Karakteristik Kemampuan Membaca Permulaan Anak

11 atau dibacakan. Selama pengalaman anak dengan membaca cerita bertambah, komentar-komentar dan pertanyaan-pertanyaan yang anak ajukan mulai mengarah pada nama-nama huruf, pembacaan kata-kata secara terpisah dari kalimatnya, atau usaha untuk melafalkan kata-kata Morrow, 1993: 123. Seperti yang dinyatakan Nurbiana Dhieni 2005: 9.3 tentang tanda-tanda kesiapan anak untuk belajar membaca adalah bahwa anak sudah dapat memahami bahasa lisan, mengucapkan kata-kata dengan jelas, mengingat kata-kata, mengucapkan bunyi huruf, menunjukkan minat membaca, dan membedakan suarabunyi dan objek-objek dengan baik. Berdasarkan uraian tersebut, peneliti menegaskan bahwa membaca permulaan yakni proses anak memahami bahasa lisan yang diperdengarkan guru melalui pembacaan cerita sehingga anak tertarik minatnya untuk membaca gambar dan berusaha melafalkan tulisan dan mencocokannya dengan gambar untuk meminimalisir terjadinya kesalahan dalam membaca.

2. Karakteristik Kemampuan Membaca Permulaan Anak

Perkembangan kemampuan membaca anak dapat dikategorikan kedalam beberapa tahap. Menurut Cochrane et.al Nurbiana Dhieni, 2008: 5.12 perkembangan kemampuan dasar membaca anak usia 4-6 tahun berlangsung dalam lima tahap , yakni: a tahap fantasi; b tahap pembentukan konsep diri; c tahap membaca gambar; d pengenalan bacaan; dan e tahap membaca lancar. 12 Menurut Tadkiroatun Musfiroh 2009: 8-9 berdasarkan penelitian yang dilakukan di barat, perkembangan membaca anak-anak dapat dikategorikan kedalam lima tahap, yaitu sebagai berikut: a. Tahap Magic Tahap magic yakni anak mulai berpikir bahwa buku merupakan sesuatu yang penting. Anak melihat-lihat buku, membawa-bawa buku, dan sering memiliki buku favorit. b. Tahap Konsep Diri Anak melihat diri sendiri sebagai pembaca, mulai terlihat dalam kegiatan “pura-pura membaca”, mengambil makna dari gambar, membahasakan buku walaupun tidak cocok dengan teks yang ada di dalamnya. c. Tahap Membaca Antara Anak-anak memiliki kesadaran terhadap bahan cetak print. Mereka mungkin memilih kata yang sudah dikenal, mencatat kata-kata yang berkaitan dengan dirinya, dapat membaca ulang cerita yang telah ditulis, dapat membaca puisi. Anak-anak mempercayai setiap silabel sebagai kata dan dapat menjadi frustasi ketika mencoba mencocokkan bunyi dengan tulisan. Pada tahap ini anak mulai mengenal alfabet. d. Tahap Lepas Landas Pada tahap ini anak-anak mulai mengguankan tiga sistem tanda ciri yakni grafofonil, semantik, dan sintaksis. Mereka mulai bergairah membaca, mulai mengenal huruf dari konteks, memperhatikan lingkungan huruf cetak dan membaca apa-apa disekitarnya, seperti tulisan pada kemasan, tanda-tanda. Resiko 13 bahasa dalam setiap tahap ini jika anak diberikan terlalu banyak perhatian pada setiap huruf. e. Tahap Independen Anak dapat membaca buku yang tidak dikenal secara mandiri, mengkonstruksikan makna dari huruf dan dari pengalaman sebelumnya dan isyarat penulis. Anak-anak dapat membuat perkiraan tentang materi bacaan. Materi berhubungan langsung dengan pengalaman yang paling mudah untuk dibaca, tetapi anak-anak dapat memahami struktur yang dikenal. Pendapat lain disampaikan oleh Goodchild 2004: 21-30 mengenai enam kategori dalam tahap perkembangan membaca, antara lain: a. Bayi 0 -15 bulan Kelompok usia ini menyukai buku yang dipenuhi dengan gambar-gambar yang jelas dan besar. