Jamaah Haji Kelompok Terbang Petugas Haji Yang Menyertai Jamaah Haji

Berikut adalah struktur penyelenggaraan ibadah haji dan struktur petugas kloter 21 : Gambar 2.2 STRUKTUR ORGANISASI KLOTER Bagan 2.2 21 Slide Pelatihan Petugas Haji 2013. TPHI TKHI KARU JEMAAH HAJI TPHD DAN TKHD KAROM TPIHI Gambar 2.3 STRUKTUR ORGANISASI PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI Permanen Sistem PUSAT Arab Saudi Tingkat Provinsi Tingkat KabupatenKota Sumber: Slide Pelatihan Petugas Haji 2013. KEMENTERIAN AGAMA RI LembagaIntansi Terkait Kementerian Terkait Direktorat Jenderal Penyelenggaran Haji dan Umrah  Sekretariat  Direktorat Pembinaan Haji dan Umrah  Direktorat Pelayanan Haji  Direktorat Pengelolaan Dana Haji LembagaInstansi Terkait Bendahara BPIH  Kepala Staf  Sekretaris Koordinator Provinsi Bendahara BPIH Sektor Luar Negeri Kepala Kantor Misi Haji Indonesia  Koordinator Untuk Arab Saudi  Koordinator Harian Koordinator KabupatenKo ta LembagaInstansi Terkait  Kepala Staf  Sekretaris Mekanisme pengelompokkan bimbingan calon jamaah haji diatur berdasarkan pertimbangan domisili jamaah dan keluarga. Setiap 11 orang calon jamaah haji dikelompokkan dalam 1 regu dan setiap 4 regu 44 orang dikelompokkan dalam satu rombongan. Penugasan pembimbing diatur oleh Kepala Kantor Kementerian Agama KabupatenKota. 22 Dalam pelaksanaannya petugas yang menyertai jamaah diberikan buku panduan dan monitoring pelaksanaan tugas sekaligus menjadi bahan laporan kinerja.Sedangkan PPIH pusat, embarkasi, dan Arab Saudi pengendalian dilakukan oleh pimpinan masing-masing sesuai dengan tugas dan fungsinya. Pada akhir operasional penyelenggaraan ibadah haji, PPIH pusat, embarkasi, dan Arab Saudi menyusun laporan pelaksanaan tugas sebagai bahan rapat kerja evaluasi nasional penyelenggaraan ibadah haji. 23 Adapun struktur dari Panitia Penyelenggara Ibadah Haji pusat sebagai berikut: 22 http:perjalananumroh.com. 23 Anggito Abimanyu. Op., Cit. h. 196. Gambar 2.4 STRUKTUR ORGANISASI PANITIA PENYELENGGARA IBADAH HAJI PPIH PUSAT Sumber: Slide Pelatihan Petugas Haji 2013. SEKSI PENERANGAN SEKSI MEDIA CENTER HAJI MCH SEKSI HUMAS SEKSI KEAMANAN SEKSI KESEHATAN SEKSI PELAPORAN DAN EVALUASI SEKSI PENGUMPULAN DAN PENGELOLAAN SEKSI MONITORING BID. KESEHATAN DAN KEAMANAN BID. HUMAS. DAN PENERANGAN BID. PENGENDALIAN OPERASIONAL SEKSI TATA USAHA SEKSI PERLENGKAPAN DAN TEKNIK SEKSI KEUANGAN SEKSI URUSAN DALAM SEKRETARIS WK. SEKRETARIS Ketua WK. Ketua 1 WK. Ketua 2 WK. Ketua 3 Penanggung Jawab PENGARAH

