Standar Kompetensi Kerja yang Dimiliki Oleh Para Lulusan

akuntansi kepada para lulusannya. Adapun nilai kompetensi keahlian yang dimiliki oleh para lulusan adalah sebagai berikut: Tabel 4.5 Daftar Nilai No Nama Angkatan Ke Nilai Rata-Rata 1. Rio Hendi I 73,6 2. Indri Budi Utami I 66,7 3. Resmawati II 79,5 4. Imas Masykuroh II 78,4 5. Rizki Muthoharoh III 88,6 6. Dimas Prabowo III 70 7. Yuniarti Salamah IV 80,86 8. Rr. Mega Yuniawati IV 79,9 RATA-RATA 77,95 Berdasarkan penilaian tersebut, bisa kita lihat bahwa para lulusan memiliki nilai kompetensi keahlian yang cukup baik dengan rata-rata 77,95. Nilai tersebut nantinya tentu akan menjadi pertimbangan para pemilik perusahaan yang akan merekrut mereka menjadi pegawai. Pimpinan kelompok belajar menyatakan bahwa: Pengurus kelompok belajar sengaja memberikan nilai yang baik, meskipun pada kenyataannya keahlian mereka tidak sesempurna nilai yang tertera di ijazah, karena kami pun menyadari bahwa sekolah ini terbatas dalam memberikan pengajaran kepada mereka. Akan tetapi, kesengajaan kami memberi nilai tersebut adalah untuk memudahkan mereka dalam mencari pekerjaan. 5 Hal tersebut menunjukan bahwa sertifikat yang dikeluarkan tersebut, hanya sebagai formalitas untuk memberikan keleluasaan para lulusan dalam mencari pekerjaan. Meskipun begitu, para lulusannya mampu mendapatkan pekerjaan dalam berbagai bidang pekerjaan yang sama halnya dengan para lulusan sekolah formal lainnya. 5 Ibid Akan tetapi, sekolah tetap memotivasi para lulusannya agar mereka meningkatkan pengetahuannya, sehingga ketika nanti sudah bekerja tidak terjadi kesenjangan antara nilai yang diperoleh dengan kompetensi yang mereka miliki. Hal tersebut terbukti, ketika banyak lulusan yang bekerja di profesi tertentu tetapi para lulusan tersebut tidak pernah mengalami pemecatan atau masalah besar di perusahaan, justru mereka mampu bertahan sampai sekarang. Kompetensi yang diberikan kelompok belajar kepada para siswanya mengacu pada kebutuhan pasar dan standar kompetensi kerja nasional Indonesia. Berdasarkan pernyataan yang dikemukakan oleh Kepala Pelaksana Kelompok Belajar bahwa “Rata-rata lulusan Ar- Rahman banyak diserap oleh dunia kerja dan bahkan pada saat melamar pun mereka bisa mengalahkan para lulsan sekolah formal”. 6 Materi yang paling banyak mereka gunakan di dunia kerja adalah komputer, akuntansi dan ekonomi. Menjalankan pekerjaan sesuai profesi, tentunya harus mampu mengikuti tuntutan dari perusahaan, tuntutan yang mereka dapatkan berupa: Tabel 4.6 Tuntutan dan Hambatan Dalam Bekerja No Pekerjaan Tuntutan Hambatan 1. PT. Demo Power Indonesia sebagai SPG Event Target Penjulan Teguran dari konsumen ketika salah memperkenalkan produk 2. Admin Griya Yatim dan Dhuafa Sopan santun dan pengetahuan agama. Teguran dari donatur karena salah memberikan 6 ibid informasi. 3. Kasir Mr.Beef Disiplin terhadap peraturan Pembukuan terhadap penjualan 4. Admin Kantor Notaris Secara langsung tidak ada, tapi secara tidak langsung dituntut untuk menguasai pengetahuan di bidang hukum. Kurangnya pengetahuan mengenai hukum dan notaris 5. Staff Killiney Kopitian Bintaro Xchange Jujur dan rajin Tidak ada 6. Security Loss Prevention Floor Giant CBD Ciledug Menangkap pencurian dan pembuat kerusuhan di Toko Tidak ada 7. Staff Kedai PT. Pertamina Retail Harus menguasai kasir, bagian penjualan dan retur, karena bekerja sendirian di kios kecil. Sebelum expected barang harus diretur dan dikirimkan ke pusat dan tidak boleh terlambat. 8. Telesales officer XBILL bii may bank di PT infomedia solusi humanika Mengejar target manajemen. Teguran dari nasabah, target manajemen, dan program baru Tuntutan dan hambatan yang para lulusan dapatkan mampu mereka atasi, mereka menghadapi tuntutan dan hambatan pekerjaannya melalui peningkatan kualitas diri dalam bekerja yaitu disiplin terhadap pekerjaannya dan selalu konsisten serta profesional terhadap peraturan perusahaan. Para lulusan pun dalam melakukan pekerjaannya pernah mengalami hal diluar kemampuan yang telah mereka dapatkan sebelumnya. Akan tetapi hal-hal tersebut bisa mereka atasi karena sebelum bekerja, mereka pun mendapatkan pelatihan terlebih dahulu dan jika masih ada hal yang belum dipahami, maka secepat mungkin mereka meminta untuk diajarkan sehingga dalam waktu yang singkat mereka sudah mampu menguasai hal baru dalam pekerjaannya. Para lulusan juga mampu menyesuaikan kemampuannya jika mengahadapi kondisi dan lingkungan yang berbeda, karena memang pengetahuan dasar sudah mereka miliki ketika mendapatkan pendidikan di Ar-Rahman, sehingga mereka hanya memperluas pemahamannya. Apalagi para lulusan dibekali dengan motivasi dan public speaking yang menjadi unggulan dalam cara mereka bekerja dan berkomunikasi bahkan mereka mampu bekerja di perusahaan-perusahaan yang menuntut mereka menguasai kompetensi tertentu. Meskipun ada beberapa pengetahuan yang belum mereka dapatkan, akan tetapi mereka mencoba belajar secara otodidak dan meminta bantuan senior, sehingga mereka pun tidak mengalami hambatan yang besar dalam menjalankan pekerjaannya. Hal ini sesuai dengan tujuan institusional pendidikan nonformal, yaitu untuk memberikan kemampuan dalam mengahadapi tantangan hidup, baik tantangan dari keluarga atau masyarakat. Ketika memasuki dunia kerja, mereka tidak memiliki strategi khusus untuk bersaing dengan para pencari kerja lainnya, yang para lulusan miliki hanyalah modal percaya diri, karena memang sekolah Ar- Rahman sangat kuat sekali dalam memberikan motivasi kepada peserta didik.

