pertanyaan atau isu terkait dengan pelajaran untuk dipikirkan oleh peserta didik. Guru memberi kesempatan kepada mereka memikirkan jawabannya.
Pada tahap selanjutnya guru meminta peserta didik berpasang-pasangan. Guru memberi kesempatan kepada pasangan-pasangan itu untuk berdiskusi
mengenai materi atau isu yang diajukan. Pada akhirnya hasil diskusi dibicarakan dengan pasangan seluruh kelas. Dalam kegiatan ini diharapkan
terjadi tanya jawab yang mendorong pada pengkonstruksian pengetahuan secara integratif.
Berbagai penelitian telah menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif teknik Think Pair Share mampu meningkatkan aktivitas individu.
Berdasarkan hal tersebut teknik Think Pair Share TPS diharapkan mampu meningkatkan aktivitas belajar akuntansi siswa kelas X Akuntansi 2 SMKN
Negeri 1 Godean tahun ajaran 20122013.
D. Pertanyaan Penelitian
1. Bagaimanakah model pembelajaran kooperatif teknik Think Pair Share TPS yang diterapkan melalui tiga tahapan utama yaitu tahap berpikir
sendiri think, tahap berdiskusi dengan pasangan pair, dan tahap mempresentasikan hasil diskusi share pada Kelas X Akuntansi 2 SMK
Negeri 1 Godean?
2. Bagaimanakah respon Siswa Kelas X Akuntansi 2 SMK Negeri 1 Godean setelah diterapkannya Model Pembelajaran Kooperatif Teknik
Think Pair Share TPS?
E. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan alur berpikir yang digunakan peneliti dalam kerangka berpikir, maka hipotesis tindakan yang digunakan adalah penerapan Model
Pembelajaran Kooperatif Teknik Think Pair Share TPS dapat meningkatkan Aktivitas Belajar Akuntansi siswa kelas X Akuntansi 2 SMKN
Negeri 1 Godean tahun ajaran 20122013.
48
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas Classroom Action Research dengan bentuk kolaborasi dan partisipatif. Bentuk kolaborasi di
sini adalah peneliti melakukan penelitian secara kolaborasi dengan guru mata pelajaran. Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi tingkat subjektivitas
peneliti. Sedangkan, bentuk partisipatif adalah peneliti terlibat dalam proses pembelajaran. Suharsimi Arikunto 2008: 2-3 menyebutkan pengertian dari
Penelitian Tindakan Kelas sebagai berikut:
1. Penelitian, kegiatan mencermati suatu objek, dengan menggunakan cara dan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau
informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti.
2. Tindakan, sesuatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu, yang dalam penelitian ini berbentuk rangkaian suatu
siklus kegiatan. 3. Kelas, adalah sekelompok siswa dalam waktu yang sama, menerima
pelajaran yang sama dan dari guru yang sama pula. Batasan yang tertulis untuk pengertian tentang kelas tersebut adalah pengertian lama,
untuk melumpuhkan pengertian yang salah dan dipahami secara luas oleh umum dengan “ruangan tempat guru mengajar”. Kelas bukan
wujud ruangan tapi sekelompok siswa yang sedang belajar. Maka penelitian tindakan kelas adalah suatu pencermatan terhadap
kegiatan yang sengaja dimunculkan, dan terjadi dalam sebuah kelas.
Sedangkan menurut Rochiati Wiriaatmadja 2009: 13, penelitian tindakan
kelas merupakan
cara yang
ditempuh guru
dalam mengorganisasikan pembelajaran dalam kelas mereka, melakukan perbaikan
dalam pembelajaran, dan melihat pengaruh yang nyata dari upaya tersebut.