2. Tugas Pokok Pendidikan Nonformal
Menurut Saleh Marzuki “Kesalingtergantungan antara pendidikan formal dan nonformal semakin nyata ketika berbagai
negara merasa perlu mengembangkan pendidikan nonformal bagi warga negaranya. Keperluan itu memang berbeda anatara negara maju
dan negara berkembang ”.
22
Adapun tugas pokok negara maju dan berkembang sebagai berikut :
a. Tugas Pendidikan Nonformal di Negara Maju
Negara industri mewajibkan semua anak sebelum usia 15 tahun untuk mengikuti sekolah, maka pendidikan nonformal
memiliki tugas sebagai berikut: 1
Pendidikan nonformal PNF membantu menyiapkan anak- anak prasekolah untuk memasuki sekolah melalui play group,
pusat pengasuhan day care, program pendidikan melalui TV, dan sebagainya.
2 PNF bertugas melengkapi atau complements sekolah dengan
memberi pengalaman belajar melalui ekstrakulikuler seperti olahraga, kegiatan seni dan budaya, organisasi remaja dan
pemuda. 3
PNF menindaklanjuti sekolah dengan menyajikan berbagai program pendidikan berkelanjutan atau kesempatan pendidikan
lanjut setelah keluar dari sekolah atau menyelesaikan sekolah b.
Tugas Pendidikan Nonformal di Negara Berkembang Di negara berkembang yang perkembangan ekonomi dan
pendidikannya lebih tinggi, PNF memiliki peranan yang sama dengan negara industri. Di sebagian besar negara berkembang,
peranan ini sangat berbeda oleh karena banyak anak, khususnya di pedesaan dan daerah terpencil, yang tidak dapat mengikuti atau
menyelesaikan sekolah baik dasar maupun menengah. Ini
22
Saleh Marzuki, Dimensi-Dimensi Pendidikan Nonformal, Malang: Rosindo, 2009, h. 139
menghasilkan banyak sasaran didik remaja ataupun pemuda yang tidak pernah atau drop out sekolah. Adapun tugas PNF di negara
berkembang sebagai berikut: 1
Sebagai persiapan memasuki dunia sekolah. 2
Sebagai suplemen atau tambahan pelajaran karena mata pelajaran yang disajikan di sekolah terbatas.
3 Sebagai komplemen atau pelengkap karena kecakapan tertentu
memang tidak diajarkan di sekolah tetapi tetap dipandang perlu,
sementara kurikulum
sekolah tidak
mampu menampungnya.
4 Sebagai pengganti subtitusi karena anak-anak yang tidak
pernah sekolah harus memperoleh kecakapan sama atau setara dengan sekolah. Di Indonesia, ini dikenal dengan pendidikan
kesetaraan Program Paket A, Paket B, dan Paket C. .
3. Fungsi Pendidikan Nonformal
Fungsi pendidikan nonformal adalah membelajarkan individu atau kelompok agar mampu memberdayakan dan mengembangkan dirinya
sehingga mampu beradaptasi terhadap perubahanperkembangan zaman, berdasarkan fungsi tersebut pendidikan nonformal menurut
Soegimin Gitoasmoro dapat melayani kebutuhan sebagai berikut: a.
Pendidikan Suplemen
b.
Pendidikan Komplemen
c.
Pendidikan KompensasiPengganti
d.
Pendidikan Substitusi
e.
Pendidikan Alternatif
f.
Pendidikan PengayaanPenguatan
g.
Pendidikan PemutakhiranUpdating
h.
Pendidikan Pembentukan Keterampilan
i.
Pendidikan Penyesuaian
j. Pendidikan Pembibitan.
23
Fungsi pendidikan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
23
Soegimin Gitoasmoro, op.cit, h. 41