88
b. Peningkatan Kemampuan Membaca pada Siklus II
Peningkatan kemampuan membaca pada siklus I memperoleh data observasi serta perhitungan persentase dalam kemampuan membaca permulaan
lampiran 7 setelah setelah diinterpretasikan ke dalam empat tingkatan yang menunjukkan bahwa ketercapaian pada akhir siklus II sebagai berikut siswa
yang berada pada kriteria kurang sekali sebanyak 3 siswa, kriteria kurang sebanyak 1 siswa, kriteria cukup sebanyak 1 siswa, dan kriteria baik sebanyak
31 siswa. Peningkatan nilai rerata kemampuan membaca permulaan pada siklus I sebesar 8,33, yang kondisi awal 33,33 meningkat menjadi 41,45 dan
pada siklus II meningkat sebesar 52,78, yang kondisi awal 44,45 menjadi 86,11.
4. Peningkatan Proses Pembelajaran dan Kemampuan Membaca Siklus I ke
Siklus II
Kemampuan membaca permulaan siswa kelas I SD Kanisius Wirobrajan 1 mengalami peningkatan dan perkembangan. Hal ini dapat dilihat dari hasil
persentase pada tahap pra tindakan, siklus I sampai siklus II. Persentase kemampuan membaca pada tahap pra tindakan siswa mencapai kriteria baik
dengan mencapai 33,33, pada siklus I meningkat 8,33 menjadi 41,66, dan pada siklus II meningkat 44,45 menjadi 86,11. Dari persentase tersebut dapat
dibuat rincian bahwa hasil observasi kemampuan membaca permulaan pada tahap pra membaca memperoleh hasil yaitu 12 siswa mencapai kriteria yang
89
baik, 8 siswa mencapai kriteria yang cukup, 5 siswa mencapai kriteria yang kurang, dan 11 siswa mencapai kriteria kurang sekali. Pada tahap siklus I
memperoleh hasil yaitu 15 siswa mencapai kriteria yang baik, 13 siswa mencapai kriteria yang cukup, 3 siswa mencapai kriteria yang kurang, dan 5 siswa
mencapai kriteria yang kurang sekali. Pada tahap siklus II memperoleh hasil yaitu 31 siswa mencapai kriteria yang baik, 1 siswa mencapai kriteria yang
cukup, 1 siswa mencapai kriteria yang kurang, dan 3 siswa mencapai kriteria yang kurang sekali.
Hasil observasi di atas dapat disimpulkan bahwa pada siklus II ternyata masih terdapat siswa yang belum memenuhi kriteria baik membaca yaitu 1 siswa
berada pada kriteria kurang dan 3 siswa berada pada kriteria belum mampu menguasai indikator membaca. Meskipun peneliti dan guru sudah melakukan
observasi penilaian pada tahap pra tindakan sampai siklus II, ternyata masih ada beberapa anak yang belum mengalami peningkatan dalam membaca.
Peneliti dan guru menyadari bahwa hal tersebut dikarenakan setiap siswa memiliki kemampuan belajar yang berbeda-beda. Setiap siswa memiliki daya
tangkap mengenai materi pembelajaran yang tidak sama. Ada siswa yang mampu dengan cepat menerima pembelajaran dengan baik dan hasilnya maksimal.
Namun, masih ada juga siswa yang belum mampu menerima pembelajaran dengan baik sehingga hasil belajar yang dicapai belum maksimal dan belum
mencapai kriteria baik dalam membaca.