38
I. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kajian teori dan kerangka pikir, peneliti mengajukan hipotesis tindakan sebagai berikut. Penggunaan media kartu kata bergambar
dapat meningkatkan proses pembelajaran dan meningkatkan kemampuan membaca permulaan pada siswa kelas I SD Kanisius Wirobrajan 1
Yogyakarta.
J. Definisi Operasional
1. Membaca permulaan adalah tahapan proses belajar bagi siswa kelas rendah
agar siswa memiliki kemampuan menggunakan tulisan dalam bentuk huruf, suku kata, kata, dan kalimat dengan lafal dan intonasi yang tepat sehingga
siswa dapat menguasai cara menulis sebagai dasar untuk dapat membaca lanjut.
2. Media kartu kata bergambar adalah alat peraga praktis dan menarik bagi
kalangan siswa khususnya anak berkesulitan membaca yang sangat membutuhkan rangsangan untuk memicu kemampuan belajarnya khususnya
kemampuan membaca permulaan.
39
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Berdasarkan permasalahan
yang diteliti,
yaitu “Peningkatan kemampuan membaca permulaan melalui metode eja siswa kelas I SD
Kanisius Wirobrajan 1 Yogyakarta ”, maka penulis memilih jenis penelitian
tindakan kelas Classroom Action Research. Menurut Suharsimi, Arikunto. dkk 2008:3,penelitian tindakan kelas
merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara
bersamaan. Penelitian tindakan kelas ini merupakan suatu penelitian bersiklus yang dilakukan oleh guru berdasarkan permasalahan riil yang ditemui di kelas,
melalui langkah-langkah merancang, melaksanakan, dan merefleksikan tindakan secara kolaboratif, partisipatif, dan reflektif mandiri dengan tujuan
memperbaiki kualitas pembelajaran yang meliputi sistem, cara kerja, proses, isi, kompetensi, dan situasi, sehingga hasil belajar siswa dan kinerja guru
meningkat.
Penelitian tindakan kelas dilaksanakan melalui empat tahap yang
terdiri dimulai dari perencanaan planning, tindakan action, pengamatan observation, dan refleksi reflection.Raka Joni.dkk, 1998 :6-8. Dalam
tahap tersebut peneliti melakukan tindakan kemantapan melakukan tugas, memperdalam pemahaman, memperbaiki pembelajaran, dan refleksi yang
mencangkup analisis, sintesis, dan penilaian terhadap pengamatan proses atau hasil pembelajaran. Dalam proses tindakan biasanya muncul permasalahan
atau pemikiran baru sehingga menimbulkan perencanaan ulang, tindakan ulang, pengamatan ulang dengan disertai refleksi ulang. Dengan demikian
seterusnya sampai suatu permasalahan dapat teratasi.