C. Temuan Utama Penelitian

Berdasarkan pembahasan hasil penelitian, maka ditemukan hal-hal sebagai berikut : 1. Pelaksanaan pendidikan di Kelompok Belajar Ar-Rahman identik dengan pelaksanaan Sekolah Menengah Kejuruan. Akan tetapi, kelompok belajar tersebut belum menjalankan komponen-komponen pembelajaran secara maksimal. 2. Penilaian kelompok belajar kejuruan yang berbentuk Ijazah ini tidak dipermasalahkan legalnya oleh perusahaan ketika para lulusannya melamar pekerjaan di perusahaan tersebut. 3. Standar kompetensi lulusan kelompok belajar kejuruan Ar-Rahman mampu memenuhi Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia. 4. Karakter siswa Kelompok Belajar Kejuruan Ar-Rahman yang memiliki pola pikir dan kebiasaan yang buruk, mampu dirubah oleh pihak kelompok belajar tersebut menjadi pribadi yang positif dan maju. 5. Para lulusan Ar-Rahman ketika memasuki dunia kerja, mampu bersaing dengan para lulusan sekolah formal bahkan mendapatkan pekerjaan yang tidak jauh berbeda dengan para lulusan sekolah formal. 6. Para lulusan Ar-Rahman sebagian besar mampu mendapatakan pekerjaan dengan gaji setara dengan UMR, sehingga mereka mampu membantu perekonomian keluarga, dan hal ini merupakan bagian dari mengatasi masalah sosial ekonomi dalam masyarakat. 78 BAB V PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan analisis terhadap hasil penelitian, maka dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut: 1. Pelaksanaan pendidikan di Kelompok Belajar Kejuruan Ar-Rahman bersifat gratis dan menyediakan fasilitas bagi siswa yang membutuhkan bantuan baik secara jasmani maupun rohani. Kelompok belajar pun memberikan kegiatan pelengkap berupa belajar mengaji, pemberian motivasi, seminar, dan public speaking. Materi pembelajaran yang diberikan lebih menekankan pada akuntansi, penanaman nilai-nilai agama serta motivasi hidup, dalam rangka mencapai kompetensi kognitif, afektif dan psikomotor. 2. Para lulusan Ar-Rahman memiliki rasa percaya diri yang tinggi dan mampu berpikir lebih positif dibandingkan dengan karakter mereka ketika pertama kali masuk sekolah. Kompetensi utama yang mereka miliki yaitu pengoperasian komputer, pencatatan laporan keuangan. Selain itu mereka juga memiliki pribadi yang ulet, cekatan, ramah serta mampu beradaptasi dengan lingkungan baru. 3. Kompetensi yang dimiliki oleh para lulusan, sudah mampu memenuhi kriteria kompetensi kerja nasional Indonesia sesuai dengan pekerjaan yang mereka jalani. Mereka mampu mengatasi hambatan-hambatan yang mereka alami, mampu memenuhi tuntutan pekerjaannya dan mampu melakukan hal baru diluar apa yang telah direncanakan. Dan tentunya mampu bersaing dengan para lulusan dari sekolah formal dalam memperoleh pekerjaan.