Membangun Percaya Diri Melalui Pendidikan

42 yang ia miliki sehingga dapat membantu pembentukan konsep diri yang positif, mempunyai rasa percaya diri dan harga diri karena anak merasa mempunyai kompetensi tertentu. d. Manfaat bermain untuk perkembangan aspek kognisi Banyak konsep dasar yang dipelajari atau diperoleh anak pra sekolah melalui bermain. Pada usia pra sekolah anak diharapkan menguasai berbagai konsep seperti warna, ukuran, bentuk, arah, besaran sebagai landasan untuk menulis, bahasa, matematika dan ilmu pengetahuan lain. Pengetahuan tersebut jauh lebih mudah diperoleh melalui kegiatan bermain. M. Tabroni dan Fairuzul M 2013: 43-45 menambahkan manfaat bermain dijelaskan sebagai berikut: a. Aspek fisik Bermain membutuhkan fisik yang sehat untuk melakukan gerakan-gerakan yang kecil dan besar, atau bahkan gerakan yang belum pernah dilakukan sama sekali. Ketika anak melakukan gerakan-gerakan tersebut, maka tubuh anak akan menjadi sehat. b. Aspek perkembangan motorik kasar dan halus Kegiatan bermain akan mendorong anak belajar membuat keputusan dan menyiasati suatu permainan sehingga memunculkan kecerdasan yang akan berimplikasi pada ketrampilan anak, baik ketrampilan motorik kasar maupun motorik halus. 43 c. Aspek sosial Melalui kegiatan bermain anak belajar untuk berinteraksi dengan orang lain dan menjalin hubungan baik dengan teman sebaya. Hasil dari interaksi ini anak akan belajar berbagi, sabar menunggu giliran, saling membantu sesama teman, dapat mengikuti peraturan permainan dan dapat belajar memecahkan masalah dengan bekerja sama. d. Aspek bahasa Aspek bahasa adalah ketrampilan anak dalam melakukan komunikasi verbal dan komunikasi sosial. Komunikasi verbal akan memberi masukan kepada anak tentang kosakata yang belum dimilikinya dari teman bermain tanpa disadari anak. Sementara itu, komunikasi sosial membentuk anak menjadi lebih mudah bergaul sehingga anak memiliki banyak teman. e. Aspek emosi dan kepribadian Melalui permainan anak memiliki rasa percaya diri dan merasa dihargai. Ketika anak mampu menyelesaikan tantangan atau tugas yang ada di permainan tersebut dan mendapatkan pujian dari orang disekelilingnya, anak akan mempunyai konsep diri positif dan harga diri yang tinggi sehingga dapat mempengaruhi tingkat kepercayaan diri anak. Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa manfaat dari bermain dan permainan yaitu sebagai cara yang dapat mengoptimalkan semua aspek perkembangan anak dan kepribadian anak. Terkait dengan penelitian ini jika dilihat dari manfaat bermain dan permainan pada aspek emosi yaitu salah satunnya dapat menumbuhkan dan memiliki percaya diri. 44

3. Tahapan Perkembangan Bermain

Rubin, Fein Vandenberg 1983 dan Smilansky 1968 dalam Andang Ismail, 2006: 41-42 menjelaskan tahapan perkembangan bermain anak yaitu: a. Bermain fungsional functional play Bermain fungsional biasanya tampak pada anak berusia 1-2 tahun berupa gerakan yang bersifat sederhana daan berulang-ulang. Kegiatan bermain ini dapat dilakukan dengan atau tanpa alat permainan. Kegiatan bermain pada usia ini, misalnya tepuk tangan, menggerakkan beberapa anggota tubuh seperti mata, tangan, kaki dan sebagainya. b. Bermain bangun membangun constructive play Bermain membangun sudah dapat terlihat pada anak berusia 3-6 tahun. Dalam kegiatan bermain ini, anak membentuk sesuatu, menciptakan bangunan tertentu dengan alat permainan yang tersedia misalnya balok, logo, puzzle, plastisin dan sebagainya. c. Bermain pura-pura make believe play Kegiatan bermain pura-pura mulai banyak dilakukan anak berusia 3-7 tahun. Pada kegiatan bermain pura-pura anak menirukan kegiatan orang yang pernah dijumpainya dalam kehidupan sehari-hari. Anak dapat menirukan kegiatan yang dilakukan guru, polisi, dokter, petani, pedagang, bahkan meniru pakaian yang dikenakannya ketika bermain pura-pura.

Dokumen yang terkait

PENGARUH PERMAINAN ULAR TANGGA TERHADAP KEMAMPUAN PENGARUH PERMAINAN ULAR TANGGA TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL BILANGAN PADA ANAK KELOMPOK B DI RA MISBAHUL FALAH KLAYUSIWALAN KECAMATAN BATANGAN KABUPATEN PATI.

0 2 15

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBAHASA MELALUI PERMAINAN ULAR TANGGA PADA ANAK KELOMPOK B Upaya Meningkatkan Kemampuan Berbahasa Melalui Permainan Ular Tangga Pada Anak Kelompok B (Kelompok Salman) RA Taqiyya Kartasura Sukoharjo Tahun Ajaran 2011/2012.

0 1 18

PENDAHULUAN Upaya Meningkatkan Kemampuan Berbahasa Melalui Permainan Ular Tangga Pada Anak Kelompok B (Kelompok Salman) RA Taqiyya Kartasura Sukoharjo Tahun Ajaran 2011/2012.

0 4 7

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBAHASA MELALUI PERMAINAN ULAR TANGGA PADA ANAK KELOMPOK B (KELOMPOK SALMAN) RA Upaya Meningkatkan Kemampuan Berbahasa Melalui Permainan Ular Tangga Pada Anak Kelompok B (Kelompok Salman) RA Taqiyya Kartasura Sukoharjo Tahu

0 2 18

Upaya Meningkatkan Kreativitas Anak Melalui Alat Permainan Edukatif Pada Kelompok B di Kelompok Bermain Islam Dan Upaya Meningkatkan Kreativitas Anak Melalui Alat Permainan Edukatif Pada Kelompok B di Kelompok Bermain Islam Dan Raudhatul Athfal Taqiyya

0 3 18

Upaya Meningkatkan Kreativitas Anak Melalui Alat Permainan Edukatif Pada Kelompok B di Kelompok Bermain Islam Dan Upaya Meningkatkan Kreativitas Anak Melalui Alat Permainan Edukatif Pada Kelompok B di Kelompok Bermain Islam Dan Raudhatul Athfal Taqiyya

0 1 19

PENINGKATAN RASA PERCAYA DIRI DAN KEMAMPUAN INTERAKSI SOSIAL MELALUI BERMAIN PERAN PADA ANAK KELOMPOK B Peningkatan Rasa Percaya Diri Dan Kemampuan Interaksi Sosial Melalui Bermain Peran Pada Anak Kelompok B Bustanul Athfal Aisyiyah Kunden Bulu Sukoh

0 0 15

PENGGUNAAN ALAT PERMAINAN ULAR TANGGA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA ANAK TAMAN KANAK-KANAK :Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Raudhatul Athfal (RA) Kelompok B di Parongpong Bandung Barat.

0 0 42

PENINGKATAN PERILAKU MORAL MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL PADA ANAK KELOMPOK B RA HARAPAN MULIA DI KECAMATAN MOYUDAN KABUPATEN SLEMAN.

1 5 218

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ANAK KELOMPOK B MELALUI PERMAINAN TANGGA LITERASI DI RA (RAUDHATUL ATHFAL) AL-BARAAKAH SARIHARJO NGAGLIK SLEMAN.

0 0 166