manfaat dari pendidikan nonformal di Rumah pintar Tresno Asih adalah masyarakat
memperoleh wawasan
pengetahuan, keterampilan,
pengembangan bakat serta kegiatan yang menyenangkan melalui berbagai jenis kegiatan diantaranya perpustakaan, pelatihan bahasa
Inggris, posyandu, pelatihan komputer, latihan atau pendidikan musik dan tari, TPQ, pelatihan pranotocoro, menggambar dan mewarnai.
2. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Ibnu Syamsi yang berjudul
“Pendidikan Luar Sekolah Sebagai Pemberdaya Dalam Masyarakat” menunjukkan bahwa pendidikan luar sekolah sebagai pemberdaya
masyarakat yaitu sebagai suatu cara untuk menggali suatu proses belajar kelompok masyarakat dan berlatih secara sistematis untuk
meningkatkan kompetensi dan kinerja mereka dalam pekerjaannya dan menyiapkan diri untuk peranan dan tanggungjawab yang akan datang,
dengan memaknai belajar untuk mengetahui, belajar berbuat, belajar hidup bersama, dan belajar menjadi seseorang secara bersamaan dan
berkesinambungan. 3.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Soegimin Gitoasmoro dengan judul
“Peran Pendidikan Nonformal Dalam Realisasi Wajib Belajar Pendidikan Dasar
”, menunjukkan bahwa dalam pendidikan nonformal lebih menekankan pada pembelajaran berbasis kehidupan
manusia secara alamiah. Dalam pendidikan nonformal terdapat kesamaan pola pembelajaran dengan model-model pembelajaran
pembaharuan. Maka pendidikan nonformal juga sangat relevan dalam membantu pemerintah untuk mensukseskan wajib belajar 9 tahun
karena karakteristiknya hampir memiliki kesamaan dengan model pembelajaran pembaharuan yang diinginkan pemerintah bahkan
penyelenggaraan di pendidikan nonformal bisa berlangsung lebih luwes.
H. Kerangka Berpikir
Manusia sebagai mahluk yang dianugerahi akal dan pikiran tentunya bisa meningkatkan kualitas hidupnya melalui pendidikan. Di dalam
pendidikan, manusia diajarkan berbagai pengetahuan, keterampilan sehingga dia memiliki kompetensi yang bisa menjadi bekal untuk hidup di
masyarakat. Negara Indonesia merupakan negara yang terbilang sangat peduli
dengan bidang pendidikan, ini terbukti dengan adanya wajib belajar 12 tahun yang diprogramkan oleh Kementrian Pendidikan Nasional dan
Kebudayaan sehingga masyarakat yang tergolong ekonomi lemah mampu menyekolahkan anaknya sampai ke jenjang Sekolah Menengah Atas.
Namun, meskipun sudah ada program sekolah gratis dari pemerintah tapi masih ada saja biaya-biaya tambahan yang dilakukan oleh pihak sekolah
sehingga memberatkan bagi siswa yang tergolong ekonomi lemah. Dengan adanya biaya tambahan di berbagai sekolah, maka masyarakat
mulailah membentuk sebuah lembaga-lembaga pendidikan gratis yang mampu menampung anak-anak yang memiliki keterbatasan ekonomi tanpa
dipungut biaya sedikitpun, salah satunya adalah dibentuknya Kelompok Belajar Kejuruan Ar-Rahman, kelompok belajar ini dibentuk dengan
tujuan untuk menyalurkan para lulusannya ke dalam dunia kerja sehingga mampu mengurangi masalah-masalah sosial yang timbul di masyarakat.
Pelaksanaan pendidikan di kelompok belajar yang bersifat gratis tersebut,
tentunya memiliki
keterbatasan-keterbatasan dalam
pelaksanaannya seperti tenaga pendidik, bahan ajar serta sarana dan prasarana lainnya. Karakteristik dari pendidikan nonformal itu sendiri
yang merupakan pendidikan yang luas bagi seluruh masyarakat dan tidak adanya peraturan yang ketat seperti di sekolah formal dan disertai dengan
profil para lulusan yang berasal dari keluarga yang kurang mampu yang tentunya menjadikan motivasi bagi mereka untuk menjadi manusia yang
memiliki kompetensi tinggi sehingga mampu mendapatkan pekerjaan yang layak, yang tentunya dengan pekerjaan tersebut mampu mengubah nasib
perekonomian keluarga mereka. Dengan profil mereka yang kurang beruntung dibandingkan dengan yang lainnya serta ditambah dukungan
dari pihak kelompok belajar tersebut yang selalu menyemangati mereka tentunya mereka mampu memiliki kompetensi yang bisa bersaing dengan
sekolah formal lainnya baik di perguruan tinggi maupun di dunia kerja.