Pengertian Metode Pengertian Metode Story telling bercerita

19 c. Menggunakan kosa kata deskriptif untuk menjelaskan dan mempelajari sesuatu d. Memahami konsep tulisan-tulisan kiri ke kanan dan atas ke bawah e. Memasangkan kata yang diucapkan secara verbal dengan kata dalam tulisan f. Menulis huruf alphabet tertentu g. Menulis beberapa kata-kata termasuk nama panggilan mereka Selanjutnya menurut Depdiknas 2000: 5 menyatakan usia 4-6 tahun ditandai oleh anak mampu membaca dan mengungkapkan sesuatu melalui gambar. Berdasarkan uraian tersebut, peneliti menegaskan bahwa karakteristik anak Kelompok B3 yakni anak kelompok B sudah membaca buku favorit dan membacakan buku cerita secara sederhana, anak mampu mendengarkan cerita dan menuturkan tulisan yang sudah dikenal, anak mampu menggunakan kosa kata deskriptif untuk menjelaskan sesuatu, anak memahami konsep tulisan kiri ke kanan dan atas ke bawah, anak mampu memasangkan kata yang diucapkan secara verbal dengan kata dalam tulisan, anak mampu menulis huruf alphabet tertentu, anak mampu menulis beberapa kata dan nama panggilannya, serta anak mampu membaca dan mengungkapkan kata melalui gambar.

B. Kajian Tentang Metode Story telling

1. Pengertian Metode

Menurut Suyono dan Harriyanto 2011: 19 metode pembelajaran adalah “seluruh perencanaan dan prosedur maupun langkah-langkah kegiatan pembelajaran termasuk pilihan cara penilaian yang akan dilaksanakan”. Maka dari 20 itu, salah satu tugas guru yakni memberikan kecakapan dan pengetahuan kepada murid-murid. Pemberian kecakapan dan ilmu pengetahuan tersebut dilakukan oleh guru dengan menggunakan cara-cara atau metode-metode tertentu untuk mengembangkan aspek bahasa anak. Menurut Permendikbud tahun 2014 no.146 lampiran IV menyatakan bahwa metode pembelajaran adalah cara yang digunakan pendidik dalam melakukan kegiatan pembelajaran kepada anak untuk mencapai kompetensi tertentu. Metode pembelajaran dirancang dalam kegiatan bermain yang bermakna dan menyenangkan bagi anak. Berdasarkan teori tersebut dapat ditegaskan bahwa metode yakni cara yang digunakan oleh guru dengan prosedur atau lankah-langkah tertentu untuk mencapai tujuan pembelajaran.

