Pengaruh Konsumsi Makanan Jajanan pada Murid Sekolah Dasar

Tabel 2.2. Kebutuhan Gizi Anak Sekolah Dasar No Kelompok Umur Berat Badan Kg Tinggi Badan Cm Energi KKal Protein Gram 1 Anak 7-9 tahun 25 120 1800 45 2 Anak Laki-laki 10-12 tahun 35 138 2050 50 3 Anak Perempuan 10-12 tahun 37 145 2050 50 Sumber : Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi 2004 Masa periode ini, yang umumnya mulai membandingkan segala sesuatu antara di rumah dan di luar rumah, juga mempunyai masalah gizi yang sering timbul menurut Adriani,dkk 2012, yaitu : 1. Anemia Defisiensi Gizi Anak usia sekolah yang lebih mengenal makanan jajanan akan mengendurkan keinginan untuk menyantap makanan yang lebih Bergizi sehingga anak pada usia ini akan lebih rentan mengalami anemia. Keadaan ini terjadi kerena terlalu sedikit kandungan zat besi dalam makanan yang dikonsumsi. Untuk mengatasi masalah ini, maka diperlukan bahan makanan yang mengadung zat besi yang berkualitas. Menurut Dinatia 2011 daging, hati, ikan dan ayam merupakan makanan yang mengandung zat besi yang berkualitas tinggi, artinya mudah dicerna. Zat besi juga dapat diperoleh dari pangan nabati seperti kacang kedelai, serelia, sayur-sayuran, dan buah-buahan tapi tidak mudah diabsorbsi oleh pencernaan. Makan bahan makanan yang mengandung vitamin C mempermudah penyerapan zat besi. Jadi, menu makanan di rumah yang terdiri dari lauk, sayur-sayuran, dan buah-buahan yang mengandung zat besi sangat bermanfaat mencegah anemia gizi besi. 2. Defisiensi Yodium Kekurangan yodium merupakan pembesaran kelenjar gondok yang sering disebut orang awam yaitu penyakit gondok atau nama ilmiahnya struma simplex. Pembesaran kelenjar gondok menurut Adriani,dkk 2012 terdapat lebih dari 30 diantara anak sekolah. 3. Karies Gigi Masalah karies gigi pada anak sekolah tidak pernah selesai diperbincangkan, hal ini dikarena pada anak usia ini terlalu sering makan cemilan yang lengket dan banyak mengandung gula. Adriani, dkk 2012 menyatakan bahwa karies gigi pada gigi sulung memang tidak berbahaya, namun kejadian ini biasanya berlanjut sampai anak memasuki usia remaja, bahkan sampai dewasa. Pada prinsipnya, makanan apapun dapat menimbulkan karies jika sesudah makan anak tidak dibiasakan menggosok gigi. Upaya mencegah karies pada anak usia sekolah selain tidak mengonsumsi makanan yang manis dan lengket yaitu menggosok gigi dengan pasta gigi berfluorida dan sebaiknya sesudah makan. 4. Berat Badan Berlebih Obesitas Kelebihan berat badan anak karena ketidakseimbangan antara energi yang masuk dan keluar. Berat badan yang berlebih harus menjadi perhatian yang serius, hal ini dikarenakan akan menimbulkan penyakit pada si anak. Aktifitas yang kurang dan jajanan makanan yang mengandung kadar lemak yang tidak terkontrol merupakan faktor pencetus terjadinya berat badan lebih. Jika anak sudah mengalami berat badan yang berlebihan sebaiknya laju pertumbuhan bertanyanya dihentikan atau diperlambat sampai proporsi berat terhadap tinggi badan kembali mencapai normal. Dan perlu diperhatikan ketika menghentikan atau memperlambat berat badan anak yaitu asupan atau angka kecukupan gizi anak dan mendorong anak untuk melakukan aktifitas fisik. 5. Berat Badan Kurang Tidak hanya berat badan berlebih saja yang harus menjadi perhatian publik tetapi berat badan kurang juga menjadi perhatian bersama. Kondisi ini mencerminkan kebiasaan makan yang buruk. Anak usia ini sudah mulai dapat memilih makanan yang disukainya dan gemar bermain. Dan biasanya makanan yang disukai jauh dari nilai Bergizi. Makanan Jajanan yang dikomsumsi, mempunyai pengaruh didalam tubuh. Makanan jajanan mempunyai keuntungan dan kerugian bagi kita khususnya bagi anak usia sekolah. Menurut Khomsan 2003 kebiasaan anak mengkonsumsi jajanan mempunyai keuntungan atau manfaat, yaitu: 1. Memenuhi kebutuhan energi. 2. Mengenalkan diversifikasi keanekaragaman jenis makanan. 3. Meningkatkan gengsi dengan teman-teman. Sedangkan menurut Irianto 2007, jika anak usia sekolah terlalu sering dan menjadikan makanan jajanan menjadi kebiasaaan dalam kehidupan. Maka akan berakibat negatif untuk kesehatannya. Dampak negatif yang timbul yaitu : 1. Nafsu makan menurun. 2. Makanan yang tidak higienis akan menimbulkan berbagai penyakit. 3. Salah satu penyebab terjadinya obesitas pada anak. 4. Kurang gizi sebab kandungan gizi pada jajanan tidak terjamin. 5. Pemborosan