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif, yaitu hasil penelitian yang kemudian diolah untuk diambil kesimpulannya, artinya penelitian yang dilakukan adalah peneliti tidak membuat perbandingan variabel pada sampel yang lain, dan mencari hubungan variabel itu dengan variabel yang lain. 24 Sehingga menghasilkan kesimpulan yang akan memperjelas gambaran mengenai objek yang diteliti. Penelitian ini juga didukung dengan pendekatan kualitatif. Hal tersebut sejalan dengan Kaplan yang dikutip oleh Neuman bahwa pada umumnya penelitian sosial menggunakan kombinasi analisis logika yang dikonstruksikan kuantitatif dan logika dalam praktek kualitatif, walaupun proporsi dari masing-masing tipe logika tersebut bervariasi. Penelitian menggunakan metode kuantitatif yang didukung dengan pendekatan kualitatif yang dilakukan secara bergantian dengan tujuan untuk saling melengkapi gambaran hasil studi mengenai fenomena yang diteliti dan untuk memperkuat analisis penelitian. 24 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif-Kualitatif dan RD, 2011.hal. 8. 28

B. Subyek dan Obyek Penelitian

Subyek penelitian ini adalah orang atau sekelompok orang yang dapat memberikan informasi. Mereka adalah ketua kloter 32, ketua rombongan dan para jamaah haji kloter 32 provinsi Banten tahun 2013. Obyek penelitian ini adalah respon jamaah haji terhadap pelayanan dari ketua kloter 32 provinsi Banten dengan mengukur kualitas kinerjanya.

C. Tempat dan Waktu Penelitian

Kegiatan dan penelitian ini dilakukan di dua tempat yaitu Arab Saudi dan Indonesia kloter 32 tingkat provinsi Banten. Sedangkan waktu penelitian dilakukan pada saat penulis menunaikan ibadah haji pada kloter 32 provinsi Banten 40 hari, terhitung dari tanggal 03 Oktober-12 November tahun 1434 H2013 M. dan penulis melanjutkan penelitian pada kloter bersangkutan dimulai daripertengahan bulan Februari sampai awal bulan April 2014.

D. Populasi dan Sampel

Adapun populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a Populasi yang menjadi objek penelitian ini adalah berjumlah 449 jamaah dari 10 rombongan haji kloter 32 JKG provinsi Banten pada tahun 2013. b Sedangkan model sampel yang diambil adalahpurposive sampling,yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Karena pengambilan sampel dari anggota populasi dilakukan dengan mempertimbangkan dalam pemilihan jamaahnya yang lebih menguasai dan memahami tentang haji di kloter 32 pada setiap rombongannya. 25 Oleh karena itu penulis mengambil sampel sebanyak 50 orang dari 10 rombonganjamaah haji kloter 32 provinsi Banten. c Jumlah sampel dalam penelitian ini menggunakan metode Slovin dengan rumus : Dimana, n = jumlah sampel N = populasi e = persentase kesalahan yang ditolerir 14 = = 46 responden, namun penulis menambahkan 4 responden. Jadi, sampel penelitian menjadi 50 responden.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian ini menggunakan metode survei, yaitupenelitian yang menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data yang tepat. Pengumpulan data ini dengan mengambil sampel dari objek populasi tetapi dapat mencerminkan populasi dengan memperhatikan keseimbangan antara jumlah variable, akurasi, tenaga, waktu dan biaya. 26 25 Prof. Dr. Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan RD. Cet. 14. Bandung: Alfabeta, 2011 h. 85. 26 http:sirusa.bps.go.id Tabel 3.1 Operasional Variabel Peneltian Variabel Dimensi Indikator Respon Jamaah Haji A. Kognitif B. Afektif C. Konatif A. Pengetahuan 1. Kecerdasan 2. Keterampilan B. Perasaan 1. SukaSenang 2. Percaya Diri C. Kecenderungan 1. Berandai-andai 2. Tindakan 3. Kebiasaan Kinerja Ketua Kloter 32 A. Kualitas Kerja B. KecepatanKetepatan Kerja A. 1. Mengguasaimateri manasik haji. 2. Pelayanan informasi yang mudah. 3. Pelaksanaan ibadah haji dan umroh sesuai program yang direncanakan. B. 1. Kecakapan dan kemampuan untuk cepat tanggap terhadap kritikan dan keluhan yang disampaikan oleh jamaah. 2. Ketepatan dalam menentukan petugas yang