49
6 Bila anak yang menjadi bidak pertama sudah berhasil menyelesaikan tugas,
anak kembali ke kelompoknya. 7
Anak yang menjadi bidak kedua memulai permainan tidak dari kotak star tetapi dari kotak yang di dapat bidak sebelumnya.
8 Bila anak berhenti pada kotak yang ada gambar ujung bawah sebuah tangga,
maka anak naik ke atas tetapi jika anak berhenti pada kotak yang ada gambar kepala ular, maka anak turun ke bawah.
D. Kajian tentang Teori Belajar Behavioristik
1. Pengertian Teori Belajar
Sugihartono, dkk, 2008: 89 mengartikan teori belajar adalah seperangkat pernyataan umum yang digunakan untuk menjelaskan mengenai belajar. Slamet
Suyanto 2005: 82 menyatakan bahwa teori belajar pada anak usia dini adalah suatu pemikiran ideal untuk menerangkan apa, bagaimana, dan mengapa belajar
itu. Teori belajar dikembangkan dari kenyataan bahwa manusia secara alami memiliki kemampuan dan kemauan untuk belajar yang luar biasa. Kegiatan
pembelajaran pada anak Taman Kanak-kanak sebaiknya didasarkan atas teori belajar karena dapat digunakan untuk menyusun kegiatan pembelajaran dan untuk
mengetahui permasalahan yang muncul di kelas.
2. Pengertian Teori Belajar Behavioristik
Dalyono 2005: 30 mengungkapkan bahwa, teori belajar behavioristik merupakan tingkah laku manusia dikendalikan oleh penguatan reinforcement
dan hukuman punishment dari lingkungan. Pendapat Dalyono diperkuat oleh
50
pendapat Muhyidin, dkk 2014: 104 yang menyatakan bahwa teori behavioristik merupakan perilaku yang dapat dibentuk oleh respon yang diikuti oleh tindakan.
Belajar adalah perubahan tingkah laku sebagai akibat adanya interaksi antara stimulus dan respon. Belajar sebagai suatu proses perubahan tingkah laku di mana
penguatan reinforcement dan hukuman punishment perlu dilakukan sebagai stimulus untuk merangsang perilaku yang diinginkan dari peserta didik.
Sementara itu Slamet Suyanto 2005: 83, mengungkapkan bahwa Behavioral Learning Theory teori perilaku adalah perubahan perilaku yang
dapat diamati dan dapat diukur. Teori ini dapat digunakan untuk memprediksi dan mengontrol perubahan perilaku.
Berdasarkan pada beberapa definisi tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa teori belajar behavioristik merupakan perubahan tingkah laku manusia
yang dapat diamati sebagai akibat adanya interaksi antara stimulus dan respon. Perubahan tingkah laku tersebut dipengaruhi oleh ganjaran reward dan
penguatan reinforcement dari lingkungan. 3.
Macam Teori Belajar Behavioristik
Slamet Suyanto 2005: 83-85 menjelaskan macam teori belajar behavioristik. Berikut penjabaran macam teori belajar behavioristik:
a. Teori Kondisi Klasik Classical Conditioning Theory
Teori ini ditemukan oleh Ivan Petrovich Pavlov 1849-1936 dengan melakukan percobaan dengan menggunakan anjing, dimana ia memberikan
daging secara berulang-ulang dengan membunyikan bel terlebih dahulu. Setelah beberapa lama, setiap kali bel dibunyikan walaupun tanpa menggunakan daging,