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa bayi lebih senang dengan gambar hitam dan putih, namun itu hanya dalam beberapa bulan pertama setelah itu mereka lebih menyukai buku yang berwarna-warni. b. Batita 13 bulan-3 tahun Pada usia ini anak-anak senang mempunyai buku yang dapat disentuh dan dirasakan. Anak-anak senang jika mampu membolak-balik halaman dan “membaca” buku sendiri pada saat tenang. Anak-anak sudah mulai mempelajari bahwa cerita mempunyai awal dan akhir. Anak senang mendengarkan dan berperan serta dalam sajak anak-anak dan lagu anak-anak. 14 c. Prasekolah 2, 5- 5 tahun Pada tahap ini imajinasi anak mulai berkembang dan maju. Tahap prasekolah atau anak usia dini. Usia TK menjadi salah satu kategori pada tahap ini. Anak mulai mampu mengurutkan cerita-cerita sederhana dengan benar. Anak juga mempelajari aneka pelajaran penting tentang susunan buku, misalnya membaca buku dari kiri ke kanan atau mengetahui cara membuka-buka buku. d. Pembaca Pemula 5-6 tahun Pada usia ini anak-anak menjadi bersemangat untuk mulai mengartikan kata-kata dan kalimat-kalimat yang mereka lihat. Beberapa tahap pada kategori ini adalah sebagai berikut: 1 Pengenalan kata. Anak-anak mulai mengenal jenis kata yang lebih banyak, anak mulai berusaha menuliskan kata-kata dan meminta petunjuk cara menuliskan kata tersebut, mengenal bunyi yang berkaitan dengan kata yang di tulis dan menyuarakan kata itu perlahan untuk mendengarkan bunyinya. 2 Kepercayaan diri yang melambung. Pada masa inilah anak-anak menjadi lebih percaya diri dalam mengambil resiko. Saat anak membaca sendiri, mereka menggunakan jari-jari untuk menuntun pembacaan. Anak mulai mengenali kata yang bunyinya hampir sama, dan membuat kaitan sehingga kata-kata ini menjadi sajak, misalnya anjing, kucing, kambing. 3 Membaca tanpa bersuara. Yaitu membaca hanya dengan menggerakan bola mata dan gerakan bibir tanpa mengeluarkan suara atau dapat disebut dengan membaca di dalam hati. 15 Perkembangan membaca menurut Chall dalam Santrock, 2007: 363-365, ada lima tahapan menurut rentang usia atau tingkat kelas. Penjelasan tentang tahap perkembangan membaca antara lain sebagai berikut: 1 Tahapan 0 Rentang usia atau tingkatan kelas mulai dari lahir sampai dengan kelas satu. Anak-anak menguasai persyaratan-persyaratan membaca. Banyak anak mempelajari gerak membaca kiri-kanan dan tatanan membaca, mengidentifikasi huruf-huruf dan alfabet, serta menulis namanya, dan membaca kata-kata yang muncul di rambu-rambu jalan. 2 Tahapan 1 Rentang usia atau tingkatan kelas pada tahapan ini dari kelas satu sampai dua. Pada tingkat ini, anak mulai belajar membaca, anak memperoleh kemampuan membunyikan kata-kata menerjemahkan huruf-huruf menjadi bunyi dan menyampur bunyi menjadi kata-kata, dan anak melengkapi pembelajaran membaca dengan nama-nama dan bunyi-bunyi huruf. 3 Tahapan 2 Rentang usia atau tingkatan kelas pada tahapan ini dari kelas dua dan tiga. Ciri ciri dari tahap ini anak lancar dalam mengulang tiap-tiap kata dan keahlian membaca yang lain. Namun, belum dapat memahami makna yang dibaca. 4 Tahapan 3 Rentang usia atau tingkatan kelas pada tahapan ini dari tingkat 4 hingga 8. Pada tingkat 4 hingga 8, anak mampu memperoleh informasi dari media cetak, anak membaca untuk belajar. Namun, anak masih kesulitan memahami informasi 16 yang ditampilkan dari beragam sudut pandang dalam satu cerita. Pentingnya anak membaca berpengaruh pada pemahaman anak dalam berbagai mata pelajaran. 5 Tahapan 4 Rentang usia atau tingkatan kelas pada tahapan ini berada saat sekolah menengah atas. Banyak siswa menjadi pembaca-pembaca yang sangat kompeten. Anak mengembangkan kemampuan untuk memahami materi yang ditampilkan dari berbagai sudut pandang. Hal ini memampukan anak untuk mereduksikan literatur, sejarah, ekonomi, dan politik yang terkadang seperti seorang ahli. Berdasarkan beberapa teori di atas menegaskan bahwa kemampuan membaca permulaan pada anak usia dini memiliki beberapa tahap. Tahapan membaca anak usia dini dipengaruhi oleh kelompok usia, dan tingkatan kelas. Setiap tahapan memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Pada usia kelompok B3 yaitu usia 5-6 tahun anak berada pada tahap pembaca pemula yakni ditunjukkan dengan anak mampu membaca kalimat sederhana dengan menggunakan jari-jari untuk menuntun bacaan.

