedakan suarabunyi dan objek-objek dengan baik.
Berdasarkan uraian tersebut, peneliti menegaskan bahwa membaca permulaan yakni proses anak memahami bahasa lisan yang diperdengarkan guru
melalui pembacaan cerita sehingga anak tertarik minatnya untuk membaca gambar dan berusaha melafalkan tulisan dan mencocokannya dengan gambar
untuk meminimalisir terjadinya kesalahan dalam membaca.
2. Karakteristik Kemampuan Membaca Permulaan Anak