untuk gerak dan aktifitas fisit serta aktifitas metabolisme di dalam tubuh. Zat gizi yang dapat menghasilkan energi terbesar dari ketiga zat gizi tersebut
adalah lemak. Contoh bahan panganmakanan yang berfungsi sebagai sumber energi antara lain:
a. Nasi, jagung, talas, singkong, ubi, gandum yang merupakan sumber karbohidrat;
b. Margarine dan mentega merupakan sumber lemak; c. Kacang-kacangan, ikan, daging, telur dan sebagainya merupakan sumber
protein.
2. Sebagai sumber zat pembangun
Zat gizi yang termasuk dalam kelompok ini adalah protein, lemak, mineral dan vitamin. Namun demikian, zat gigi yang memiliki peranan dominan
dalam proses pertumbuhan adalah protein. Protein memiliki fungsi sebagai pembentuk sel-sel pada jaringan tubuh manusia. Jika kekurangan
mengonsumsi protein maka pertumbuhan dan perkembangan manusia terhambat. Selain itu, protein juga berfungsi untuk menggantikan sel-sel
tubuh yang rusak dan mempertahankan fungsi organ tubuh.
3. Sebagai sumber zat pengatur
Proses metabolisme di dalam tubuh perlu pengaturan agar terjadi keseimbangan. Zat gizi yang berfungsi untuk mengatur proses metabolisme di
dalam tubuh adalah mineral, vitamin, air dan protein. Namun yang memilki fungsi utama sebagai zat pengatur adalah mineral dan vitamin.
2.7. Pengaruh Konsumsi Makanan Jajanan pada Murid Sekolah Dasar
Periode ini anak sekolah dasar dimulai pada usia 7-12 tahun, dimana dalam usia ini anak-anak sudah jauh lebih mandiri. Anak mulai membandingkan
segala sesuatu di rumahnya dengan yang ia temui di luar, baik di sekolah maupun di rumah teman-temanya. Norma-norma moral yang tadinya absolute di rumah,
kini menjadi relatif. Oleh karena itu, anak-anak dalam usia ini suka membantah dan membanding-bandingkan Irwanto, 2002.
Menurut Behrman 2004 dalam Sulistyo ningsih 2011, Selama usia sekolah, pertumbuhan tetap terjadi walau tidak dengan kecepatan pertumbuhan
sehebat yang terjadi sebelumnya pada masa bayi atau pada masa remaja nantinya. Rata-rata pertumbuhan tiap tahun seorang anak pada usia sekolah adalah berkisar
3-3,5 kg untuk berat dan sekitar 6 cm untuk ketinggian. Pada periode ini tetap mempunyai dorongan pertumbuhan yang biasanya bertepatan dengan masukan
dan nafsu makan seorang anak berkurang. Nafsu makan seorang anak dapat dipengaruhi oleh media massa dan
lingkungan seperti guru, dan teman sebayanya Sulistyoningsih, 2011. Peningkatan pengaruh guru dan teman sebaya berdampak terhadap perilaku
perihal pola dan jenis makanan pilihan mereka. Anak secara tiba-tiba meminta suatu jenis makanan baru atau menolak makanan, akibat rekomendasi dari teman
sebayanya. Rekomendasi yang diberikan teman sebaya belum tentu aman dan gizi yang terkandung dalam makanan juga belum tentu sesuai yang dibutuhkan
tubuhnya. Padahal kebutuhan masing-masing zat gizi dapat dilihat pada table dibawah ini.