8. Kerangka Konsep

Kerangka konsep ini menggambarkan bahwa yang akan diteliti adalah pengaruh metode ceramah dan permainan ular tangga terhadap perilaku murid tentang makanan jajanan. Untuk mengetahui pengetahuan, sikap dan tindakan murid sebelum dilakukan intervensi diukur dengan pre-test dan untuk melihat sejauh mana pengaruh metode tersebut diukur dengan post-test. Pre-Test Pos-Test Pre-Test Pos-Test Input Penelitian Output Penelitian Input Penelitian Output Penelitian Gambar 2.2 Kerangka Konsep Penelitian dengan Metode Ceramah dan Permainan Ular Tangga INTERVENSI Metode Permainan Ular Tangga Sikap Tindakan Metode Ceramah Pengetahuan Sikap Tindakan Pengetahuan Pengetahuan Sikap Tindakan Pengetahuan Sikap Tindakan EFEKTIF TIDAK EFEKTIF Hasil post-test Hasil post-test

2.9. Hipotesis Metode Ceramah

A. Ada pengaruh promosi kesehatan dengan menggunakan metode ceramah terhadap pengetahuan murid SD Negeri 060893 tentang konsumsi makanan jajanan. B. Ada pengaruh promosi kesehatan dengan menggunakan metode ceramah terhadap sikap murid SD Negeri 060893 tentang konsumsi makanan jajanan. C. Ada pengaruh promosi kesehatan dengan menggunakan metode ceramah terhadap tindakan murid SD Negeri 060893 tentang konsumsi makanan jajanan. D. Ada perbedaan promosi kesehatan antara metode ceramah dengan metode ular tangga. Metode Ular Tangga A. Ada pengaruh promosi kesehatan dengan menggunakan permainan ular tangga terhadap pengetahuan murid SD Negeri 060834tentang konsumsi makanan jajanan. B. Ada pengaruh promosi kesehatan dengan menggunakan permainan ular tangga terhadap sikap murid SD Negeri 060834 tentang konsumsi makanan jajanan. C. Ada pengaruh promosi kesehatan dengan menggunakan permainan ular tangga terhadap tindakan murid SD Negeri 060834 tentang konsumsi makanan jajanan. D. Ada perbedaan promosi kesehatan antara metode permainan ular tangga dengan metode ceramah.

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Jenis dan Rancangan Penelitian

Jenis penelitian ini adalah perlakuan semu quasi experiment dimana bentuk desain yang dipakai adalah desain Non-Equivalent Control Group untuk mengetahui pengaruh promosi kesehatan dengan menggunakan metode ceramah dan permainan ular tangga tentang konsumsi makanan jajanan di SD sekolah dasar terhadap peningkatan perilaku anak usia sekolah. Menurut Notoatmodjo 2002, rancangan ini sangat baik digunakan untuk evaluasi program pendidikan kesehatan dan untuk membandingkan hasi intervensi suatu program promosi kesehatan. Desain ini hampir sama dengan pre-test and post-test with control group design, hanya pada desain ini kelompok perlakuan dan kelompok kontrol tidak dipilih secara random Sugiono, 2001. Oleh sebab itu rancangan ini sering disebut juga Non-randomized Control Group Pre-test and Post-test Design Notoatmodjo, 2002. Dalam rancangan ini menggunakan kelompok perlakuan dan kelompok kontrol dan dilakukan observasi pertama pre- test yang memungkinkan peneliti dapat menguji perubahan yang terjadi setelah adanya perlakuan. Model Rancangan Cook dan Campbell 1979, yaitu: O1 a X 1 O1 aa O1 a X 2 O1 aa O2 b O2 bb O2 b O2 bb Gambar 3.1 Model Rancangan Penelitian Keterangan : O1 a = Pre-test pada kelompok perlakuan O1 aa = Post-tes pada kelompok perlakuan X 1 = Promosi kesehatan dengan metode ceramah X2 = Promosi kesehatan dengan metode permainan ular tangga O2 b = Post-test pada kelompok kontrol O2 bb = Pre-test pada kelompok kontrol Observasi yang dilakukan sebelum perlakuan O1 dan O3 disebut pre- test sedangkan observasi yang dilakukan sesudah perlakuan O2 dan tanpa perlakuan O4 disebut post-test. Perbedaan antara pre-test dan post-test dapat diasumsikan sebagai pengaruh dari perlakuan yang diberikan oleh peneliti Arikunto, 2006. Untuk metode ceramah kelompok perlakuan yaitu SD Negeri 060893 kelas A dan yang menjadi kontrol B sedangkan untuk metode permainan ular tangga kelompok perlakuan yaitu SD 060834 kelas A dan yang menjadi kontrol kelas B. 3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

