Manasik Haji. Dimana 46 merasakan cukup puas terhadap Pelayanan Informasi. Dimana 41,7 merasa cukup puas terhadap

masukan positif dari jamaahnya agar selalu tercipta keharmonisan sesama jamaah haji.

h. Komunikasi. Dimana 35,5 merasa puas terhadap komunikasi kerja

ketua kloter 32. Dalam komunikasi kerja seorang ketua mencakup 3 aspek komponen dari respon itu sendiri, baik itu bagaimana cara mengetahui keadaan sekitar, kemudian menentukan sikap apa yang pantas dan sesuai dengan kondisi tersebut dan bertindak tegas dengan maksud menertiban suasana dan menjaga kemakburan haji jamaah haji kelompok terbangnya sampai nantinya tiba di tanah air Indonesia. Secara keseluruhan, pelayanan dari petugas Kloter 32 JKG terhadap seluruh jamaah sudah sesuai dengan SOP masing-masing. Petugas Maktab 40 Mekkah sangat kooperatif kepada Ketua KloterTPHI 32 JKG, termasuk hal-hal yang sangat dibutuhkan oleh Kloter 32 JKG. Menurut penilaian sebagian besar jamaah haji 48 Kloter 32 yang melaporkan kepada TPHI pada saat didalam pesawat menuju Bandara Halim Perdanakusuma Jakarta, bahwasannya petugas Kloter 32 JKG telah melaksanakan tugas pelayanan dan bimbingan dengan baik, terutama ketua kloter yang intens terhadap segala hal yang berkaitan dengan kebutuhan jamaah haji. Dikutip dari: Catatan Sukses Penyelenggaran Haji Tahun 2013, bahwa Kementerian Agama khususnya Penyelenggara Ibadah Haji telah sukses melakukan seleksi atau rekrutmen petugas haji dengan sebaik-baiknya sesuai dengan kompetensi dan pengalaman masing-masing.

B. Saran

Berdasarkan uraian kesimpulan diatas, maka penulis dapat sampaikan sedikit masukan atau saran kepada petugas haji Indonesia yang kiranya dapat memberikan manfaat bagi petugas haji Indonesia, khususnya TPHI Kloter 32 JKG, yaitu: 1. Hendaknya petugas haji TPHI lebih komunikatif kepada seluruh jamaah hajinya agar mereka mengenal baik ketua kelompok terbangnya dan mengajarkan beberapa bahasa asing bahasa Arab dan bahasa Inggris yang sering digunakan dalam keseharian baik untuk membeli makanan maupun untuk menanyakan arah jalan. Dimaksudkan agar para jamaah haji bisa lebih mandiri meskipun tanpa pengawasan langsung dari petugas. 2. Alangkah baiknya jika seorang ketua Kloter lebih siap dan sigap dalam segala hal permasalahan yang terjadi selama proses perhajian supaya dapat meminimalisir keadaan jamaah yang terkadang emosional. Dengan adanya hasil penelitian ini, harapan penulis kedepannya Kementerian Agama agar terus memperoleh petugas haji yang profesional dan dedikatif, Kementerian Agama dapat melakukan rekrutmen yang selektif yang diseimbangkan dengan kinerja dari para petugas haji. Karena dengan pemilihan petugas haji yang profesional akan menciptakan kesatuan manajerial yang baik pula untuk perhajian Indonesia dari tahun ke tahun.