48
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas Classroom Action Research dengan bentuk kolaborasi dan partisipatif. Bentuk kolaborasi di
sini adalah peneliti melakukan penelitian secara kolaborasi dengan guru mata pelajaran. Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi tingkat subjektivitas
peneliti. Sedangkan, bentuk partisipatif adalah peneliti terlibat dalam proses pembelajaran. Suharsimi Arikunto 2008: 2-3 menyebutkan pengertian dari
Penelitian Tindakan Kelas sebagai berikut:
1. Penelitian, kegiatan mencermati suatu objek, dengan menggunakan cara dan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau
informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti.
2. Tindakan, sesuatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu, yang dalam penelitian ini berbentuk rangkaian suatu
siklus kegiatan. 3. Kelas, adalah sekelompok siswa dalam waktu yang sama, menerima
pelajaran yang sama dan dari guru yang sama pula. Batasan yang tertulis untuk pengertian tentang kelas tersebut adalah pengertian lama,
untuk melumpuhkan pengertian yang salah dan dipahami secara luas oleh umum dengan “ruangan tempat guru mengajar”. Kelas bukan
wujud ruangan tapi sekelompok siswa yang sedang belajar. Maka penelitian tindakan kelas adalah suatu pencermatan terhadap
kegiatan yang sengaja dimunculkan, dan terjadi dalam sebuah kelas.
Sedangkan menurut Rochiati Wiriaatmadja 2009: 13, penelitian tindakan
kelas merupakan
cara yang
ditempuh guru
dalam mengorganisasikan pembelajaran dalam kelas mereka, melakukan perbaikan
dalam pembelajaran, dan melihat pengaruh yang nyata dari upaya tersebut.
Model dalam penelitian tindakan kelas digunakan sebagai bahan visualisasi mengenai langkah-langkah yang akan diambil dalam prosedur
penelitian. Adapun model penelitian tindakan kelas dapat digambarkan dalam bentuk bagan pada gambar berikut ini:
Gambar 1. Model Penelitian Tindakan Kelas Suharsimi Arikunto, 2008: 16
B. Tempat dan Waktu Penelitian