Menyeimbangkan Kapasitas dan Beban

a. Melakukan penjadwalan ulang untuk mendistribusikan kembali beban dengan menunda kegiatan yang masih boleh ditunda atau mengelurakan pesanan yang paling lambat. b. Melakukan negosiasi ulang agar waktu penyerahan delivery date dapat ditambah. c. Melakukan outsourching melalui pembelian parts yang biasanya dibuat. d. Mencari subkontraktor untuk disubkontraktorkan pekerjaan itu. 2. Meningkatkan kapasitas dengan cara : a. Melakukan lembur. b. Menambah shift kerja. c. Penugasan membeli atau menyewa mesin dan peralatan tambahan. d. Penugasan dan penempatan ulang reassignment tenaga kerja dari bagian lain. e. Menambah tenaga kerja. 3. Melakukan overlap operations sehingga waktu tunggu menjadi lebih pendek, tetapi tidak meningkatkan kapasitas. Solusi yang dapat ditempuh untuk mengatasi masalah kelebihan kapasitas tenaga kerja dan mesinperalatan: 1. Meningkatkan beban kerja dengan cara : a. Melakukan pendajwalan ulang untuk mendistribusiakn kembali beban, yaitu dengan mengerjakan kegiatan yang dapat dikerjakan terlebih dahulu, atau engelurakan pesanan lebih awal. 2. Mengurangi kapasitas dengan cara : a. Mengurangi shift kerja atau jangka waktu shift kerja. b. Penugasan atau penempatan ulang reassignmen tenaga kerja ke bagian lain. c. Mengurangi tenaga kerja. d. Memproduksi sendiri part yang biasanya dibeli dari luar outsourching atau part yang biasanya disubkontrakkan kepada pihak lain. e. Mencari order tambahan.

3.4. Penentuan Jumlah Tenaga Kerja Berdasarkan Efisiensi dan Utilisasi

Jumlah tenaga kerja yang diperlukan untuk melakukan kegiatan produksi pada sebuah stasiun kerja dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu waktu standar yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan pada stasiun kerja tersebut, utilisasi dan efisiensi yang ditinjau dari segi waktu produksi yang tersedia. 14 Secara matematis dapat ditulis : Wa ] [ = T U x E Ws Dimana : T = jumlah tenaga kerja Ws = waktu standar E = Efisiensi waktu produksi U = Utilisasi waktu produksi 14 Ibid ,hal.13 Wa = waktu yang dialokasikan

3.5. Pengukuran Sistem

Kerja Pengukuran waktu kerja merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengatasi pekerja dan mencatat waktu kerja termasuk waktu siklus dengan menggunakan alat ukur yang sesuai. Waktu yang diukur adalah waktu siklus pekerjaan itu, yaitu waktu penyelesaian suatu satuan waktu mulai dari bahan baku diproses di unit pengolahan hingga menjadi bahan jadi. Pengukuran ini disebut juga stopwatch time study. 15 Umumnya pengukuran waktu dibagi atas dua bagian yaitu : 1. Pengukuran waktu secara langsung Pengukuran dilakukan secara langsung di tempat dimana pekerjaan yang bersangkutan dikerjakan, misalnya cara jam henti dan sampling pekerjaan. 2. Pengukuran waktu secara tidak langsung Pengukuran dilakukan tanpa harus berada di tempat pekerjaan yaitu dengan membaca tabel-tabel yang tersedia asalkan mengetahui jalannya elemen-elem pekerjaan atau elemen-elemen gerakan, misalnya data waktu baku dan data waktu gerakan. Ada dua metode pengukuran waktu secara langsung yaitu metode sampling pekerjaan dan metode pengukuran dengan menggunakan stopwatch. Pada pengukuran waktu dengan sampling pekerjaan, pengamat tidak terus-menerus berada di tempat pekerjaan melainkan melakukan pengamatan secara sesaat pada waktu yang telah ditentukan 15 Sutalaksana,hal.117 secara acak. Biasanya satu hari kerja dibagi kedalam satuan-satuan waktu yang tidak terlampau singkat dan tidak terlampau panjang. Terdapat tiga metode yang umum digunakan dalam pengukuran waktu mempergunakan stopwatch, yaitu : 1. Metode berulang stop back method Stopwatch dijalankan pada saat kegiatan mulai dilakukan dan pada akhir elemen kerja stopwatch dibaca dan dikembalikan secepatnya ke angka nol. Kemudian stopwatch dijalankan kembali untuk mengukur elemen kerja berikutnya. 2. Metode Kontinu continuous method Stopwatch dijalankan pada permulaan pengamatan hingga elemen kerja terakhir selesai. Pembacaan dan pencatatan waktu kumulatif dilakukan pada setiap akhir dari masing-masing elemen pekerjaan. 3. Metode akumulatif accumulative method Metode pengukuran waktu dengan mempergunakan dua buah stopwatch yang digabungkan sedemikian rupa sehingga jika stopwatch yang pertama berhenti maka stopwatc yang kedua dijalankan secara otomatis dan sebaliknya.

3.5.1. Uji Keseragaman Data

16 Keseragaman data diperoleh oleh dua faktor, yaitu tingkat ketelitian dan tingkat keyakinan. Keduanya adalah pencerminan tingkat kepastian yang 16 Ibid, hal.120