commit to user
uraian di atas, maka kemampuan awal dapat diambil dari nilai yang sudah didapat sebelum materi baru diperoleh. kemampuan awal merupakan prasyarat yang harus
dimiliki siswa sebelum memasuki pembelajaran materi pelajaran berikutnya yang lebih tinggi. Kemampuan awal dalam penelitian yang dilakukan ini diambil dari
nilai tes kemampuan awal sebelum memasuki materi yang baru yaitu materi sistem koloid, dimana jumlah butir soal disesuaikan dengan indikator yang dibuat yaitu 25
butir soal, dimana materi yang digunakan untuk kemampuan awal meliputi senyawa, unsur, campuran, larutan, dan lain-lain.
8. Prestasi Belajar
a. Pengertian Prestasi Belajar
Prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai oleh siswa baik dalam aspek kognitif, afektif maupun psikomotor selama mengikuti proses pembelajaran pada
waktu tertentu. “Hasil belajar siswa adalah ukuran untuk mengetahui seberapa jauh seseorang menguasai bahan yang sudah diajarkan yaitu bisa dalam bentuk aspek
kognitif, afektif dan psikomotor” Purwanto,2009:44. Jadi, setelah materi selesai diberikan kepada siswa, maka guru dapat memberikan tes untuk mengetahui hasil
belajar siswa setelah pembelajaran. Bermacam-macam prestasi diantaranya adalah: prestasi baik, prestasi cukup, prestasi kurang. Faktor-faktor yang berpengaruh
dalam prestasi belajar antara lain: model pembelajaran, kemampuan awal, aktivitas belajar,dll. Untuk menumbuhkan motivasi belajar dalam rangka untuk meraih
prestasi, dapat dilakukan dengan berbagai upaya diantaranya adalah sebagai berikut: 1 Menumbuhkan keyakinan dan percaya diri bahwa seseorang dapat
melaksanakan tugas atau belajar dengan baik, dan keyakinan tersebut akan mampu berkembang bila ada upaya yang bersungguh-sungguh; 2 Dalam melaksanakan
commit to user
tugas atau belajar untuk mencapai prestasi dilakukan dengan rasa ikhlas dan senang, serta mempunyai tujuan yang jelas; 3 Antara tujuan yang ingin dicapai
dan keberhasilan yang dicapai pada diri seseorang ada keterkaitannya. Menurut B.S Bloom dalam Chatarina,dkk,2005:6 ”Untuk mendapatkan
hasil belajar kognitif seseorang memiliki 6 enam tingkatan kognitif, yaitu pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, evaluasi”. Pengetahuan
knowledge yaitu sebagai perilaku mengingat atau mengenali informasi materi pembelajaran yang telah dicapai sebelumnya, pemahaman Comprehention, yaitu
sebagai kemampuan memperoleh makna dari materi pembelajaran. Hal ini ditujukan melalui penerjemahan materi pembelajaran. Penerapan application,
yaitu penerapan yang mengacu pada kemampuan menggunakan pembelajaran yang telah dipelajari di dalam situasi baru dan konkrit. Ini mencakup penerapan hal-hal
seperti aturan, metode, konsep, prinsip-prinsip,dalil dan teori. Analisis analysis yaitu mengacu pada kemampuan memecahkan materi ke dalam bagian-bagian
sehingga dapat dipahami struktur organisasinya. Hal ini mencakup identifikasi bagian-bagian, analisis antar bagian, dan mengenali prinsip-prinsip
pengorganisasian. Sintesis synthesis, yaitu mengacu pada kemampuan menggabungkan bagian-bagian dalam rangka membentuk struktur yang baru. Hal
ini mencakup komunikasi yang unik tema atau percakapan, perencanaan operasional proposal, atau seperangkat hubungan yang abstrak skema untuk
mengklasifikasi informasi. Penilaian evaluation, yaitu mengacu pada kemampuan membuat keputusan tentang nilai materi pembelajaran untuk tujuan
tertentu.
commit to user
Menurut Krathwohl dalam Catharina,dkk,2005:7 ”Kategori tujuan pembelajaran afektif adalah penerimaan, penanggapan, penilaian,
pengorganisasian, pembentukan pola hidup”. Penerimaan yaitu mengacu pada keinginan siswa untuk menghadirkan rangsangan atau fenomena tertentu aktivitas
kelas, buku teks, musik, dan sebagainya. Penanggapan yaitu mengacu pada partisipasi aktif pada diri siswa. Penilaian yaitu berkaitan dengan harga atau nilai
yang melekat pada objek, fenomena atau perilaku tertentu pada diri siswa. Pengorganisasian yaitu berkaitan dengan perangkaian nilai-nilai yang berbeda dan
mulai menciptakan sistem nilai yang konsisten secara internal. Pembentukan pola hidup yaitu individu siswa memiliki sistem nilai yang telah mengendalikan
perilakunya dalam waktu cukup lama sehingga mampu mengembangkannya menjadi karakteristik gaya hidupnya. Dalam penelitian ini indikator prestasi belajar
afektif yang digunakan adalah sikap, minat, nilai, konsep diri dan moral. Prestasi belajar pada penelitian yang dilakukan meliputi dua aspek yaitu aspek kognitif dan
aspek afektif. Aspek kognitif lebih ditekankan pada hasil tes akhir setelah proses pembelajaran sedangkan aspek afektif menekankan pada sikap, minat, nilai, konsep
diri serta moral yang dimiliki oleh siswa.
b. Cara Mengukur Prestasi Belajar