9
2. Bagaimana meningkatkan kemampuan membaca permulaan dengan
menggunakan kartu kata bergambar pada siswa kelas I SD Kanisius Wirobrajan 1Yogyakarta?
E. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk 1
meningkatkan proses
pembelajaran membaca
permulaan dengan
menggunakan kartu kata bergambar pada siswa kelas I SD Kanisius Wirobrajan 1, dan
2 meningkatkan kemampuan membaca permulaan dengan menggunakan kartu
kata bergambar pada siswa kelas I SD Kanisius Wirobrajan 1.
F. Manfaat Penelitian
1. Siswa kelas I SD, dapat meningkatkan kemampuan membaca permulaan.
2. Guru kelas, lebih mudah dalam mengajar dan memilih metode yang tepat
untuk melaksanakan pembelajaran membaca permulaan di Kelas I sesuai dengan tema dan tujuan yang akan dicapai.
3. Peneliti, dapat menambah wawasan peneliti tentang metode mengeja dan
melaksanakan simulasi mengajarkan membaca permulaan yang sehingga dapat meningkatkan kemampuan membaca permulaan bagi anak yang
kesulitan belajar membaca.
10
4. Pembaca, dapat menambah pengetahuan mengenai metode mengeja yang
digunakan untuk meningkatkan kemampuan membaca permulaan bagi anak yang kesulitan belajar membaca permulaan.
11
BAB II LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA
A. Membaca Permulaan
1. Hakikat Pembelajaran Membaca
Pada hakikatnya ,
membaca merupakan suatu proses memahami dan merekonstruksi pesan atau makna yang terkandung dalam bahan bacaan.
Pesan atau makna yang terkandung dalam teks bacaan merupakan interaksi timbal balik, interaksi aktif, dan interaksi dinamis antara pengetahuan dasar
yang dimiliki pembaca dan kalimat-kalimat yang menyajikan fakta.Di samping itu, informasi yang tertuang dalam teks bacaan merupakan informasi
yang tersimpan dalam memori otakpikiran pembaca, atau dapat disebut dengan sumber informasi nonvisual.Kedua macam sumber informasi tersebut
perlu dimiliki secara berimbang oleh pembaca. Artinya ,
kemampuan mengenal informasi visual perlu diiringi dengan pengetahuan dasar yang
diperlukan untuk memahami suatu teks bacaan. Menurut Farida Rahim 2005:2, membaca pada hakikatnya adalah
sesuatu yang rumit yang melibatkan banyak hal, tidak hanya melafalkan tulisan, tetapi juga melibatkan aktivitas visual berpikir, psikolinguistik, dan
metakognitif. Sebagai
proses visual
membaca merupakan
proses menerjemahkan simbol tulisan huruf ke dalam kata-kata lisan. Sebagai
proses berpikir, membaca mencakup aktivitas pengenalan kata, pemahaman literal, interprestasi, membaca kritis, dan pemahaman kreatif.
12
Sebaiknya, pengetahuan dasar yang telah dimiliki juga perlu dilanjutkan dengan kemampuan memahami informasi visual yang ada pada
teks bacaan, atau kemampuan penunjang lain yang perlu dimiliki pembaca yaitu kemampuan menghubungkan gagasan yang dimiliki dengan cara
menggabungkan materi bacaan. Dalam kaitannya dengan pemahaman dan konstruksi pesan atau makna yang terkandung dalam teks bacaan,
membaca merupakan proses menafsirkan makna bahasa tulis secara tepat. Pengenalan
makna kata sesuai dengan konteksnya merupakan prasyarat yang diperlukan untuk memahami pesan yang terdapat pada bahan bacaan.
2. Pengertian Membaca Permulaan
Menurut Rita Wati 1996:43 membaca permulaan merupakan membaca awal yang diberikan kepada anak di kelas I dan II sebagai dasar
untuk pelajaran selanjutnya. seiring dengan itu Sahari 1994:11 mengemukakan membaca adalah: Kegiatan dalam menerapkan dalam
kemampuan berbahasa linguisti dengan melibatkan faktor biologis dan psikis yang di pengaruhi oleh lingkungan denagn huruf, suku kata, kata dan
kalimat sebagai objek bacaan sebagai tingkatan awal dalam belajar membaca Pembelajaran membaca di kelas I dan kelas II merupakan pelajaran
membaca tahap awal. Kemampuan membaca yang di peroleh anak di kelas I dan kelas II tersebut akan menjadi dasar pembelajaran membaca kelas-kelas
berikutnya. Supryadi 1993 mengemukakan b ahwa “ kemampuan membaca
yang di peroleh pada membaca permulaan akan sangat berpengaruh terhadap