3.2.1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar SD Negeri Nomor 060893 dan 060834, Kelurahan Sei Sikambing D, Kecamatan Medan Petisah Kota Medan. Sekolah ini dipilih sebagai lokasi penelitian atas dasar pertimbangan sebagai berikut : 1. Lokasi Sekolah lebih dekat dengan jalan raya sehingga memudahkan siswa lebih memilih jajanan di depan sekolah dari pada harus jajan di kantin sekolah. 2. Kantin sekolah menjual berbagai jenis jajanan seperti kue, roti, permen, kerupuk, minuman kemasan, sate padang, mie goreng dan lainnya.

Dokumen yang terkait

Pola Pertumbuhan Dan Pola Konsumsi Makanan Jajanan Anak SD Negeri 060884 Dan SD Perguruan Pahlawan Nasional Kota Medan Tahun 2005

0 36 85

Pengaruh Penyuluhan Dengan Metode Ceramah Dan Poster Terhadap Perilaku Konsumsi Makanan Jajanan Murid Di SD Kelurahan Pincuran Kerambil Kecamatan Sibolga Sambas Kota Sibolga Tahun 2011

32 158 107

Pengaruh Media Visual Poster dan Leaflet Makanan Sehat terhadap Perilaku Konsumsi Makanan Jajanan Pelajar Kelas Khusus SMA Negeri 1 Panyabungan Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2009.

23 120 95

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN METODE ULAR TANGGA TENTANG Pengaruh Pendidikan Kesehatan Dengan Metode Ular Tangga Tentang Pencegahan Penyakit Pes Terhadap Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Siswa SD Negeri 1 Selo Boyolali.

0 1 16

PENDAHULUAN Perbedaan Pengetahuan Anak Sekolah Dasar tentang Keamanan Makanan Jajanan Sekolah Setelah Mendapat Penyuluhan dengan Menggunakan Strategi Berbeda (Media Permainan Edukatif Ular Tangga dan Metode Ceramah) di SD N Soropadan Karangasem Surakarta

0 1 6

PENGARUH MEDIA PROMOSI KESEHATAN DENGAN PERILAKU JAJANAN MAKANAN SISWA

0 2 13

II. Perilaku Responden A. Pengetahuan Jawablah pertanyaan berikut ini dengan memberikan tanda silang (X) pada jawaban yang kamu pilih ! - Pengaruh Promosi Kesehatan Dengan Menggunakan Metode Ceramah Dan Permainan Ular Tangga Terhadap Peningkatan Perilaku

0 2 49

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Promosi Kesehatan - Pengaruh Promosi Kesehatan Dengan Menggunakan Metode Ceramah Dan Permainan Ular Tangga Terhadap Peningkatan Perilaku Murid Kelas V Tentang Konsumsi Makanan Jajanan Di Sd Negeri Kecamatan Medan Petisah Tahun

0 0 39

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah - Pengaruh Promosi Kesehatan Dengan Menggunakan Metode Ceramah Dan Permainan Ular Tangga Terhadap Peningkatan Perilaku Murid Kelas V Tentang Konsumsi Makanan Jajanan Di Sd Negeri Kecamatan Medan Petisah Tahun

0 1 12

PENGARUH PROMOSI KESEHATAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE CERAMAH DAN PERMAINAN ULAR TANGGA TERHADAP PENINGKATAN PERILAKU MURID KELAS V TENTANG KONSUMSI MAKANAN JAJANAN di SD NEGERI KECAMATAN MEDAN PETISAH TAHUN 2015 SKRIPSI

0 0 18