Kegiatan dan Sumber Belajar Penunjang Kompetensi Siswa
dan kedua, kegiatan penunjangnya berupa les bahasa inggris, akuntansi dan mengaji sedangkan pada angakatan ke 3 dan ke 4 kegiatan
tambahannya berupa mengaji dan pengayaan materi Matematika jika sudah mendekati Ujian Nasional. Adapun kegiatan lain berupa, latihan
hadroh jika ada undangan untuk tampil, dan motivasi dari komite ataupun kepala sekolah kelompok belajar. Untuk kegiatan mengaji,
lebih bersifat bebas yaitu diperuntukkan bagi siswa yang mau belajar. Meskipun begitu, pihak kelompok belajar tersebut memberikan
Fasilitas penunjang kepada siswa yang benar-benar tidak mampu baik itu seragam, tas ataupun pekerjaan paruh waktu bagi siswa yang
membutuhkan. Sumber belajar yang digunakan adalah buku KTSP 2006, internet atau sumber lainnya sesuai dengan kreativitas gurunya.
Dalam Pelaksanaan kegiatan pembelajaran, guru tidak menggunakan RPP ataupun silabus. Semua proses pembelajaran dilaksanakan sesuai
dengan kreativitas masing-masing guru tanpa perencanaan secara tertulis. Buku sumber dipinjamkan kepada siswa secara bergantian,
untuk sumber belajar biasanya mereka juga mencatat atau memfotocopy buku pelajaran.
Tujuan umum pendidikan dan pengajaran yang dilakukan sama halnya dengan tujuan umum pendidikan nasional yaitu untuk
mencerdaskan peserta didik baik dari segi moral, agama dan keterampilan. Sedangkan tujuan institusional dari sekolah tersebut yaitu
untuk mempersiapkan para peserta didik dalam memasuki dunia kerja, melalui pemberian pengetahuan, keterampilan dan kepercayaan diri..
Kompetensi yang diberikan kepada peserta didik meliputi aspek kognitif, psikomotor dan afektif. Kompetensi tersebut sebagai modal
untuk memenehuhi kompetensi kerja yang disesuaikan dengan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia. Pada akhirnya, kelompok belajar
ini mempersiapkan peserta didiknya agar siap bekerja dan bersaing serta siap memenuhi pesanan pasar. Menurut penuturan Kepala
Pelaksana Kelompok Belajar “Terkadang anak yang memiliki
kompetensi tinggi, ketika sudah bekerja mampu dikalahkan oleh anak yang memiliki keterbatasan ekonomi
”.
2
Berdasarkan penjelasan dari kepala pelaksana, ada beberapa kegiatan yang dilakukan oleh kelompok belajar tersebut dalam rangka
membekali peserta didiknya untuk mengahadapi dunia kerja meliputi: 1
Mengubah pola pikir anak, dengan menstimulus mereka selama proses pembelajaran.
2 Seminar tentang narkoba dan kriminalitas dari PUSKESMAS
dan Kepolisian. 3
Mendatangkan motivator, pada saat itu pernah mendatangkan penulis Novel Negeri 5 Menara yaitu Anwar Fuady.
3
Hal tersebut dilakukan dalam upaya untuk menciptakan pembelajaran yang berdasarkan pengalaman, dan memanusiakan
peserta didik. Apalagi siswa di kelompok belajar Ar-Rahman merupakan siswa dengan latar belakang beragam, maka diperlukan
adanya suatu kegiatan nyata untuk mengubah pola pikir dan kebiasaan mereka.
4 Kompetensi Pengajar
Tenaga pengajar, pada umumnya berasal dari masyarakat umum, mahasiswa atau para santri Ar-Rahman sendiri. Para peserta didik,
cukup puas dengan pembelajaran yang diberikan oleh guru karena mereka memiliki ilmu dan wawasan luas jadi tidak hanya belajar teori
saja tapi juga mempelajari dunia luar. “Sebagian besar guru di kelompok belajar kejuruan AR-Rahman merupakan mahasiwa, yang
tentunya mereka sudah memahami ilmu-ilmu yang akan diajarkan kepada siswa di bangku perkuliahan, bahkan ketika ada kekurangan
bahan ajar atau fasilitas pendidikan lainnya, mereka aktif mencari. Ini terjadi, karena orientasi mereka adalah ibadah”.
4
2
ibid
3
ibid
4
ibid
Secara langsung, kelompok belajar ini tidak memberikan pembekalan atau kegiatan dalam rangka meningkatkan kinerja para
gurunya. Akan tetapi, pimpinan kelompok belajar selalu menanamkan kepada para guru, bahwa mereka disini adalah ibadah, atau dikatakan
berjihad. Hal tersebut dilakukan, agar para guru dalam mengajarnya selalu ikhlas, jika sudah ikhlas maka tanpa disuruh pun mereka akan
kreatif sendiri. Kelompok belajar tersebut tidak pernah menuntut apapun kepada para guru seperti pembuatan RPP, Silabus dan sejenis
perangkat pemebelajaran lainnya, karena memang mereka disini adalah relawan. Hanya bermodal keinginan saja, pimpinan kelompok belajar
sudah bersyukur.