Tujuan Pendidikan dan Pengajaran

pengajaran menurut Ngalim Purwanto dapat dibedakan menjadi “Tujuan Umum, Tujuan Institusional, Tujuan Kurikuler, dan Tujuan Instruksional”. 17 Keempat tujuan pendidikan dan pengajaran tersebut, dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Tujuan umum Tujuan umum ialah tujuan pendidikan yang berlaku untuk seluruh lembaga pendidikan yang diselenggarakan oleh suatu negara. Tujuan umum yang berlaku di Indonesia disebut tujuan pendidikan nasional. b. Tujuan Institusional ialah tujuan pendidikan yang akan dicapai menurut jenis dan tingkatan sekolah atau lembaga pendidikan masing-masing. Tujuan ini tercantum di dalam kurikulum sekolalembaga pendidikan yang menggambarkan yang harus dicapai setelah selesai belajar di sekolah itu. c. Tujuan Kurikuler ialah tujuan kurikulum sekolah yang telah diperinci menurut bidang studi atau mata pelajaran atau kelompok mata pelajaran. d. Tujuan Instruksional Tujuan pokok bahasan atau subpokok bahasan topik-topik atau subtopik yang akan diajarkan oleh guru. Tujuan ini dibedakan menjadi tujuan instruksional umum TIU dan tujuan instruksional khusus TIK. Keempat tujuan tersebut, dijadikan pedoman dalam penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran sehingga proses pendidikan dan pengajaran tersebut lebih sistematis dan terararah berdasarkan penjabaran dari setiap tujuan tersebut. 17 Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2011, h. 40

6. Proses Pendidikan

a. Proses belajar mengajar Anak manusia yang berhakikat kemerdekaan manusia menuntut proses pemanusiaan yang menghormati kemerdekaan manusia. Proses belajar berupa indoktrinasi, menghafal dari buku, mengikuti sistem bank, sangat bertentangan dengan kemampuan berpikir peserta didik. Sudah tentu di dalam mengembangkan kemampuan belajar mandiri serta kreatif diperlukan penguasaan alat-alat berpikir elementer yang perlu dihafalkan penguasaan bahasa, abjad, matrikulasi dasar, membaca lancar. b. Kurikulum Kurikulum merupakan keseluruhan pengalaman yang akan dihayati oleh peserta didik di dalam lingkungan pendidikan. Kurikulum bukanlah untuk mempersiapkan penguasaan keterampilan untuk hidup tetapi dasar-dasar keterampilan untuk menghadapi dunia yang terbuka. c. Sarana Penunjang Kurikulum pendidikan formal perlu ditunjang oleh berbagai sarana modern untuk terjadinya proses pendidikan yang optimal. Di dalam kemajuan teknologi informasi yang serba cepat dewasa ini lembaga pendidikan perlu menyiapkan komputer, perpustakaan sekolah atau perpustakaan publik yang akan menjadi penunjang di dalam kemerdekaan berpikir peserta didik. d. Evaluasi pendidikan Proses pendidikan merupakan suatu proses yang bertujuan. Meskipun tujuannya bukan merupakan tujuan yang tertutup tetapi yang terus menerus terarah kepada pemerdekaan manusia, namun proses pendidikan mempunyai tonggak-tonggak yang digunakan untuk mengevaluasi jalannya prosesi itu sendiri. Keterarahan proses pendidikan meminta evaluasi terhadap perjalanan perkembangannya.

C. Hakikat Pendidikan Nonformal

1. Pengertian Pendidikan Nonformal

Menurut M. Sudom o, pendidikan nonformal adalah “Setiap kegiatan pendidikan yang diorganisir di luar sistem pendidikan formil, baik dilakukan sebagai kegiatan yang lebih luas untuk memenuhi kebutuhan pelajar clientele dan mencapai tujuan-tujuan belajar ”. 18 Menurut Soelaiman Joesoef pendidikan nonformal adalah “Pendidikan yang teratur dengan sadar dilakukan tetapi tidak terlalu mengikuti peraturan-peraturan yang tetap dan ketat ”. 19 Menurut Combs dalam buku Penelitian Tindakan Dalam Pendidikan Nonformal menyatakan bahwa “Pendidikan nonformal nonformal education adalah setiap kegiatan pendidikan yang diorganisasikan diluar sistem persekolahan yang mapan, dilakukan secara sengaja untuk melayani peserta didik tertentu guna mencapai tujuan belajarnya ”. 20 Sedangkan menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa “Pendidikan nonformal adalah jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang”. 21 Berdasarkan pengertian diatas, maka dapat dismpulkan bahwa pendidikan nonformal adalah suatu proses pendidikan yang dilaksanakan secara terbuka, terstruktur dan berjenjang yang tidak memiliki aturan-aturan yang baku serta dilaksanakan dalam rangka memenuhi kebutuhan pendidikan bagi masyarakat tertentu. 18 Sismanto, Pendidikan Luar Sekolah Dalam Upaya Mencerdaskan Bangsa, Jakarta: CV Era Swasta, 1984, h.7. 19 Soelaiman Joesof, op.cit, h. 79 20 Ishak Abdulhak dan Ugi Suprayogi, Penelitian Tindakan Dalam Pendidikan Nonformal, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2012, h. 19 21 Moh.Alifuddin, Kebijakan Pendidikan Nonformal:Teori, Aplikasi dan Implikasi, Jakarta: Magna Script Publishing, 2011, h. 19