commit to user
Berdasarkan medium pendispersi ataupun fasa terdispersi dalam suatu sistem koloid, dibagi menjadi beberapa jenis. Fasa terdispersi maupun medium
pendispersi dalam sistem koloid dapat berupa gas, cair atau padat. Namun campuran gas dengan tidak membentuk suatu sistem koloid. Pembagian sistem
koloid berdasarkan fase terdispersi dan medium pendispersinya dapat dilihat pada tabel 2.2.
Tabel 2.2 Pembagian Sistem Koloid
Fase Terdispersi
Medium Pendispersi
Nama Koloid Contoh
Padat Padat Sol
padat Kaca berwarna, intan hitam Padat
Cair Sol cair sol
Cat, tinta, sol emas, tepung dalam air, sol belerang
Padat Gas
Aerosol padat Asap pembakaran, debu di
udara Cair Padat
Emulsi padat
gel Jeli,keju,margarin,mentega
Cair Cair
Emulsi cair emulsi Susu, mayones, lotion
Cair Gas
Aerosol cair Awan,kabut,cat semprot,
semprotan pewangi ruangan, obat nyamuk
semprot Gas Padat Buih
padat Batu apung, styrofoam
Gas Cair Buih
cair buih
Busa sabun, krim kocok Sumber : Salirawati, dkk 2007:318
c. Sifat-sifat sistem koloid
Sistem koloid mempunyai sifat-sifat yang khas tidak seperti pada larutan sejati atau suspensi kasar. Sifat-sifat sistem koloid itu antara lain:
1 Efek Tyndall dan Gerak Brown
Sifat khas pada sistem sistem koloid adalah efek Tyndall dan gerak Brown. Efek Tyndal merupakan peristiwa penghamburan cahaya oleh sistem koloid.
Contoh pengaruh adanya efek Tyndall adalah: sorot lampu proyektor di gedung
commit to user
bioskop akan tampak jelas ketika ada asap rokok, sorot lampu mobil dimalam hari yang berdebu. Gerak Brown merupakan gerak acak sistem koloid dalam
medium pendispersinya karena adanya tumbukan antar sistem koloid. Hal ini yang menyebabkan sistem koloid tidak mudah mengendap.
Gambar 2.2 Peristiwa Efek Tyndall kiri dan Gerak Brown kanan
2 Elektroforesis
Elektroforesis adalah gerakan sistem koloid dibawah pengaruh medan listrik. Partikel-sistem koloid dapat bermuatan listrik karena terjadi penyerapan ion
pada permukaan sistem koloid. Kegunaan sifat ini untuk menentukan muatan sistem koloid, memproduksi barang industri yang terbuat dari bahan karet dan
untuk mengurangi zat pencemar udara. Elektroforesis dapat digunakan untuk mendeteksi muatan sistem koloid. Jika sistem koloid berkumpul di elektroda positif
berarti sistem koloid bermuatan negatif dan jika sistem koloid berkumpul di elektroda negatif berarti sistem koloid bermuatan positif. Prinsip elektroforesis
digunakan untuk membersihkan asap dalam suatu industri dengan alat Cottrell.
Gambar 2.3 Peristiwa elektroforesis
commit to user
3 Adsorpsi
Adsorpsi merupakan proses penyerapan sustu zat di permukaan sistem koloid. Zat yang diserap disebut fase terserap dan zat yang menyerap disebut
adsorben. Pemanfaatan sifat adsorpsi sistem koloid antara lain untuk penyembuhan sakit perut, penjernihan air keruh dengan tawas, penjernihan gas
oleh zat padat. Contoh: i Sistem koloid FeOH
3
bermuatan positif karena permukaannya menyerap ion H
+
. ii Sistem koloid As
2
S
3
bermuatan negatif karena permukaannya menyerap ion S
2-
.
Gambar 2.4 Peristiwa adsorpsi
4 Koagulasi
Koagulasi atau penggumpalan adalah peristiwa pengendapan sistem koloid sehinga fase terdispersi terpisah dari medium pendispersinya. Dengan
terjadinya koagulasi, berarti zat terdispersi tidak lagi membentuk sistem koloid. Koagulasi dapat terjadi secara fisik seperti pemanasan, pendinginan dan
pengadukan atau secara kimia seperti penambahan elektrolit, pencampuran sistem koloid yang berbeda muatan.
Gambar 2.5 Peristiwa koagulasi
commit to user
5 Sistem koloid pelindung
Sistem koloid Pelindung adalah sistem koloid yang bersifat melindungi sistem koloid lain supaya tidak mengalami koagulasi. Beberapa contoh sistem koloid
pelindung antara lain kasein dalam susu, lesitin merupakan pelindung butiran air dalam margarin.
6 Dialisis
Dialisis adalah cara mengurangi ion-ion pengganggu yang terdapat dalam sistem sistem koloid dengan menggunakan selaput semipermiabel. Peristiwa
dialisis dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 2.6 Peristiwa dialisis
d. Sistem koloid liofil dan sistem koloid liofob