Metode Ceramah TINJAUAN PUSTAKA
kegiatan-kegiatan pembelajaran. Hal ini diakibatkan adanya kemampuan setiap orang untuk berkomunikasi atau menyampaikan pesan kepada orang lain
Anonim, 2013. Ceramah merupakan metode pembelajaran yang konvensional. Ceramah
jika terlalu sering digunakan tidak akan efektif. Menurut Suprayekti 2003: 32 metode ceramah perlu diperbaiki dalam penerapannya dengan cara:
1. Membangun daya tarik 2. Memaksimalkan pengertian dan ingatan
3. Melibatkan siswa 4. Memberikan penguatan.
Cara untuk membangun minat siswa pada saat guru menerapkan metode ceramah, yaitu:
1. Guru mengemukakan cerita atau visual yang menarik, seperti: anekdot, cerita fiksi, kartun, atau media visual yang menarik siswa
2. Kemukakan suatu problem 3. Kemukakan nilai positif dan manfaat
4. Berikan pertanyaan yang memotivasi siswa untuk memiliki rasa ingin tahu. Metode ceramah dalam penerapannya perlu memaksimalkan pemahaman
dan ingatan. Adapun cara yang dapat ditempuh untuk memaksimalkan pemahaman dan ingatan, yaitu:
1. Memberikan headlines dan kata kunci 2. Kemukakan contoh dan analogi
3. Gunakan media pembelajaran atau minimal alat bantu visual. Agar siswa tidak pasif, maka penerapan metode ceramah perlu melibatkan peserta didik.
Hal tersebut salah satunya dapat ditempuh dengan memberikan tantangan spot. Tantangan spot adalah penghentian ceramah secara periodik disertai
dengan memberikan tantangan kepada siswa untuk memberikan contoh dari konsep yang disajikan. Selain penggunaan tantangan spot, pemberian latihan-
latihan juga dapat melibatkan siswa dalam ceramah. Latihan-latihan yang diberikan diarahkan untuk memperjelas point-point yang telah disampaikan
dalam ceramah. Materi yang disampaikan melalu metode ceramah mudah terlupakan.
Kondisi tersebut perlu diatasi dengan memberikan daya penguat ceramah. Adapun cara untuk memberikan daya penguat dalam metode ceramah, yaitu: aplikasi
masalah dan review. Aplikasi masalah adalah pemberian masalah atau pertanyaan pada siswa untuk diselesaikan dengan memanfaatkan informasi yang diberikan
pada saat ceramah. Selain itu, penguatan dapat diberikan dengan memberikan review. Review dalam hal ini siswa diminta mengulas ceramah yang telah
disampaikan. Namun, dalam beberapa penelitian atau pembelajaran metode ceramah
efektif dilakukan dari pada metode lain, diantaranya yaitu:
1.
Penelitian yang dilakukan oleh Dinatia 2011 menyebutkan bahwa penyuluhan dengan metode ceramah dan poster berpengaruh dalam
meningkatkan perilaku konsumsi makanan jajanan murid. 2. Penelitian yang dilakukan oleh Dhamayanti, dkk 2005 tentang promosi
kesehatan jiwa melalui metode ceramah dengan role-play pada keluarga penderita skizofrenia dan tokoh masyarakat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta
terbukti bahwa promosi kesehatan dengan metode ceramah berpengaruh terhadap peningkatan pengetahuan.
3. Hasil penelitian juga menunjukkan ada pengaruh metode ceramah dengan audio visual dan poster kalender terhadap perilaku ibu balita gizi kurang dan
gizi buruk. Diketahui metode ceramah dengan poster kalender lebih efektif dibandingkan audio visual Muchtar, 2011.
4. Jayanti 2010, hasil uji t-test menunjukkan penyuluhan dengan metode ceramah lebih efektif untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap ibu balita
di Kecamatan Medan Denai. 5. Sedangkan menurut Ahmadi 2010 efektivitas penyuluhan dengan metode
ceramah terhadap pola konsumsi jajanan anak sekolah yang mengandung pemanis buatan di SD Negeri No. 2 Lhoksukon Kabupaten Aceh Utara,
menunjukkan bahwa penyuluhan efektif untuk menurunkan angka rata-rata pola konsumsi jajanan anak sekolah yang mengandung pemanis buatan
dengan derajat kepercayaan 95 atau p0,05.