3. Jenis Metode untuk Mengembangkan Kemampuan Membaca Permulaan

Dokumen yang terkait

Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan Menggunakan Media Gambar Pada Siswa Kelas 1 Madrasah Ibtidaiyah Yahya Pondok Gede Bekasi Tahun Pelajaran 2015/2016

2 6 104

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN BERPERILAKU MULIA MELALUI Pengembangan Kemampuan Berperilaku Mulia Melalui Story Telling Di Kelompok B TK Dharma Wanita Krendowahono, Gondangrejo, Karanganyar Tahun Pelajaran 2013/2014.

0 1 14

PENDAHULUAN Pengembangan Kemampuan Berperilaku Mulia Melalui Story Telling Di Kelompok B TK Dharma Wanita Krendowahono, Gondangrejo, Karanganyar Tahun Pelajaran 2013/2014.

0 2 4

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN MEMAHAMI PERILAKU MULIA MELALUI STORYTELLING DI KELOMPOK B TK Pengembangan Kemampuan Berperilaku Mulia Melalui Story Telling Di Kelompok B TK Dharma Wanita Krendowahono, Gondangrejo, Karanganyar Tahun Pelajaran 2013/2014.

0 1 12

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI METODE SINTESA PADA ANAK KELOMPOK B TK Upaya Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan Melalui Metode Sintesa Pada Anak Kelompok B TK Jatirejo Kecamatan Ngargoyoso Kabupaten Karanganyar Tahun 2012-2013.

0 1 14

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN DENGAN METODE MULTISENSORI PADA ANAK KELOMPOK B2 DI TK PG Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan Dengan Metode Multisensori Pada Anak Kelompok B2 Di Tk Pg Tasikmadu Karanganyar Tahun Ajaran 2011 – 2012.

0 3 16

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN DENGAN METODE MULTISENSORI PADA ANAK Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan Dengan Metode Multisensori Pada Anak Kelompok B2 Di Tk Pg Tasikmadu Karanganyar Tahun Ajaran 2011 – 2012.

0 0 12

KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN PADA ANAK TK KELOMPOK B DI GUGUS 1 KECAMATAN SEYEGAN SLEMAN YOGYAKARTA.

1 8 191

KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN PADA ANAK TK KELOMPOK B DI GUGUS SIDOMUKTI MANTRIJERON YOGYAKARTA.

1 2 118

PENGARUH MOTIVASI ESTERNAL DAN MOTIVASI INTERNAL TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA TK BUDI MULIA DUA PANDEANSARI

1 3 11