Unit Pengukuran Kapasitas Kapasitas

merupakan ukuran seberapa intensif sumber daya dapat dimanfaatkan. Dalam hal ini , idle time harus dilaporkan guna mengidentifikasi dan memperbaiki masalah-masalah seperti equipment breakdown, kekurangan tenaga kerja, material problems, dan lain-lain. Utilisasi pada umumnya, menekankan bahwa semua pusat kerja tidak perlu beroperasi pada tingkat waktu 100 tetapi seharusnya beroperasi pada tingkat permintaan normal. Utilisasi mencerminkan gambaran seberapa besar suatu sumber daya seperti mesin atau waktu yang digunakan untuk mengunakan rumus : 12 100 tersedia kerja jam pakai tidak ter kerja Jam - tersedia kerja Jam = Utilisasi x

3.3. Menyeimbangkan Kapasitas dan Beban

13 Salah satu hal yang perlu diperharikan dalam penjadwalan adalah perbandingan antara beban yang ditetapkan pada pusat-pusat kerja melalui pesanan kerja yang ada dan kapasitas dari setiap pusat kerja selama periode waktu tertentu. Dengan mengetahui work center yang beban kerjanya melebihi kapasitas overload dan work center yang beban kerjanya berada di bawah kapasitas underload maka dapat diambil tindakan yang tepat untuk menghilangkan atau setidaknya mengurangi situasi tersebut sehingga tercapai suatu keseimbangan antara beban dan kapasitas balanced load. Bila terjadi overload maka akan mengakibatkan akan ada kegiatan produksi yang harus ditunda atau menimbukan adanya antrian. Antrian ini dapat 12 Blackstone,op. cit.,hal.10 13 Ibid, hal.11 menyebabkan waktu penyelesaian produksi menjadi lebih lama. Bila hal ini terjadi maka akan mengakibatkan keterlambatan pengiriman produk karena due date produksi yang tidak tercapai dan akhirnya dapat mengakibatkan kekecewaan pelanggan. Kekecewaan pelanggan ini akan menimbulkan keluhan terhadap perusahaan, permintaan potongan harga atau bahkan membatalkan pembelian produk. Sedangkan bila terjadi underload yang terlalu besar maka akan terjadi pemborosan biaya produksi yang akan mempengaruhi persaingan harga produk. Harga merupakan salah satu unsur penting dalam menarik pelanggan. Pelanggan tentu akan lebih memilih untuk membeli dari produsen yang menawarkan harga yang lebih bersaing dibandingkan dengan produsen yang menawarkan harga yang lebih mahal dengan kualitas produk yang sama. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa sangat penting untuk menciptakan keseimbangan antara beban dengan kapasitas. Namun pada praktek sebenarnya beban tidak dapat tepat seimbang dengan kapasitas yang tersedia. Akan lebih baik jika kapasitas sedikit lebih dari beban kerja. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi jika misalnya terjadi lonjakan permintaan dari konsumen, mesin rusak, tenaga kerja yang absen serta untuk melakukan kegiatan maintenance terhadap fasilitas produksi. Solusi yang dapat ditempuh untuk mengatasi masalah kekurangan kapasitas tenaga kerja dan mesinperalatan adalah : 1. Mengurangi beban kerja dengan cara : a. Melakukan penjadwalan ulang untuk mendistribusikan kembali beban dengan menunda kegiatan yang masih boleh ditunda atau mengelurakan pesanan yang paling lambat. b. Melakukan negosiasi ulang agar waktu penyerahan delivery date dapat ditambah. c. Melakukan outsourching melalui pembelian parts yang biasanya dibuat. d. Mencari subkontraktor untuk disubkontraktorkan pekerjaan itu. 2. Meningkatkan kapasitas dengan cara : a. Melakukan lembur. b. Menambah shift kerja. c. Penugasan membeli atau menyewa mesin dan peralatan tambahan. d. Penugasan dan penempatan ulang reassignment tenaga kerja dari bagian lain. e. Menambah tenaga kerja. 3. Melakukan overlap operations sehingga waktu tunggu menjadi lebih pendek, tetapi tidak meningkatkan kapasitas. Solusi yang dapat ditempuh untuk mengatasi masalah kelebihan kapasitas tenaga kerja dan mesinperalatan: 1. Meningkatkan beban kerja dengan cara : a. Melakukan pendajwalan ulang untuk mendistribusiakn kembali beban, yaitu dengan mengerjakan kegiatan yang dapat dikerjakan terlebih dahulu, atau engelurakan pesanan lebih awal. 2. Mengurangi kapasitas dengan cara :