Promosi Kesehatan TINJAUAN PUSTAKA
Promosi kesehatan adalah suatu pendekatan edukatif untuk menghasilkan perilaku individu atau masyarakat yang diperlukan dalam peningkatan dan
mempertahankan gizi yang baik Suhardjo, 2003. Promosi kesehatan atau pendidikan gizi selalu dimaksudkan agar anak didik mengubah perilaku konsumsi
pangan menuju perilaku yang lebih baik. Pendidikan gizi sangat diperlukan untuk meningkatkan pengetahuan gizi murid, membentuk sikap positif terhadap
makanan Bergizi dalam rangka membentuk kebiasaan makan yang baik Khomsan, 2000.
2.2. Metode dan Media Promosi Kesehatan 2.2.1. Jenis-jenis Metode Promosi Kesehatan
Metode yang ditawarkan menurut Notoatmodjo 2007 dalam promosi kesehatan dibagai menjadi 3 tiga, yaitu:
1. Metode Pendidikan Individual Perorangan Dalam metode ini, penyuluh berhubungan secara langsung maupun tidak
langsung dengan sasarannya secara perorangan. Metode ini sangat efektif karena sasaran dapat secara langsung memecahkan masalahnya dengan
bimbingan khusus dari penyuluh. Dasar digunakannya pendekatan individual ini karena setiap orang
mempunyai masalah atau alasan yang berbeda-beda sehubungan dengan penerimaan atau perilaku baru tersebut. Bentuk pendekatan ini dapat
dilakukan dengan 2 dua cara, yaitu: a. Bimbingan dan penyuluhan guidance and counceling
Dengan cara ini kontak antara sasaran dengan peneliti lebih intensif, masalah yang ada pada sasaran dapat dibantu sehingga sasaran sukarela,
berdasarkan kesadaran dan penuh pengertian akan menerima perubahan perilaku yang baru.
b. Wawancara Interview Cara ini merupakan bagian dari bimbingan dan penyuluhan, hanya saja
peneliti dapat menggali informasi lebih untuk dapat mengarahkan perilaku sasaran menjadi lebih baik.
2. Metode Pendidikan Kelompok Dalam metode ini, penyuluh berhubungan dengan sasaran penyuluhan secara
kelompok. Metode ini cukup efektif karena sasaran dibimbing dan diarahkan untuk melakukan suatu kegiatan yang lebih produktif atas dasar kerjasama.
Dalam pendekatan kelompok ini dapat terjadi pertukaran informasi dan pertukaran pendapat serta pengalaman antara sasaran penyuluhan dalam
kelompok yang bersangkutan. Selain itu, memungkinkan adanya umpan balik dan interaksi kelompok yang memberi kesempatan bertukar pengalaman
maupun pengaruh terhadap perilaku dan norma anggotanya Lucie, 2005. Dan yang harus diingat pada metode ini adalah besarnya kelompok sasaran
akan berkaitan dengan efektivitas metode yang akan digunakan. Metode ini dibagi menjadi 2 dua, yaitu:
a. Kelompok besar Sasaran penyuluhan pada kelompok ini lebih dari 15 lima belas orang.
Metode yang baik untuk kelompok ini adalah metode ceramah dan seminar b. Kelompok kecil
Sedangkan sasaran penyuluhan pada kelompok ini kurang dari 15 lima belas orang. Metode yang digunakan dapat berupa diskusi kecil, curah