Hipotesis Tindakan KAJIAN PUSTAKA
59
Keterangan: Siklus I:
1. Perencanaan Plan 1
2. Tindakan Act 1
3. Observasi Observe1
4. Refleksi Reflect1
Siklus II: 1.
Perencanaan Plan 2 2.
Tindakan Act 2 3.
Observasi Observe 2 4.
Refleksi Reflect 2 Gambar 1.Desain Penelitian Tindakan Kelas
Model Spiral Kemmis dan Mc. Taggart Sumber: Wijaya Kusumah Dedi Dwitagama, 2011: 21
Berdasarkan prosedur penelitian di atas, maka penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan percaya diri anak dimulai dari tahap perencanaan, tindakan,
pengamatan, dan perefleksian. Setelah memulai tahap refleksi dan mendapatkan data mengenai perkembangan percaya diri anak yang belum sesuai dengan
indikator keberhasilan, maka dilakukan perbaikan perencanaan atau revise plan untuk meningkatkan percaya diri anak yang dilakukan pada Siklus selanjutnya.
Sesuai dengan model penelitian tindakan kelas tersebut, maka empat komponen di atas dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Perencenaan Planning
Tahap menyusun rancangan harus ada kesepakatan antara guru dan peneliti.
Rancangan dilakukan secara bersama antara guru yang melakukan tindakan dengan peneliti yang mengamati proses jalannya tindakan.
Tahap perencanaan merupakan proses merencanakan tindakan yang akan dilakukan untuk meningkatkan percaya diri anak kelompok B RA Krapyak.
Perencanaan dalam penelitian ini meliputi:
60
a. Peneliti menyiapkan media yaitu papan permainan ular tangga edukatif.
b. Guru dan peneliti membuat RKH Rencana Kegiatan Harian.
c. Peneliti menyiapkan lembar observasi mengenai aktivitas siswa selama
mengikuti pembelajaran. d.
Peneliti menyiapkan alat untuk membuat dokumentasi kegiatan yang berupa foto.
2. Pelaksanaan Tindakan Acting
Pelaksanaan tindakan dalam penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan oleh guru sesuai dengan perencanaan, mengacu pada RKH yang telah disusun.
Pelaksanaan tindakan dalam meningkatkan percaya diri pada anak kelompok B RA Krapyak melalui permainan ular tangga edukatif yaitu dengan memberikan
kesempatan pada anak tampil di depan mengerjakan tugas untuk menunjukkan kemampuannya di hadapan guru serta teman-temannya, selanjutnya anak diberi
reward. 3.
Observasi Observing Observasi dilaksanakan selama proses pembelajaran berlangsung dengan
panduan observasi yang telah dibuat. Observasi dilakukan oleh peneliti selaku pengamat yang dibantu oleh beberapa orang mitra peneliti selama pelaksanaan
tindakan berlangsung. Beberapa hal yang penting untuk diamati yaitu perilaku dan aktivitas siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung. Pengambilan data
selain dengan menggunakan panduan observasi, pengamatan juga dapat menggunakan dokumentasi untuk memperkuat data yang telah ada dengan hasil
berupa foto-foto aktivitas anak selama proses pembelajaran.