Membandingkan Tingkat Kerja Yang Diamati Dengan Standar

berpraktek lama, khususnya jika standar itu dipergunakan sebagai dasar untuk pembayaran insentif.

3.7.4. Skala Tingkat

Keterampilan 22 Tingkat keterampilan yang paling banyak digunakan ialah yang berskala 100 – 133, 60 – 80 dan 75 – 100 dan skala British Standard yang digunakan yaitu 0 – 100. Dalam skala 100 – 133, 60 – 80 dan 75 – 100, angka yang lebih rendah dalam tiap-tiap contoh, dirumuskan sebagai tingkat kerja berdasarkan upah menurut waktu, dan angka yang lebih tinggi, dalam masing-masing contoh dirumuskan sepertiga lebih tinggi, sesuai dengan tingkat kerja yang kita sebut tingkat standar, yakni tingkat pekerja yang memenuhi syarat yang dapat merangsang diri untuk bekerja, misalnya oleh suatu skema perangsang. Dasar anggapannya ialah dengan adanya perangsang, orang bekerja rata-rata seperti lebih efektif dari pada apabila tidak ada perangsang. Anggapan tersebut dikuatkan oleh pengalaman praktis bertahun-tahun, tetapi hal itu kurang ada hubungannya dengan penyusunan skala tingkat keterampilan. Semua skala bersifat linear. Maka dari itu tidak perlu menunjukkan suatu titik langsung antara nol dan angka yang dipilih untuk menggambarkan tingkat standar sebagaimana telah kita rumuskan. Skala macam apapun ang dipergunakan, namun waktu standar terakhir yang diperoleh haruslah sebanding, sebab pekerjaan itu sendiri tidak berubah walaupun dipakai skala yang berbeda- beda untuk menilai tingkat pekerjaan yang sedang dilaksanakan. 22 Ibid, hal.71 23 Studi waktu dan studi gerakkan merupakan dua hal yang saling berkaitan dan menunjang sehingga kedua istilah ini digabungkan menjadi “Motion and Time Study ”. Kemudian pada tahun 1948 istilah ini berkembang menjadi Methods Time Measurement MTM dikembangkan berdasarkan studi gerakan kerja, Sastrowinoto dan Suyatno 1985. Satuan waktu yang digunakan dalam MTM adalah Time Measurement Unit TMU. 1 TMU bernilai 0,00001 jam, 0,0006 menit atau 0,036 detik. Kondisi kerja atau condition cara Westinghouse yaitu kondisi fisik lingkungan. Kondisi kerja dibagi menjadi 6 kelas, yaitu Ideal, Excellent, Good, Average, Fair dan Poor.Rating factor diperoleh dari penjumlahan keterampilan, usaha, kondisi kerja dan konsistensi. Industri manufaktur berkembang terus menerus setiap tahun. Perkembangan ini ditandai dengan semakin bertambahnya jumlah industry manufaktur di dunia. Untuk dapat bersaing dalam meraih pasar, industry manufaktur harus dapat memuaskan pelanggan serta meningkatkan kualitas produk. Untuk itu perlu adanya suatu perencanaan produksi yang baik. Metode kerja yang digunakan bias berupa peta kerja, perbaikan metode kerja dengan menggunakan studi gerakan dan waktu atau Measurement Time Method MTM. Gerakan-gerakan yang dilakukan oleh seorang pekerja ada yang sudah tepat da nada yang belum tepat, sehingga perlu dianalisa dengan menggunakan peta kerja dan Measurement Time karena lebih mengutamakan suatu penghematan dan mengurangi pemborosan waste. Pembuatan kotak surat di Bengkel Kerja 23 Journal Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Bengkalis, http:p3m.polbeng.ac.id hal:25 Bangku dan Pelat, Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Bengkalis melalui beberapa tahapan, diantaranya adalah pengukuran, pemotongan, pengamplasan, pengecatan, dan perakitan. Semua tahapan yang dilakukan masih menggunakan per-kakas tangan. Instrumen penelitian yang digunakan untuk memperoleh data primer adalah stopwatch, alat tulis dan lembar kerja peta tangan kiri dan tangan kanan. Dari hasil perhitungan awal waktu yang dibutuhkan untuk pembuatan satu unit kotak surat ini pada kondisi pekerjaan sebelum dilakukan perbaikan adalah 9270,9 detik atau 154,515 menit atau 2,57525 jam. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui proses pembuatan kotak surat, untuk mengetahui waktu pembuatan kotak surat sebelum dilakukan perbaikan, menentukan waktu standar dalam proses pembuatan kotak surat. Dalam melaksanakan suatu pekerjaan, banyak factor yang menjadi hambatan yang dapat dihindarkan dan hambatan yang tidak dapat dihindarkan, seperti : menerima atau meminta petunjuk, setup mesin, memperbaiki, mengasah pisau potong, mengambil bahan khusus dari gudang, kesalahan pemakaian, mesin berhenti karena aliran listrik putus. Waktu normal adalah waktu untuk menyelesaikan suatu pekerjaan dengan mempertimbangkan factor penyesuaian. Menurut Nazlina dan Wahyudi 1998 waktu standar adalah waktu yang dibutuhkan secara wajar oleh seorang pekerja normal untuk menyelesaikan suatu pekerjaan yang dijalankan dalam suatu system kerja yang baik.