Pekerja “Biasa” Penelitian Waktu: Menetapkan Tingkat Keterampilan

berjalan dengan kecepatan 2,5 mil per jam dan yang ini dengan kecepatan 4,5 mil per jam dan dalam batas tertentu dia benar pula. Untuk dapat mencapai ketepatan dalam pikirannya, ia harus mencapai suatu tingkat tertentu di mana ia dapat membandingkan tingkat-tingkat yang dilihat dan yang diamatinya. Dan inilah yang dikerjakan oleh tenaga peneliti kerja dalam menetapkan tingkat keterampilan dan karena operasi yang diamatinya lebih rumit daripada seseorang yang berjalan tanpa beban, maka pendidikannya memerlukan waktu yang jauh lebih lama. Pertimbangan kecepatan jalan hanya diadakan pada tingkat pertama pendidikan tenaga penelitian kerja, dan memang ada banyak persamaannya dengan macam pekerjaan yang harus ditetapkan tingkatnya. Menurut pengalaman dalam hal ini lebih baik digunakan film atau demonstasi yang sungguh-sungguh operasi industri. Kepercayaan terhadap ketepatan penetapan tingkat seseorang hanya dapat diperoleh melalui pengalaman dan praktek yang lama pada sekian banyak macam operasi dan kepercayaan ini sangat penting dan malahan mutlak untuk seorang tenaga peneliti kerja. Ia mungkin akan perlu mempertahankan pendiriannya dan pertimbangannya terhadap manajemen, mandor kerja dan wakil pekerja, jika ia tidak dapat melakukan ini dengan keyakinan maka kepercayaan semua pihak itu atas kesanggupannya akan cepat hilang dan jika hal ini terjadi maka sebaiknya ia berhenti saja mempraktekkan penelitian waktu. Ini salah satu sebab mengapa para petatar boleh mencoba mengadakan segera penelitian metode sesudah mengalami pendidikan dalam waktu pendek, tetapi sekali-kali tidak boleh mencoba menetapkan standar waktu-terkecuali jika dibimbing oleh seorang ahli-jika belum berpraktek lama, khususnya jika standar itu dipergunakan sebagai dasar untuk pembayaran insentif.

3.7.4. Skala Tingkat

Keterampilan 22 Tingkat keterampilan yang paling banyak digunakan ialah yang berskala 100 – 133, 60 – 80 dan 75 – 100 dan skala British Standard yang digunakan yaitu 0 – 100. Dalam skala 100 – 133, 60 – 80 dan 75 – 100, angka yang lebih rendah dalam tiap-tiap contoh, dirumuskan sebagai tingkat kerja berdasarkan upah menurut waktu, dan angka yang lebih tinggi, dalam masing-masing contoh dirumuskan sepertiga lebih tinggi, sesuai dengan tingkat kerja yang kita sebut tingkat standar, yakni tingkat pekerja yang memenuhi syarat yang dapat merangsang diri untuk bekerja, misalnya oleh suatu skema perangsang. Dasar anggapannya ialah dengan adanya perangsang, orang bekerja rata-rata seperti lebih efektif dari pada apabila tidak ada perangsang. Anggapan tersebut dikuatkan oleh pengalaman praktis bertahun-tahun, tetapi hal itu kurang ada hubungannya dengan penyusunan skala tingkat keterampilan. Semua skala bersifat linear. Maka dari itu tidak perlu menunjukkan suatu titik langsung antara nol dan angka yang dipilih untuk menggambarkan tingkat standar sebagaimana telah kita rumuskan. Skala macam apapun ang dipergunakan, namun waktu standar terakhir yang diperoleh haruslah sebanding, sebab pekerjaan itu sendiri tidak berubah walaupun dipakai skala yang berbeda- beda untuk menilai tingkat pekerjaan yang sedang dilaksanakan. 22 Ibid, hal.71