2. Pengertian Metode Story telling bercerita

Menurut Ibnoe dalam Enny Zubaidah, 2004: 20 menyatakan bercerita atau yang biasa disebut dengan mendongeng story telling merupakan salah satu metode komunikasi untuk anak yang lebih efektif. Ketrampilan guru saat story telling menjadi faktor utama dalam keberhasilan menstimulasi kemampuan komunikasi anak. Menurut Ecols dalam Muh. Nur Mustakim, 2005: 174 story telling terdiri atas dua kata yaitu story berarti cerita dan telling berarti penceritaan. Gabungan kedua kata story telling berarti penceritaan cerita atau perihal menceritakan cerita. Hilda Karli 2010: 78 mengungkapkan bahwa metode stoy telling bertujuan menciptakan suasana menyenangkan dan akrab dengan anak. Menurut Enny 21 Enny Zubaidah 2006: 30 menjelaskan bahwa mendongeng story telling merupakan usaha yang dilakukan oleh pendongeng dalam menyampaikan isi perasaan, buah pikiran, atau sebuah cerita kepada anak-anak secara lisan. Sejalan dengan pendapat tersebut menurut Moeslichatoen 2009: 140, metode bercerita merupakan salah satu pemberian pengalaman belajar bagi anak Taman Kanak- kanak dengan membawakan cerita kepada anak secara lisan. Tidak jauh berbeda dengan pendapat Nurbiana Dhieni 2009: 6.6 yang menyatakan bahwa metode bercerita story telling adalah cara penyampaian atau penyajian materi secara lisan dalam bentuk cerita dari guru kepada anak didik Taman Kanak-kanak. Sementara itu, menurut Bachtiar Bachri 2005: 10 metode bercerita adalah upaya untuk mengembangakan potensi kemampuan berbahasa anak melalui pendengaran dan kemudian menuturkannya kembali dengan tujuan melatih ketrampilan anak dalam bercakap-cakap untuk menyampaikan ide dalam bentuk lisan. Berdasarkan pengertian metode story teling tersebut, peneliti menegaskan metode story telling untuk menstimulasi kemampuan membaca permulaan anak yakni suatu cara pembelajaran menceritakan cerita menggunakan buku cerita bergambar yang disampaikan secara lisan untuk menciptakan suasana yang menyenangkan dan akrab dengan anak. Diharapkan dengan terciptanya suasana yang akrab dan menyenangkan dengan anak maka akan tumbuh perhatian anak dalam menyimak cerita dari awal hingga selesai, kemudian minat membaca anak terhadap buku cerita yang pernah didengarkan akan tumbuh. Sehingga semakin sering intensitas metode story telling di terapkan pada anak, maka keinginan anak 22 untuk membaca ulang buku cerita semakin bertambah sehingga anak yang telah terbiasa dengan dunia buku cerita bergambar maka kemampuan membaca anak akan meningkat lebih awal.

3. Kelemahan Manfaat Metode Story telling

Dokumen yang terkait

Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan Menggunakan Media Gambar Pada Siswa Kelas 1 Madrasah Ibtidaiyah Yahya Pondok Gede Bekasi Tahun Pelajaran 2015/2016

2 6 104

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN BERPERILAKU MULIA MELALUI Pengembangan Kemampuan Berperilaku Mulia Melalui Story Telling Di Kelompok B TK Dharma Wanita Krendowahono, Gondangrejo, Karanganyar Tahun Pelajaran 2013/2014.

0 1 14

PENDAHULUAN Pengembangan Kemampuan Berperilaku Mulia Melalui Story Telling Di Kelompok B TK Dharma Wanita Krendowahono, Gondangrejo, Karanganyar Tahun Pelajaran 2013/2014.

0 2 4

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN MEMAHAMI PERILAKU MULIA MELALUI STORYTELLING DI KELOMPOK B TK Pengembangan Kemampuan Berperilaku Mulia Melalui Story Telling Di Kelompok B TK Dharma Wanita Krendowahono, Gondangrejo, Karanganyar Tahun Pelajaran 2013/2014.

0 1 12

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI METODE SINTESA PADA ANAK KELOMPOK B TK Upaya Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan Melalui Metode Sintesa Pada Anak Kelompok B TK Jatirejo Kecamatan Ngargoyoso Kabupaten Karanganyar Tahun 2012-2013.

0 1 14

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN DENGAN METODE MULTISENSORI PADA ANAK KELOMPOK B2 DI TK PG Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan Dengan Metode Multisensori Pada Anak Kelompok B2 Di Tk Pg Tasikmadu Karanganyar Tahun Ajaran 2011 – 2012.

0 3 16

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN DENGAN METODE MULTISENSORI PADA ANAK Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan Dengan Metode Multisensori Pada Anak Kelompok B2 Di Tk Pg Tasikmadu Karanganyar Tahun Ajaran 2011 – 2012.

0 0 12

KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN PADA ANAK TK KELOMPOK B DI GUGUS 1 KECAMATAN SEYEGAN SLEMAN YOGYAKARTA.

1 8 191

KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN PADA ANAK TK KELOMPOK B DI GUGUS SIDOMUKTI MANTRIJERON YOGYAKARTA.

1 2 118

PENGARUH MOTIVASI ESTERNAL DAN MOTIVASI INTERNAL TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA TK BUDI MULIA DUA PANDEANSARI

1 3 11