commit to user
b. Teori Belajar Vygotsky
Vygotsky meneliti tentang pembentukan dan perkembangan pengetahuan anak secara psikologis. Namun Vygotsky lebih menekankan pentingnya interaksi
sosial dengan orang-orang lain terlebih yang mempunyai pengetahuan lebih baik dan sistem yang secara kultural telah berkembang dengan baik. Itulah sebabnya
dalam pendidikan, siswa perlu berinteraksi dengan para ahli atau tokoh dan juga terlibat dengan situasi yang cocok dengan pengetahuan yang ingin ditekuni.
Vygotsky berpendapat seperti Piaget, bahwa siswa membentuk pengetahuan, yaitu apa yang diketahui siswa bukanlah kopi dari apa yang mereka
temukan di dalam lingkungan, tetapi sebagai hasil dari pikiran dan kegiatan siswa sendiri, melalui bahasa. Meskipun kedua ahli memperhatikan pertumbuhan
pengetahuan dan pemahaman anak tentang dunia sekitar, Piaget lebih memberikan tekanan pada proses mental anak dan Vygotsky lebih menekankan pada peran
pengajaran dan interaksi sosial pada perkembangan IPA dan pengetahuan lain. Sumbangan penting yang diberikan Vygotsky dalam pembelajaran adalah konsep
zone of proximal development ZPD dan scaffolding. Vygotsky yakin bahwa pembelajaran terjadi apabila anak bekerja atau menangani tugas-tugas yang belum
dipelajari namun tugas-tugas itu berada dalam jangkauan kemampuannya atau tugas-tugas itu berada dalam zone of proximal development. ZPD adalah tingkat
perkembangan sedikit di atas tingkat perkembangan seseorang saat ini. ”Vygotsky lebih yakin bahwa fungsi mental yang lebih tinggi pada umumnya muncul dalam
kerjasama atau kerjasama antar individu sebelum fungsi mental yang lebih tinggi terserap ke dalam individu tersebut” Slavin, 1994. Sedangkan konsep Scaffolding
berarti memberikan kepada siswa sejumlah kecil bantuan selama tahap-tahap awal
commit to user
pembelajaran kemudian mengurangi bantuan tersebut dan memberikan kesempatan kepada anak tersebut mengambil alih tanggung jawab yang semakin besar segera
setelah ia dapat melakukannya. Vygotsky membedakan antara pengertian spontan dan pengertian ilmiah. Pengertian spontan adalah pengertian yang didapatkan dari
pengalaman sehari-hari. Pengertian ini tidak terdefinisikan dan terangkai secara sistematis logis. Pengertian ilmiah adalah pengertian yang didapat dari kelas.
Pengertian ini adalah pengertian formal yang terdefinisikan secara logis dalam suatu sistem yang lebih luas. Dalam proses belajar terjadi perkembangan dari
pengertian spontan ke ilmiah. Menurut Vygotsky dalam Suprijono, 2009:33 ”Pengertian ilmiah tidak datang dalam bentuk yang jadi pada seorang anak.
Pengertian itu mengalami perkembangan. Ini tergantung pada tingkat kemampuan anak untuk menangkap suatu model pengertian yang lebih ilmiah”. Jadi, semakin
orang belajar,ia akan mengangkat pengertiannya menjadi pengertian ilmiah. ”Menurut Vygotsky, perolehan pengetahuan dan perkembangan kognitif
seseorang senada dengan teori sociogenesis. Dimensi kesadaran sosial bersifat primer, sedangkan dimensi individualnya bersifat derivatif atau merupakan turunan
dan bersifat sekunder ”Budiningsih,2005:100. Artinya pengetahuan dan perkembangan kognitif individu berasal dari sumber-sumber sosial di luar dirinya.
Hal ini tidak berarti bahwa individu bersikap pasif dalam perkembangan kognitifnya, tetapi Vygotsky juga menekankan pentingnya peran aktif seseorang
dalam mengkonstruksi pengetahuannya. Maka teori Vygotsky sebenarnya lebih tepat disebut dengan pendekatan kokonstruktivisme. Maksudnya, perkembangan
kognitif seseorang disamping ditentukan oleh individu sendiri secara aktif, juga oleh lingkungan sosial yang aktif pula. Kaitan antara teori Vygotsky dalam
commit to user
penelitian ini yaitu dengan menerapkan model TPS dan NHT sangat sesuai sebab di dalam kelompok model TPS Think-Pair-Share dan NHT Numbered Heads
Together adanya diskusi kelompok menyebabkan siswa dapat mengkonstruksi pengetahuannya. Pengetahuan baru yang telah dibangun siswa selanjutnya
ditampilkan ke dalam kelompok untuk mendapatkan kesepakatan dan diterima secara bersama atau sosial.
c. Teori Belajar Ausubel Teori Belajar Bermakna