57
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas classroom action research. Menurut Rochiati Wiriaatmadja 2006: 13, penelitian tindakan kelas
adalah penelitian yang dilakukan dengan mencobakan suatu gagasan perbaikan dalam praktek pembelajaran dan melihat pengaruh nyata dari upaya itu. Wina
Sanjaya 2010: 26 mengungkapkan bahwa, penelitian tindakan kelas adalah proses pengkajian masalah pembelajaran di dalam kelas melalui refleksi diri
dalam upaya untuk memecahkan masalah tersebut dengan melakukan berbagai tindakan yang terencana dalam situasi nyata serta menganalisis setiap pengaruh
dari perlakuan tersebut. Penelitian tindakan kelas dilakukan peneliti untuk mengetahui masalah kegiatan pembelajaran yang ada di dalam kelas dan
merencanakan suatu kegiatan untuk memecahkan suatu permasalahan tersebut. Penelitian tindakan kelas yang digunakan dalam penelitian ini dilaksanakan
secara kolaboratif yaitu adanya kerjasama antara guru dan peneliti dalam merencanakan, melaksanakan, dan merefleksikan tindakan yang telah dilakukan.
Guru bertugas melaksanakan tindakan sedangkan peneliti bertugas mengamati proses dan hasil tindakan.
B. Setting Penelitian
Sarwiji Suwandi 2010: 54, menyatakan bahwa setting penelitian yaitu mengacu pada waktu dan tempat penelitian dilakukan.
58
1. Lokasi Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di RA Krapyak, Triharjo, Sleman, Yogyakarta.
2.
Waktu Penelitian
Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus-September 2015.
C. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah siswa dan guru yang terlibat dalam pelaksanaan pembelajaran Sarwaji Suwandi, 2010: 55. Subjek penelitian ini adalah semua
anak kelompok B RA Krapyak yang berjumlah 26 anak, terdiri dari 16 anak perempuan dan 10 anak laki-laki.
D. Desain Penelitian
Desain penelitian merupakan keseluruhan proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan tindakan. Adapun rancangan desain Penelitian
Tindakan Kelas PTK yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan model Kemmis dan Mc. Taggart yang meliputi empat komponen
diantaranya: perencanaan planning, tindakan action, pengamatan observe, dan refleksi reflection seperti tampak pada gambar sebagai berikut:
59
Keterangan: Siklus I:
1. Perencanaan Plan 1
2. Tindakan Act 1
3. Observasi Observe1
4. Refleksi Reflect1
Siklus II: 1.
Perencanaan Plan 2 2.
Tindakan Act 2 3.
Observasi Observe 2 4.
Refleksi Reflect 2 Gambar 1.Desain Penelitian Tindakan Kelas
Model Spiral Kemmis dan Mc. Taggart Sumber: Wijaya Kusumah Dedi Dwitagama, 2011: 21
Berdasarkan prosedur penelitian di atas, maka penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan percaya diri anak dimulai dari tahap perencanaan, tindakan,
pengamatan, dan perefleksian. Setelah memulai tahap refleksi dan mendapatkan data mengenai perkembangan percaya diri anak yang belum sesuai dengan
indikator keberhasilan, maka dilakukan perbaikan perencanaan atau revise plan untuk meningkatkan percaya diri anak yang dilakukan pada Siklus selanjutnya.
Sesuai dengan model penelitian tindakan kelas tersebut, maka empat komponen di atas dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Perencenaan Planning
Tahap menyusun rancangan harus ada kesepakatan antara guru dan peneliti.
Rancangan dilakukan secara bersama antara guru yang melakukan tindakan dengan peneliti yang mengamati proses jalannya tindakan.
Tahap perencanaan merupakan proses merencanakan tindakan yang akan dilakukan untuk meningkatkan percaya diri anak kelompok B RA Krapyak.
Perencanaan dalam penelitian ini meliputi: