2. Operator II:
8 ,
5 371
371 5313
26 =
N
2 2
40
x
N’ = 5,8 N, berarti pengamatan yang dilakukan telah cukup.
3. Operator III:
20 ,
17 215
215 1797
26 =
N
2 2
40
x
N’ = 17,20 N, berarti pengamatan yang dilakukan telah cukup.
B. Stasiun Pemotongan Cutting
Tabel 5.33. Perhitungan Uji Kecukupan Data Stasiun Pemotongan Cutting
untuk operator I, Operator II dan Operator III Operator I
Operator II Operator III
No X
X
2
X X
2
X X
2
1 9 81 7 49 6 36 2 13 169 8 64 6 36
3 10 100 8 64 7 49 4 12 144 7 49 6 36
5 9 81 9 81 7 49 6 9 81 8 64 6 36
7 10 100 7 49 6 36 8 12 144 7 49 6 36
9 11 121 8 64 8 64 10 12 144 8 64
7 49
11 9 81 8 64 6 36 12 12 144 7 49
8 64
Tabel 5.33. Perhitungan Uji Kecukupan Data Stasiun Pemotongan Cutting
untuk operator I, Operator II dan Operator III lanjutan Operator I
Operator II Operator III
No X
X
2
X X
2
X X
2
13 11 121 8 64 7 49 14 12 144 9 81 8 64
15 9 81 8 64 6 36 16 10 100 8 64 6 36
17 9 81 7 49 7 49 18 11 121 8 64 8 64
19 12 144 7 49 6 36 20 11 121 8 64 6 36
21 10 100 9 81 7 49 22 12 144 8 64 6 36
23 11 121 7 49 7 49 24 10 100 9 81 7 49
25 12 144 8 64 6 36 26 10 100 8 64 6 36
Total 278 3012
204 1621
172 1152
Perhitungan kecukupan data stasiun pemotongan Cutting sebagai berikut:
1. Operator I:
3 ,
21 278
278 3012
26 =
N
2 2
40
x
N’ = 21,3 N, berarti pengamatan yang dilakukan telah cukup.
2. Operator II:
4 ,
11 204
204 1621
26 =
N
2 2
40
x
N’ = 11,4 N, berarti pengamatan yang dilakukan telah cukup.
3. Operator III:
9 ,
19 172
172 1152
26 =
N
2 2
40
x
N’ = 19,9 N, berarti pengamatan yang dilakukan telah cukup.
C. Stasiun Moulding
Tabel 5.34. Perhitungan Uji Kecukupan Data Stasiun Moulding Untuk
Operator I dan Operator II Operator I
Operator II No
X X
2
X X
2
1 13 169 16 256 2 14 196 18 324
3 11 121 17 289 4 10 100 17 289
5 13 169 18 324 6 12 144 20 400
7 13 169 16 256 8 11 121 17 289
9 10 100 19 361 10 11 121 17 289
11 12 144 18 324 12 11 121 17 289
13 14 196 16 256 14 11 121 17 289
15 12 144 20 400 16 11 121 17 289
