Bahan yang Digunakan 1.Bahan Baku

engsel yang dapat dipisahkan. Engsel pen dibutuhkan dalam perakitan khususnya untuk lemari dan baby locker. f. Handle pintu Handle pintu merupakan alat yang berfungsi sebagai tarikan pintu. Jenis handle pintu yang digunakan adalah jenis lebar memanjang untuk lemari pakaian dan lemari hias. Sementara untuk baby locker, lemari meja belajar dan box meja tulis sederhana menggunakan handle pintu jenis knob bulat.

2.5.1.3. Bahan Penolong

Bahan Penolong adalah bahan yang ikut dalam proses produksi sampai produk akhir dan mempengaruhi kualitas produk baik secara langsung ataupun tidak langsung. PT.Cahaya Bintang Medan menggunakan bahan penolong sebagai berikut : a. Dempul wood filler Dempul wood filler berfungsi untuk mengisi pori-pori kayu. Pelarut untuk dempul ada dua macam yaitu air dan thinner. Pengisian dempul bisa mengurangi dalamnya pori-pori kayu sehingga permukaan kayu menjadi rata dan halus. Proses penggunaan dempul dilakukan pada tahap finishing. b. Kertas karton lipat Kertas karton lipat berfungsi sebagai alat kemas komponen particle board yang sudah selesai disusun pada tahap packing untuk dikirim kepada consumen.

2.5.2. Jumlah dan Spesifikasi Produk

PT.Cahaya Bintang Medan menghasilkan berbagai jenis produk diantaranya : meja tulis sederhana, rak serba guna, lemari pakaian 3 pintu, lemari pakaian 2 pintu, meja rias, meja belajar, dan baby locker. Adapun spesifikasi dari masing-masing produk adalah sebagai berikut : 1. Meja tulis sederhana Meja tulis sederhana yang diproduksi memiliki warna corak laminasi beech . Ukuran meja tulis sederhana yaitu: PxLxT, 122x60x70 cm. Meja tulis sederhana tersebut memiliki 1 laci dan 1 box yang dilengkapi dengan kunci. 2. Lemari pakaian 3 pintu Lemari pakaian 3 pintu yang diproduksi memiliki warna corak laminasi dark oak. Ukuran lemari pakaian 3 pintu yaitu: PxLxT, 110x40x180 cm. Lemari pakaian 3 pintu memiliki 3 ruang yang dibagi oleh 2 komponen penyekat. Bagian tengahnya memiliki 1 laci, bagian kanannya ditambahkan sepotong kayu yang dibentuk sedemikian rupa untuk dijadikan tempat hanger gantungan baju atau kemeja, dan bagian kirinya dibagi atas 4 box yang dipisahkan oleh 3 komponen penyekat sebagai tempat pakaian yang dilipat. 3. Lemari pakaian 2 pintu Lemari pakaian 2 pintu yang diproduksi memiliki warna corak laminasi dark oak. Ukuran lemari pakaian 2 pintu yaitu : 75x40x180 cm. Lemari pakaian 2 pintu sebenarnya hampir sama bentuknya dengan lemari pakaian 3 pintu, yang membedakan hanya bagian tengah saja. Lemari pakaian 2 pintu tidak memiliki ruang bagian tengah. Hanya 2 ruang yang disekat oleh 1 penyekat saja. Ruang bagian kanannya ditambahkan sepotong kayu yang dibentuk sedemikian rupa untuk dijadikan tempat hanger gantungan baju atau kemeja, dan bagian kirinya dibagi atas 4 box yang dipisahkan oleh 3 komponen penyekat sebagai tempat pakaian yang dilipat. Terdapat 1 laci di ruang bagian kiri. 4. Meja belajar Meja belajar yang diproduksi memiliki 2 warna yaitu : biru dengan motif gambar kartun anak laki-laki boys dan merah muda dengan motif gambar kartun anak perempuan girls. Ukuran meja belajar yaitu: 112x46x150 cm. Meja belajar sudah dilengkapi lemari buku di bagian samping, dan rak buku 2 tingkat dibagian atasnya. 5. Baby locker Baby locker yang diproduksi memiliki bahan teakwood tebal 9 mm dengan warna menggunakan cat air. Memiliki 3 kotakbox dimana masing-masing kotak berukuran 30x30x30 cm.

2.5.3. Uraian Produksi

Proses produksi merupakan cara, metode dan teknik untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu produk dengan mengoptimalkan sumber daya produksi tenaga kerja, mesin, materialbahan baku, modal dan informasi yang ada. Proses produksi yang diteliti adalah produk meja tulis sederhana. Secara garis besar proses produksi pembuatan meja tulis sederhana pada PT.Cahaya Bintang Medan adalah sebagai berikut : 1. Stasiun Laminating Stasiun laminating merupakan stasiun awal proses berjalannya bahan baku. Pada stasiun ini terdapat mesin laminator untuk proses laminasi particle board . Adapun proses produksi pada stasiun laminasi yaitu sebagai berikut :  Bahan baku particle board dengan ukuran 244x122 cm dengan tebal 15 mm diangkut dari gudang bahan baku menuju stasiun laminating menggunakan forklift. Sebelum dimasukkan ke dalam mesin laminator, particle board disusun terlebih dahulu diatas rel katrol.  Particle board dimasukkan selembar demi selembar ke dalam mesin laminator secara manual oleh operator. Di dalam mesin laminator, particle board mengalami proses pengeleman secara merata di atas permukaannya. Particle board yang sudah terkena lem diteruskan ke bagian pengeringan dengan suhu yang sudah ditentukan yaitu 60° C, tujuannya agar permukaan particle board tidak terlalu basah oleh lem. Selanjutnya particle board diteruskan ke bagian roll laminasi untuk dilakukan proses laminasi.  Setelah keluar dari mesin laminator, dipotong kertas laminasi yang masih tersisa pada pinggiran particle board menggunakan pisau cutter secara manual oleh operator agar lebih rapi.  Particle board yang sudah rapi disusun di atas papan pengumpul secara manual oleh operator untuk diangkut forklift ke stasiun berikutnya yaitu stasiun pemotongancutting.